img Bukan Takdirku Mati Dalam Api  /  Bab 8 | 42.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8

Jumlah Kata:952    |    Dirilis Pada: Hari ini14:07

Hasan

lah pemandangan terbai

iluet beberapa orang di kejauhan, menatap kobaran api. Mereka pasti teman-teman Dzaki dan Rosa, ya

odoh itu s

kita bebas

Dzaki. Rosa

biraan yang mengerikan. Aku merasa mual, tapi juga puas. Mereka pikir mereka telah m

saat, ada keraguan di matanya. Aku ingat tatapan matanya saat aku mengucapkan "Aku mencintaimu," dan "Aku menantikan

, bahkan dalam kematian. Ia pasti berpikir aku masih Gita y

ya menjadi lambang cinta, kini hanyalah pengingat akan kebohongannya. Aku akan

erdengar samar dari kejauhan, melalui jeri

tiba-tiba teringat akan "janji"nya untuk tidak melukaiku. Aku bisa memba

pisah dari kerumunan, berlari ke arah villa

i sana. Ia mengira ia telah membunuhku. Kini, ia akan merasakan bagaimana rasanya

a menghentikannya, menarik lengannya. Tapi Dzak

nnya, samar-samar, seperti jeritan

yang dipenuhi kepanikan, ketakutan, dan... penyesalan. B

e neraka untuk mencari hantu yang ia ciptakan. Ia yang selalu m

cukup. Aku tidak akan lagi

pada sopir, suar

tinggalkan di belakang. Aku akan pergi. Dan ketika aku ke

perih. "Gita! Gita!" teriaknya, suaranya serak. Ia mencari di antara api

uar, suaranya panik. "Kelua

merasa dunianya runtuh. Ia tidak ingin Gita mati. Tidak

ar jatuh. Dzaki terlempar ke belakang, terpental oleh puing-pu

uar dari kobaran api. Ia melawan, berteriak

nemukan sebuah boneka manekin yang hangus terbakar. Dan

lihat para pemadam kebakaran mengangkat sesuatu yan

in. Tidak m

ukkan simpati. "Kami menemukan ini di dekat... di dekat korban.

lamnya, sebuah cincin. Cincin yang ia berikan pada G

ah pergi. Aku sudah tahu semuanya. Rencanamu, keb

a lebih lanjut, setiap kata baga

nya? Kau percaya pada fitnahnya dan bersumpah akan membalas dendam pada

ner bayangan Rosa, atas permintaanmu. Aku mencintaimu deng

yang kau berikan kepadaku. Aku tidak lagi membutuhkanmu.

bersalah. Ini adalah karma yang adil. Aku har

tubuh hangus yang diangkat oleh petugas. Itu bukan Gita. Itu han

run. Ia telah membunuh Gita. Bukan secara fisik, tapi jiwanya. Ia t

dekat, wajah mereka pucat. Mereka juga

ebencian murni terpancar dari matanya. Ia telah mencintai Gita. Ia

suaranya dipenuhi k

alam itu. Dzaki jatuh berlutut, memeluk kotak kecil itu, meraung dalam kepedi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY