img Kutukan Sang Alpha  /  Bab 7 : Sang Tamu | 7.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 : Sang Tamu

Jumlah Kata:1519    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

idurnya, tidak yakin mengenai hal yang ba

berusaha membaca pikiran Waverly. Waverly ragu-ragu sebelum menjulurkan tangan untuk meraih kotak tersebut. Tan

san yang memukau hanya untuk melepaskannya pergi? Apakah dia merasa bersalah? Menyesal? Tidak, dia adalah Sang Serigala Merah, dia tidak mungkin merasakan perasaan

t kembali kepada pria itu. "Terima kasih," katanya s

bar saat dia menatap ke arahn

n pada ruangan hampa tersebut. "Di ruangan menjemukan ini selama tiga hari tanpa penjelasan dan tanpa teman bicara, seola

Di sini, 'kan, ada para pelayan. Mereka membawak

bersikap begitu ... kejam? "Setiap tahun kau mendapatkan korban-korbanmu, memaksa kawanan lain untuk menyerahk

an dia berbicara dengan bibir setengah terk

ak tahu apa pun soal diriku jika kau pikir aku akan duduk di

ihat. "Permainan apa?! Bagian mana dari kata 'kau beba

ggung karena tuduhan pria itu. "Gila?! Bagaimana bisa

inginkan ini ataupun kebebasanmu, itu pilihanmu. Tetapi, kalau kau tidak ingin meraih kesempatan ini

ergejolak tinggi. Jadi, para pelayan itu memberitahu pria itu mengenai permintaannya. Apa lagi yang pria itu ketahui? Waverly menghela napas dan duduk

ku akan meninggalkannya di sini. Jika kau berubah

y mempelajari pergerakannya. Langkah kaki pria itu penuh percaya diri dan kokoh dan pria itu mengusap rambut tembaganya yang tersisir rapi dengan tangan

a nam

an menyentuh kenop pintu. Dia memutar kepala ke

wye

dengan terdengarnya suara pint

. Semakin lama dia tinggal di Pegunungan Trinity, semakin banyak pertanyaan yang dia miliki dan kejutan yang di

terlihat seperti punggungnya menghadap Waverly. Sosok padatnya kini berwarna abu-abu muda, nyaris sepe

rjalan perlahan menuju pria yang satunya. Waverly berusaha memperingatkan teman misteriusnya tersebut, tetapi tidak ada yang memperhatikan Waver

sekeliling ruangan, berusaha untuk membuat dirinya awas. Ketika dia duduk, matanya bertatapan den

empat sore. Tetapi, kurasa apa lagi yang bisa kau lakukan selagi berada di tempat ini?" Dia mengedarkan pandangan ke sekeli

memahami diri sendiri dan dampak dirinya. Pria itu duduk tegak di kursi dan membuka lebar kakinya, sepatu larinya menghantam lantai ketika dia melakukannya. Insting Waverly memberik

pa k

i depannya. "Kurasa kita belum pernah secara resmi bertemu, ya, 'kan? Aku Christopher,

ini?" selidiknya, masih berusah

mengeluarkan kunci seperti yang Saw

imana

dan menjulurkan tangan ke dalam sebuah kantong yang ada di atas lantai di sampingnya. Waverly membelalak melihat leng

buk dengan urusan Gerhana Bulan yang akan datang bulan depan, kupikir aku lebih baik membawakanmu suatu hiburan." Dia

uku serta pensil tersebut. "Terima kasih ..." katanya merasa ganjil. Meski masih curiga terhadap

a-sa

knya. Kemudian, dia pun menutupnya dan mendongak ke arah Christopher yang kini duduk dengan

u kemari?" tanya Waverl

h." Dia menarik salah satu tangannya dan menyibak rambut ikalnya. "Tetapi, ada sesuatu yang perl

firasat dalam dirinya mu

nyakan kawanan, Gerhana Bulan adalah suatu peristiwa khusus, waktunya perayaan dan pesta. Dan jangan salah paham, b

penuh perhatian. Ini adalah percakapan terpanjang yang dia lakukan dan

ama Hukum Pausanias. Sebagai akibatnya, seorang penyihir pria mengutuknya, mengatakan bahwa jika dia tidak menemukan pasangannya dalam

yang selama ini dia cari sejak kedatangannya ke tempat ini. "Jadi, ini

empat ini sebagai seorang pengorbanan, mengapa pria itu tidak ingin mencobanya? Tidakkah dia ingin menghancurkan kutukan

