img Bukan Takdirku Mati Dalam Api  /  Bab 7 | 36.84%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7

Jumlah Kata:769    |    Dirilis Pada: Hari ini14:07

Hasan

n menyesal tel

mata kita." Suara Arbi terdengar renyah dari telepon Dzaki di balkon. Aku mendenga

ali ini lebih tegang. "Jangan sampai terjadi hal

"Kau ini kenapa? Bukankah dari awal kita ingin menghancurkannya? K

erat, seolah tercekik. Pertarungan b

terdengar manja namun penuh ancaman. "Kau sudah berjanji akan membuat Gita membayar atas apa y

inginkan. Dan kini, ia menggunakan "rahasia" itu untuk mengikat Dzaki. Rahasi

u bisa merasakan tekanan yang dira

dan penuh kekalahan. "Lakukan saja. Tapi

buah kemenangan kecil bagi mereka. Dan sebuah kekalahan tela

an khawatir, aku akan mengikutinya. Siapkan panggung terbaikmu." Aku mengirimnya ke Arbi, dari nomor dokter muda yang sempat kuken

imu hadiah ulang tahun." Suaranya terdengar manis, tapi matanya menyi

kataku. "Tapi aku ingin kau me

ipis. "Apa pun untukmu, sayang." Ia menga

asakan mobil melewati jalan-jalan yang sepi, jauh dari keramaian kota.

ku. "Kita sudah sampai. Tapi aku harus mengambil hadia

edikit bergetar. Ini adalah akting terbaikku.

setiap malam aku menangisinya, setiap kali ia pergi dengan Rosa, setiap kali ia mengabaikanku

sebentar lagi," katanya,

kataku lagi, suaraku diselimuti kesedi

gera kembali." Lalu, pintu tertutup di belakangn

mataku. Aku berada di dalam sebuah villa mewah yang kosong. Debu di mana-mana,

doh. Mereka pikir aku t

manusia, yang diam-diam kubawa. Aku juga membawa sebuah perekam suara keci

kutan, berteriak minta tolong, terdengar d

alah akhir dari permainan mere

anyak pintu rahasia. Aku tahu rencana mereka. Mereka akan membakar villa ini, de

"Kalian pikir kalian bisa menghancurkanku? Aku akan menun

melihat sebuah taksi yang sudah kupesan menunggu. Aku ma

r, melahap seluruh bangunan. Asap hitam membumbung tinggi ke langit. Aku melihat beberapa mobil mewah terparkir

lah pemandangan terbai

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY