Hasan
lah pemandangan terbai
iluet beberapa orang di kejauhan, menatap kobaran api. Mereka pasti teman-teman Dzaki dan Rosa, ya
odoh itu s
kita bebas
Dzaki. Rosa
biraan yang mengerikan. Aku merasa mual, tapi juga puas. Mereka pikir mereka telah m
saat, ada keraguan di matanya. Aku ingat tatapan matanya saat aku mengucapkan "Aku mencintaimu," dan "Aku menantikan
, bahkan dalam kematian. Ia pasti berpikir aku masih Gita y
ya menjadi lambang cinta, kini hanyalah pengingat akan kebohongannya. Aku akan
erdengar samar dari kejauhan, melalui jeri
tiba-tiba teringat akan "janji"nya untuk tidak melukaiku. Aku bisa memba
pisah dari kerumunan, berlari ke arah villa
i sana. Ia mengira ia telah membunuhku. Kini, ia akan merasakan bagaimana rasanya
a menghentikannya, menarik lengannya. Tapi Dzak
nnya, samar-samar, seperti jeritan
yang dipenuhi kepanikan, ketakutan, dan... penyesalan. B
e neraka untuk mencari hantu yang ia ciptakan. Ia yang selalu m
cukup. Aku tidak akan lagi
pada sopir, suar
tinggalkan di belakang. Aku akan pergi. Dan ketika aku ke
perih. "Gita! Gita!" teriaknya, suaranya serak. Ia mencari di antara api
uar, suaranya panik. "Kelua
merasa dunianya runtuh. Ia tidak ingin Gita mati. Tidak
ar jatuh. Dzaki terlempar ke belakang, terpental oleh puing-pu
uar dari kobaran api. Ia melawan, berteriak
nemukan sebuah boneka manekin yang hangus terbakar. Dan
lihat para pemadam kebakaran mengangkat sesuatu yan
in. Tidak m
ukkan simpati. "Kami menemukan ini di dekat... di dekat korban.
lamnya, sebuah cincin. Cincin yang ia berikan pada Gah pergi. Aku sudah tahu semuanya. Rencanamu, keb
a lebih lanjut, setiap kata baga
nya? Kau percaya pada fitnahnya dan bersumpah akan membalas dendam pada
ner bayangan Rosa, atas permintaanmu. Aku mencintaimu deng
yang kau berikan kepadaku. Aku tidak lagi membutuhkanmu.
bersalah. Ini adalah karma yang adil. Aku har
tubuh hangus yang diangkat oleh petugas. Itu bukan Gita. Itu hanrun. Ia telah membunuh Gita. Bukan secara fisik, tapi jiwanya. Ia t
dekat, wajah mereka pucat. Mereka juga
ebencian murni terpancar dari matanya. Ia telah mencintai Gita. Ia
suaranya dipenuhi k
alam itu. Dzaki jatuh berlutut, memeluk kotak kecil itu, meraung dalam kepedi

GOOGLE PLAY