awa tertahan dari luar menggema di dinding. Dia pun berbalik menatap Christoph

melakukannya," katanya dengan muram. "Itu sebabnya aku datang ke sini u

img

Konten

Bab 1 : Prolog Bab 2 : Sebuah Janji Tanpa Rencana Bab 3 : Pertemuan Awal Bab 4 : Pegunungan Trinity Bab 5 : Bisikan Bab 6 : Harga Sebuah Kebebasan Bab 7 : Sang Tamu Bab 8 : Makan Malam Berdua Bab 9 : Tentangmu Bab 10 : Pertemuan Akrab Bab 11 : Nilai Tawar
Bab 12 : Kutukan Sang Alpha
Bab 13 : Tillbury's
Bab 14 : Aturan dan Peraturan
Bab 15 : Jawaban Tersembunyi
Bab 16 : Rahasia Gelap
Bab 17 : Korban-Korban Lainnya
Bab 18 : Para Wanita di Perbatasan
Bab 19 : Menjaga Hubungan
Bab 20 : Bukan Lagi Seorang Alpha
Bab 21 : Persiapan
Bab 22 : Christopher
Bab 23 : Rogue yang Menghilang
Bab 24 : Delirium
Bab 25 : Menyembuhkan Luka
Bab 26 : Menonton Film
Bab 27 : Bukan Sekadar Firasat
Bab 28 : Jaga Musuhmu Tetap di Dekatmu
Bab 29 : Dunia Penuh Bahaya
Bab 30 : Koneksi
Bab 31 : Koneksi -Koneksi
Bab 32 : Dunia Penuh Kebohongan
Bab 33 : Buku Catatan
Bab 34 : Monster Tersembunyi
Bab 35 : Pengkhianatan Tersembunyi
Bab 36 : Dua Kebenaran dan Satu Kebohongan
Bab 37 : Tak Terlupakan
Bab 38 : Kenyataan Menyakitkan
Bab 39 : Reuni Tak Terduga
Bab 40 : Sang Luna yang Berbohong
Bab 41 : Setelah Matahari Terbenam
Bab 42 : Keluar
Bab 43 : Rumah Adalah Tempat Hati Berlabuh
Bab 44 : Pembunuh Berdarah Dingin
Bab 45 : Bukti, Aku Adalah Milikmu
Bab 46 : Gerhana Bulan
Bab 47 : Segalanya Tentang Bertahan Hidup
Bab 48 : Kembalinya Para Serigala
Bab 49 : Serigala Terakhir yang Bertahan Hidup
Bab 50 : Sang Alpha Sejati
Bab 51 : Awal yang Baru
Bab 52 : Selamat Hari Jadi
Bab 53 : Kenangan
Bab 54 : Seseorang yang Tak Dikenal
Bab 55 : Mimpi Menjadi Kenyataan
Bab 56 : Teruntuk Waverly
Bab 57 : Déjà Vu
Bab 58 : Sebuah Momen Kebahagiaan
Bab 59 : Kembali ke Kenyataan
Bab 60 : Kebenaran Diceritakan
Bab 61 : Sang Luna yang Meneriakkan 'Serigala'
Bab 62 : Para Putri Tidur Tidak Berdaya
Bab 63 : Masa Depan Hari Esok
Bab 64 : Sang Wanita
Bab 65 : Hati Seorang Ibu
Bab 66 : Lagu-Lagu Untuk Dinyanyikan
Bab 67 : Diskusi yang Sulit
Bab 68 : Pietro
Bab 69 : Kabar Baru Tidak Selalu Kabar Baik
Bab 70 : Pengungkapan
Bab 71 : Kaset Rekaman
Bab 72 : Mia
Bab 73 : Pada Suatu Mimpi
Bab 74 : Halusinasi
Bab 75 : Normal yang Baru
Bab 76 : Kembali dari Kematian
Bab 77 : Lanjutkan dengan Hati-Hati
Bab 78 : Kawanan Lycan
Bab 79 : Pulang ke Rumah
Bab 80 : Lebih Dari Sekadar Takdir
Bab 81 : Kebenaran Terungkap
Bab 82 : Pengangkatan
Bab 83 : Mitos
Bab 84 : Siren Danau
Bab 85 : Dosa-Dosa Besar
Bab 86 : Duka Cita
Bab 87 : Tahapan Kesedihan
Bab 88 : Lokasi Rahasia
Bab 89 : Rumahku Istanaku
Bab 90 : Momen Tenang
Bab 91 : Hilang dan Ditemukan
Bab 92 : Bertemu Lagi
Bab 93 : Kejutan yang Menyakitkan
Bab 94 : Anggota Baru Bayangan Merah
Bab 95 : Tamu Tak Diundang
Bab 96 : Pertarungan yang Harus Diselesaikan
Bab 97 : Pengungkapan
Bab 98 : Pertarungan Terakhir
Bab 99 : Akhir dari Segala Akhir
Bab 100 : Penutup
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY