img Kutukan Sang Alpha  /  Bab 4 : Pegunungan Trinity | 4.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 : Pegunungan Trinity

Jumlah Kata:1033    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

sepatu setiap mereka melangkah. Malam telah berlalu dan berganti fajar, sementara warna langit pun berubah dengan cepat; dari biru

Dia terlihat ... tenang ... begitu hafal dengan prosedur yang ada. Kurasa setelah melakukannya selama puluhan tahun,

n yang luas dan terbuka. Di ujung jalan terdapat sebuah mob

erly bertanya, berusaha men

kaki ke Pegunungan Trinity?" b

... kupikir kit

ins birunya dan mengambil gantungan kunci yang berbentuk simbol Kawanan

id

ketika. Dia tidak menyangka pria itu akan melakukan tindakan semacam itu. Sang Serigala Merah b

nya, masih terlih

tara para kawanan, Sang Serigala Merah tidak terlihat seperti seseorang yang akan me

n mengenyahkan keterkejutannya. "Tidak ada apa-

pria itu telah menutup pintunya, kemudian beranja

mulai percakapan. "Tadi kau b

mobil, dan mengamati pepohonan yang mereka lintasi satu per satu sambil membayangkan dirinya berlarian bebas di antara pepohonan tersebut, perg

di sekeliling pria itu, alih-alih memisahkan mereka berdua. Ketika dia mendekati pria tersebut dengan hati-hati, ia menyadari sosok pria itu

. Waverly mengulurkan tangan, berusaha menyeimbangkan diri, tetapi dia malah terjatuh ke belakang ketika tanah kemba

agi mereka berpindah dari jalanan beraspal menuju tanah berkerikil. Mata Sang Serigala Merah te

g tentram terdapat sebuah desa yang terdiri dari sekumpulan serigala dan manusia. Rerumputan hijau y

gala saling berkejaran, berguling di atas gundukan tanah, dan saling menggigit

erigala di sini?" tanya Waverly, mat

mendengarnya. Akan tetapi, pria itu kembali berpaling dan menatap j

pa dengan pohon-pohon yang mereka lalui sebelumnya. Waverly memperhatikan selagi mereka melintas me

matikan mesin. Pria itu beranjak keluar mobil tanpa m

ewati pintu ke dalam ruang depan yang begitu memukau da

ke dinding, kemudian mengangka

begitu mereka berjalan masuk. Sang Serigala Merah melepaskan kacamata

sebuah meja makan berukuran sedang dengan hanya empat set kursi yang tersedia. Meja tersebut terlihat kosong,

pria itu. Suaranya

anya menuruni anak tangga lainnya, melintasi sebuah perpustakaan, ruang olahraga pribadi, dan beberapa ruangan lain

tu yang ini terlihat berbeda dari pintu-pintu lainnya. Pintu ini berbingkai kayu dengan kaca patri di tengahnya. Pr

hadap ke sebuah jendela yang menampilkan pemandangan pedesaan. Dindingnya polos, dan tidak ada pe

e arah meja, kewas

Selamat datang di rumah baru

engamatinya sedari tadi, dengan ekspresi seolah menyesal pada wajahnya. Waverly menerjang ke de

img

Konten

Bab 1 : Prolog Bab 2 : Sebuah Janji Tanpa Rencana Bab 3 : Pertemuan Awal Bab 4 : Pegunungan Trinity Bab 5 : Bisikan Bab 6 : Harga Sebuah Kebebasan Bab 7 : Sang Tamu Bab 8 : Makan Malam Berdua Bab 9 : Tentangmu Bab 10 : Pertemuan Akrab Bab 11 : Nilai Tawar
Bab 12 : Kutukan Sang Alpha
Bab 13 : Tillbury's
Bab 14 : Aturan dan Peraturan
Bab 15 : Jawaban Tersembunyi
Bab 16 : Rahasia Gelap
Bab 17 : Korban-Korban Lainnya
Bab 18 : Para Wanita di Perbatasan
Bab 19 : Menjaga Hubungan
Bab 20 : Bukan Lagi Seorang Alpha
Bab 21 : Persiapan
Bab 22 : Christopher
Bab 23 : Rogue yang Menghilang
Bab 24 : Delirium
Bab 25 : Menyembuhkan Luka
Bab 26 : Menonton Film
Bab 27 : Bukan Sekadar Firasat
Bab 28 : Jaga Musuhmu Tetap di Dekatmu
Bab 29 : Dunia Penuh Bahaya
Bab 30 : Koneksi
Bab 31 : Koneksi -Koneksi
Bab 32 : Dunia Penuh Kebohongan
Bab 33 : Buku Catatan
Bab 34 : Monster Tersembunyi
Bab 35 : Pengkhianatan Tersembunyi
Bab 36 : Dua Kebenaran dan Satu Kebohongan
Bab 37 : Tak Terlupakan
Bab 38 : Kenyataan Menyakitkan
Bab 39 : Reuni Tak Terduga
Bab 40 : Sang Luna yang Berbohong
Bab 41 : Setelah Matahari Terbenam
Bab 42 : Keluar
Bab 43 : Rumah Adalah Tempat Hati Berlabuh
Bab 44 : Pembunuh Berdarah Dingin
Bab 45 : Bukti, Aku Adalah Milikmu
Bab 46 : Gerhana Bulan
Bab 47 : Segalanya Tentang Bertahan Hidup
Bab 48 : Kembalinya Para Serigala
Bab 49 : Serigala Terakhir yang Bertahan Hidup
Bab 50 : Sang Alpha Sejati
Bab 51 : Awal yang Baru
Bab 52 : Selamat Hari Jadi
Bab 53 : Kenangan
Bab 54 : Seseorang yang Tak Dikenal
Bab 55 : Mimpi Menjadi Kenyataan
Bab 56 : Teruntuk Waverly
Bab 57 : Déjà Vu
Bab 58 : Sebuah Momen Kebahagiaan
Bab 59 : Kembali ke Kenyataan
Bab 60 : Kebenaran Diceritakan
Bab 61 : Sang Luna yang Meneriakkan 'Serigala'
Bab 62 : Para Putri Tidur Tidak Berdaya
Bab 63 : Masa Depan Hari Esok
Bab 64 : Sang Wanita
Bab 65 : Hati Seorang Ibu
Bab 66 : Lagu-Lagu Untuk Dinyanyikan
Bab 67 : Diskusi yang Sulit
Bab 68 : Pietro
Bab 69 : Kabar Baru Tidak Selalu Kabar Baik
Bab 70 : Pengungkapan
Bab 71 : Kaset Rekaman
Bab 72 : Mia
Bab 73 : Pada Suatu Mimpi
Bab 74 : Halusinasi
Bab 75 : Normal yang Baru
Bab 76 : Kembali dari Kematian
Bab 77 : Lanjutkan dengan Hati-Hati
Bab 78 : Kawanan Lycan
Bab 79 : Pulang ke Rumah
Bab 80 : Lebih Dari Sekadar Takdir
Bab 81 : Kebenaran Terungkap
Bab 82 : Pengangkatan
Bab 83 : Mitos
Bab 84 : Siren Danau
Bab 85 : Dosa-Dosa Besar
Bab 86 : Duka Cita
Bab 87 : Tahapan Kesedihan
Bab 88 : Lokasi Rahasia
Bab 89 : Rumahku Istanaku
Bab 90 : Momen Tenang
Bab 91 : Hilang dan Ditemukan
Bab 92 : Bertemu Lagi
Bab 93 : Kejutan yang Menyakitkan
Bab 94 : Anggota Baru Bayangan Merah
Bab 95 : Tamu Tak Diundang
Bab 96 : Pertarungan yang Harus Diselesaikan
Bab 97 : Pengungkapan
Bab 98 : Pertarungan Terakhir
Bab 99 : Akhir dari Segala Akhir
Bab 100 : Penutup
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY