na
at i
a. Dalam foto-foto itu, Rangga dan Zahira berdiri di atas panggung, berpegangan tangan, senyum mereka lebar dan penuh kemenangan. Vi
muja dan penuh gairah. Rangga membelai rambut Zahira
but, menghindari tatapan mataku ketika kami bersama. Dia selalu ber
Semuany
api mari kita jaga hubungan ini tetap privat. Ak
caya. A
beban, membuat perutku mual. Dadaku terasa sesak. Aku merasa seperti ada ta
ir, membasahi wajahku.
i lebih tenang, tapi masih menyimpan kemarahan. "Sejak sebelum kau menyerahkan des
seorang mani
mburu, dan membuatku merasa bersalah. Aku selalu menganggap itu sebagai tanda cintanya. Tapi sekarang, aku melih
gga dan Zahira berputar di lantai dansa, dikelilingi oleh tatapan kagum. Aku, di si
a perih dan bengkak. Aku terisak hingga seluru
bukan salahmu. Dia bajingan. Tapi kau harus bangkit. Kau jau
ang menyelimutiku. Meninggalkan dia?
rgiku, bakatku. Aku mengesampingkan impianku sendiri demi impiannya. Aku membiarka
odoh yang paling b
ar, tapi ada tekad baru yang menyala di dalamnya. "Aku aka
udah saatnya kau melakukan ini. Kau
ngering di pipiku. Aku harus berhenti menangis. Tang
, yang dibutakan cinta. Aku harus menjadi w
. "Aku tidak akan bekerja di Suhardi Group. Aku akan pindah ke kota lain. Aku
Aku akan mendukungmu sepenuhnya
Rangga, mengorbankan impianku sendiri. Aku selalu memandang dunia dari perspektifnya
emang
. Semua orang di sekitar kami, bahkan teman-teman kami, selalu me
it dengannya, Raisa," kataku. "Aku tidak ingin melih
luna. Jangan biarkan d
itu masih ada, tapi kini bercampur dengan rasa lega. Leg
paan, kekecewaan mendalam, dan sedikit rasa jijik. Aku telah mendedikas
kehidupannya. Aku ingin dia
bur di bawah tumpukan janji palsu dan harapan kosong. Aku akan m
aku akan menghadapinya. Aku akan menjadi Aluna
ri. Malam ini adalah titik baliknya. Malam ini, Al
n memulai hidup baru. Dan aku tid
GOOGLE PLAY