img Mas Aska Kesayangan Kunti  /  Bab 5 Pembuktian | 71.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Pembuktian

Jumlah Kata:1277    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

h terpejam. Mungkin Kirana hanya bermimpi. Ia

*

nah meninggal dunia. Namun, tidak ada bukti pasti yang bisa membenarkan prasangka itu. Bisa saja Kirana beraroma bangk4i karena ia be

ataupun jin. Aska sengaja tak membuang sampah makanan di dalam rumahnya. Menurut orang-orang

gsung menghirup aroma sampah makanan basi itu dan mengernyitkan keningnya sambil t

umah. Kirana masih terbaring malas di atas sofa. Ia memutar tubuhnya dan mencoba menutupi hidu

n. Kirana beranjak dan berjalan ke dapur. Ia mendapati sampah itu berceceran di lantai. Kepala

hnya kenapa?!” jerit Kirana

bersihkannya karena Kirana tak tahan akan aroma busuk. S

coba cara yang lain,” gerutu A

*

isa mengajak seseorang untuk pergi bersama. Ya, tingga

di dalam rumah!” jerit Kiran

egitu!” banta

ku bisa bersantai di rumah,” uca

ala dengan tindakannya ini. Bisa saja gadis itu berpikir bahwa Aska m

ikir bahwa aku menyukainya! Aska terus memantrai Kirana.

yang kau sukai,” ucap Aska. Ke tempat apa

tanda tanya. “Apa ini ganti per

an sudah melupakannya. Tak apa,

tersenyum dengan salah satu sudut

elompat di atas sofa sambil berteri

a iblis yang tertawa di dalam tubuh Aska. In

*

mereka tumpangi, Kirana terus bernyany

reta tak berkuda. Becak! Becak! Tolong antar saya!” senandung Kirana sambil menatap jendela di sebelahnya. Sedan

Entah mengapa, Aska bergidik mendengar lirik lagu itu. Kirana

bagaikan tak berhenti. Becak! Becak! Jalan hati-hati! Yeeaayyy

aik bus,” b

lagu!” Kirana

mereka sendiri. Dengan begitu, Aska bisa memergoki Kirana saat ia sedang memakan bunga itu. Ya,

!!” jerit Kirana sambi

buk karena bunga ini terlalu banyak, bis

Di sini banyak ulat!! A

beku. Bukan ini

*

empat biasa orang-orang menangkap jin.

ucap Kirana me

a adalah Vampir. Dia tak tahan

teduh di bawah pohon Ketapang yang mereka diami. Nam

dia akan terbakar ji

emur. Pria itu menutup wajahnya dengan kedua t

i dan terpancar sinar matahari. “Aaak! Mas Aska!

ana tak terbakar.

lengannya yang dipenuhi pasir pantai. Dengan ce

” ucap

!” rengek Kirana dengan nada menangis. Aska mengusa

, kenapa kepala yang dius

engusap pantatmu

is. Kalang kabut Aska melihat sekitar, bisa-bisa ada ya

tidak mungkin aku mengusap

tangisan Kirana

“Ayo kita membeli es krim!” ajak Ask

r menatap gerobak es krim di pinggir panta

wa apa? Bawa lemari!” jerit Kirana sambil berlari dan bernyanyi. Pertanda bahw

Ya, tentu saja! Aku yang terlalu baik. Dia menan

rangah menatap pria yang berjualan es krim. Aska datang da

il kertas menu. Sekuat tenaga Kirana berus

Aska pada Kirana yang kini s

arik-narik baju Aska. Pria itu mulai jengkel dengan

h yang sangat dekat dengannya. Kir

. Kirana menyentuh jakun pria itu dengan jari telunjuknya. Ia melongo

tanya Kirana sambil te

imnya atau tidak

a menyembunyikan wajahnya

jerit Aska ya

meludahi es krimnya,

dannya agar Kirana bisa membi

krim yang pria itu buat,”

ngga mampu membuat Aska merinding. Aska terdiam. Itu adalah buktinya. Namun, Aska malah

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY