img Petal's of Scar  /  Bab 4 Kematian Anya Adhinata | 57.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Kematian Anya Adhinata

Jumlah Kata:1457    |    Dirilis Pada: 12/06/2022

lum membuat perjanjian dengan Sora yang tentunya, mengharuskannya menemui perawat cantik tersebut. Namun,

i atas selembar kertas hvs. Di bagian bawah perjanjian itu pun sudah terdapat meterai 10000 yang s

adwal saya besok!" tita

Airlangga Company, kemudian Anda jug

ndangan mak

yang mengundang

tarisnya. "Bilang padanya, saya ada

en-tumbenan berubah galak. Biasanya Hazel tidak seperti itu pada karyawan. Dia CEO baik hati

angan tiba-tiba menerima sebuah video singkat dari Anya yang berisi

a kematian Anya menyeba

h sakit] Itulah title hot-issue infotainment yang

mpedulikan keselamatannya saat di jalan dan semua ini ia lakukan demi menemui

ki hingga sebatas lehernya. Darah berwarna hitam terus merembes keluar dari area kepalany

angan tingg

egam tangan Anya yang tak kalah dingin dengan ubin. Dalam hatinya, Hazel bertanya-tanya, kenapa Anya mela

kenapa

tiba-ti

oleh kekasihnya, yang berisi ucapan selamat tinggal dan beberapa k

da yang tidak beres dengan kematian Anya. Bahkan polisi dan tim forensik menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan

engan membawa rasa penasaran yang menggebu dan hati yang sudah tak terbent

enyum bahagia penuh kemenangan. Di tangan kanan wanita tersebut terdapat sebuah kotak berwana perak yang mirip seperti kotak perkakas

tanyanya pada security sambil menunjuk salah satu t

g kardiologi bagian barat," jawa

k ke ubun-ubun. Namun, ia mencoba men

apa wanita yang baru

dical bedah di bangsal kar

di dalang dibalik kematian kekasihnya. Sekarang dia sangat yakin. Di dalam kotak itu pasti ada senjata

kebencian ーbukan kebencian, tapi itu dendam. Denda

yang setimpal atas kejahatanmu!' geramnya dalam hati. 'Aka

*

sebentar lagi jadi

detak jantungnya. Haih, beruntung ners station siang itu sedang sepi karena sebagian perawat pergi makan siang. Kalau tidak, bukan hanya

bil berusaha menyingkirkan jemari S

Makanya Ren, lekas menyusul, dong. Jangan terlalu l

ikan buntal. "Aku belum siap jadi ibu rumah tangga," sahutn

aanku banyak banget,

diletakkan di meja. Sebelah alisnya terangkat. Ingin seka

an terlihat sebanyak dosamu," ejeknya sembari mengambil seb

Renata, toh sekarang ia sedang senggang. Lumayanlah untuk mengisi kekosonga

memilah dokumen pasien yang tercampur ini. Ah,

gan menggerutu terus. Ka

rkenal wangi dan super sibuk seperti Sora mau menawari bantuan. Bahkan tanpa dijelaskan p

alam setiap lembar anamnesis. Jika dia mendapati dokumen yang sudah lawas atau dokumen pasien yang sudah pulang maka Sora akan menyisihkannya ke sisi kiri meja. Sed

humah model cantik yang meningga

an di bangsal kardiologi. Saat itu kondisi sang model, secara fisik, masih baik-baik saja. Dia masih bisa berjalan dan menebar senyum

api, kondisi organ dalam, psikis, da

kelainan pada jantungnya. Dan di saat ia sangat membutuhkan sandaran, kekasihnya justeru mencam

n menangis. Demi Allah, andai dia di posisi wanita itu mungkin Sora akan 'mengambil jalan' yang sama. Sudahlah hidu

ALS, namun seharusnya wanita itu mendapatkan kebahagiaan di de

or

henyak ketika Renata

emudian. Mimik wajah perempuan be

tidak apa-apa, ko

tissue, kemudian menyapukannya pada pipi Sora yang basah. "Kau ini kenapa

u hanya merasa sedih, kenapa wanita itu memili

jalan takdirnya

rti itu, Ren. Tidak ada manusia yan

l itu dan Tuhan yang tahu. Kita sebagai perawat hanya bisa merawat dan mem

Drrrttt!

ra merogoh saku baju dinasnya guna melihat siapa yang menghubunginya, dan pada detik itu ju

enapa tiba-ti

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY