img Business Married  /  Bab 7 Pembicaraan Kedua | 70.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Pembicaraan Kedua

Jumlah Kata:1109    |    Dirilis Pada: 04/07/2022

ya, seperti biasa dengan sikapnya yang dingin. Aileen duduk di samping kanannya, mengunyah

am dari Arizo. Perasaannya sudah tidak enak, ia hanya mencecap

al pernikahan dengan Aileen?" Ujar Arizo langsung. Zen meletakan alat makannya perlahan, ses

kantor tanpa membuahkan kabar apapun,"

mis. Pada akhirnya, sekeras apapun Zen menolak, ia

jaga dan lindungi sejak kecil,

ap makanannya. Arizo menghentikan makanan

kita lakukan pernikahan

gelisah. Ia terus menunduk, dengan bi

at," kata Zen samb

pa

campur urusan r

afas dan mengangguk paham. Zen beralih ke A

udah." Zen berkata pada Aileen. Aileen tak l

yang kedua untukmu, jadi aku tahu takka

en tampaknya sudah tak bisa menahan diri. Ia pamit meninggalkan meja m

en seperti itu ? dia sangat peduli sama loe, dia bahkan sampai

nya, gue nggak bisa membiarkan dia kehilangan h

loe nggak b

natap tajam pada Zehan, “Gue selalu merasa benar dengan apa yang gue l

lalu benar dan instingnya selalu tepat. Hanya saja kali ini, ia sudah cukup keterl

*

begitu indah dan megah berpayung langit berbintang. Zen suka menjelajahi malam da

u gembira. Zen sebagai putra direktur pemasaran di perusahaan Ganesha Giantara, diijinkan m

jadi sosok kuat yang tak ingin tertakhlukan sampai sekarang. Arizo mungkin menyadari status dan k

wanita di ujung. Memakai dress maroon, dengan wajahnya yang dat

. Ia bisa melihat wajahnya yang mulus, dengan make up tipis membuatnya

ileen yang memang memiliki standar kemolekan yang diimpikan setiap pria normal dimanapun. Zen pun

g digunakan Aileen untuk menyimpan semua pakaian dan sepatu miliknya.

n putih salju di dekat sebuah kaca. Zehan memandangi gaun itu, segalanya

peng

kecil. "Aku lama mengimpikan m

dan mengangguk

memandang Zehan, "Aku selalu meng

selama ini ia mengabaikannya, berharap Aileen

a mendengar, ia tersenyum dan mendekati gaunnya. Desai

ita itu, istri kakak." Aileen berkata tanpa

g meminta gue

as sebelum menjawa

ia berfikir sebentar, "Ca

anya gadis kampung yang asing dengan teknologi perawatan tubuh. Jauh

mencint

rta merta mengakui bahwa ia mencintainya. Zen hanya merasa s

kan hal itu, tak ada h

nnya kak, seberapa dalam kakak mencintainya? Aku hanya ing

melangkah mendekat ke Aileen. Dilihatnya gadis kecil berambut panjang, yang dulu ing

erikan sama loe hanya sebatas ini, kita menikah bukan karena kehendak hati kit

cinta dengan wanita lain," kata Aileen mengakhiri dengan tawa perih. Zen menghela nafas mendengarnya. Dilihatnya gaun indah

Zen. Aileen menunduk lebih dalam dan mulai terisak. Zen tak tega b

lah pernikahan ini terjadi. Naira pun saat ini mungkin seda

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY