img Business Married  /  Bab 2 Sorry, I can't | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Sorry, I can't

Jumlah Kata:1963    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

gila,

Ia sudah meyakinkan Arizo, ia tak bisa menika

gue kasih

ipun. Gue nggak bisa. Apa lo

jizat. Dia bukan wanita yang mudah di tolak, ia adalah definisi sempurna yang ada pada seorang wanita. Cantik, terkenal, kaya tentu

gak bis

" kata Arizo tenang. Zen melongo mendengarnya, setengah berpikir, meski meman

rempuan dan punya perasaan, loe nggak bisa seenakn

s kecil, bukan adik yang harus loe bela, dia wan

n dia dalam rencana loe, pernik

h luar. Matahari sudah naik, Arizo dan Zen melewat

ih jadi presdir. Loe menikah sama Aileen, hanya biar kelak jika seluruh as

buka mendengar ucapan Arizo. Ia tet

loe yang menikahi dia," ujar Arizo tanpa menunggu reaksi Zen. Kedu

yang tidak membuat rugi siapapun.

Tanpa harus mengorbankan gue,

dan ini satu-satunya jalan terba

peduliin han

isa dibaca oleh siapapun. Zen menatap Arizo, masih berusaha menjejalkan ke pikira

k menengahi pembicaraan. Evon

heels setengah berlari masuk ke ruangan. Langkahnya buru-buru, dan langsung seketika berhenti

langsung turun membulir. Aileen menghambur memeluk Arizo, menangis sesenggukan. E

an sambil membelai punggung Aileen. Zen hanya m

an suara serak. Arizo mendorong pundak Aileen agar

ku, aku masih bisa mengingatmu da

ileen, menatap dengan sudut tajam. Zen tak tahan melihat bagaimana Aileen begitu peduli pada Arizo, namun Arizo justru ingin m

memikirkan keputusan untuk menjodohkannya dengan Aileen. Tidak mungkin ia menikahi Aileen dengan statusnya seka

**

eterbatasan Arizo membuat Zen harus menggantikannya dalam berbagai hal. Kesibukan sejena

ebih, topik itu tak dibicarakan, karena terlalu fokus dengan urusan perusahaan. Zen pun hanya bertemu Ariz

leh suara gesekan kertas yang membuatnya mengerjab bangun. Tubuhnya masih lelah dan beberapa bagian tubuhny

tanpa memandang Zen. Zen masih berusaha membuka mata dan mengusi

setelah relokasi." Zen masih mengumpulkan nyawanya. Ia menyandar di sofa, sesekali mas

Zen mendengar suara debumnya hingga membuat

ertambah dingin. Perasaan Zen sudah tidak enak, ia memilih bangkit me

ya mengawasi. Zen sengaja menghindar,

u nanya perkembangan proyek kan ?

ham, gue butuh kepastian ka

ngah ruangan. Ia duduk perlahan di sofa tempatnya tidur tadi

e harus segera punya k

ja ditegaknya. Zen tersedak dan terus batuk beberapa saat. Arizo melihatnya

malah loe… ah…" Zen sampai tak bisa berkata lagi. Arizo dengan

memiliki pewaris Giantara dimasa depan

dengan tatapan dinginnya. Tak tertebak apa yang ada di dalam pikirannya. Sudut matanya yang tajam, sud

oe Aileen ada

na, tapi bukan untuk menikah sama gue. Perasaan gue sama kay

bagai CEO, dan memastikan adik gue

p Arizo yang memandangnya serius. Arizo benar-benar tak ingin mengalah dan keinginannya

"Loe menikahi Aileen, loe jadi CEO dan gue akan lenyapkan bukt

ngan ucapannya, meski terkadang ia licik. Zen mungkin percaya, Arizo akan memberikan

u takut, jika bukti itu akan bocor suatu

ebentar, "Kondisi terburuknya hanya dius

ngan Giantara, apa loe pikir akan berakhi

semudah diusir dari kota, ia sudah melakukannya sejak dulu. Masalahnya, ia berhubunga

enikahi Aileen, apalagi loe kasih posis

maunya loe

hy

, dan gue hanya percaya loe buat megan

oe bukan percaya sama gu

ya gue tumbalin loe disaat yang tep

kirannya sibuk mencari alasan untuk menolak, tanpa harus mempertaruhkan nyawanya. Ancaman Arizo tentang membocorkan sebuah bukti yang telah dirahasiakan

anya Zen. Arizo menarik nafas dan membenarkan po

ra, sudah tahu, kelak ia akan dijodohkan untuk

ga terhormat. Bak raja dengan sistem dinasti turun menurun mewarisi sejarah besar pendahulunya. Ada benarnya jika hanya orang-orang tertentu yang bisa

Zen. Arizo menghela nafas, dan menggerakan kursi roda

ngatakannya. Kali ini Zen sedikit merasa tak percaya, Arizo akan melakukan

itu perfect, apa loe nggak meras

, percayalah udah belasan tahun, Aileen melihat

njang tergerai menutupi punggung. Ia pun menyadari Aileen telah berubah dari gadis kecil ceria men

enggerakan hatinya untuk mengakui apa yang sesungguhny

merestui loe untuk menikahi Aileen, mama lo

a ucapan Arizo ada benarnya, tapi bukan itu intinya. Zen membuka

meminta restu

" Zen langsu

pecahkan masal

e waktu berfikir, gue sepertinya j

akhirnya, "Fine, just remem

ke

ikahan ini, terlepas bagaimana ibu

udian Arizo menggerakan kursi rodanya keluar ruangan Zen. M

ia sampaikan. Ia teringat mamanya, yang jelas akan sulit menerima Aileen seb

rjanya. Ia membuka perlahan laci bagian

ukan mamanya yang duduk diatas kursi roda, tersenyum dengan mata berbinar haru menatap kamera. Di sebelah kanannya, dirin

dadanya. Bagaimana ia menjelaskan pada Arizo, alas

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY