jod

gan. Lulus sudah harapannya bisa membangun rumah tangga dengan Lula. Toh wanita itu sudah memliki suami dan juga anak, sudah jelas hidupnya sempurna. Apa lagi yang Samuel tunggu? Benar kata Lauren,

r. Setiap kali Lula memandang Elzaro, saat itu juga dia teringat dengan Samuel. Kenangan bersama le

u dan sering mengeluhkan pusing serta pegal. Entah dorongan dari mana tiba-tiba saja Lula berniat melakukan uji coba dengan alat tes kehamilan. Tercengang dia dibuatnya saat pagi sekali hendak salat Subuh, dirinya mendapati hasil dua garis terang berwarna merah di benda berbentuk stick panjang itu. Lula merasa syok dan kalut. Dia berusaha menghubungi Samuel kembali, namun tetap saja ponsel kekasihnya itu tak pernah aktif lagi. Seandainya dulu musim sosial media yang sedang hitz seperti sekarang, mungkin Lula tidak akan kelimpungan mencari kabar Samuel. Hingga dirinya memutuskan nekad datang ke

sayang sama Elzaro,” bisik Lula di telinga

utranya beberapa tahun lalu. Sampai sekarang dia masih belum

bibir Lauren. Namun, dengan tegas Lauren menolak. Dia tak sudi menganggap Elzaro sebagai cucunya apalagi penerus keluarganya. Lula kembali sakit hati, kala it

apa? Apa kamu

di ponsel Lula, membuat wani

njaga Lula, Abrizam selalu sigap kapan dan di mana pun Lula membutuhkannya. Sayangnya, bertahun-tahun kedekatan m

la segera mengetikkan balasan untuk le

atian serta supportnya! Kamu

lain, namun di

n memaksakan kehendak, Abrizam rela dan pasrah jika Lula hanya menganggapnya sebagai sahabat yang baik. Bagi Abrizam, hal seperti itu

n harin

an dengan ijasah lulusan SMA? Bisa mendapat pekerjaan dengan gaji cukup saja sudah membuatnya bahagia. Bukannya dia tak punya cita-cita

di pelaminan. Lelaki itu menjanjikan hidup enak jika Lula mau menjadi istrinya. Masih teringat dalam kepala Lula, baga

ana dengan masa depan

u aku sukses dan mapan nanti, kamu akan menjadi ratu di istanaku. Aku akan memenuhi semua kebut

ntu Lula akan merasa menjadi wanita yang paling sempurna d

tegar menghadapi skenario dari Sang Pencipta. Karena satu hal yang menurutnya baik, belum t

a Siska, teman Lula di toko mencoba m

k hari ini. Dia demam, hari ini kan waktunya stok opname. Jadi biar aku yang akan meng

an jempol. Lula memang dikenal sebagai pribadi yang cekata

ping mengikuti jejeran barang-barang toko yang berbaris rapi. Karena sibuk mengendalikan bolpoin diapitan jarinya, membuat Lu

lur membantunya menjangkau keju tersebut. Tanpa beralih dari kertas, L

a yang terdengar di telinga Lula mau tak

u dan celana hitam berdiri di sebelahnya. Wanita itu mengangguk lalu tersenyum ke arah Lul

nnya. Lula hanya tersenyum menyaksikannya, lalu kembali pada aktivitasnya. Baru saja berbalik untuk men

” tanya seorang wanita sembari berja

jawab gadis berblazer y

terpaksa membalikkan badannya saat men

yang sudah dia hapus dari kehidupannya kini muncu

sa kering, jantungnya pun berdetak beberapa kali lebih kencang dari biasanya.

atapan tajam, “Arafah, ayo kita pindah tempat. T

payah, bertahun-tahun berlalu ru

ni lengkap?” tanya Araf

angan sampai kamu dekat-dekat, nanti tertular

gambil risiko jika sampai terli

i Lula, dengan sengaja Lauren menabrak bahu Lula cukup keras, hingg

itu sadar diri! Jangan halu tingkat tinggi! Samuel akan menikah dan hidup bahagia dengan wanita pilihanku. Jadi, silakan kamu pergi j

eperti ketiban palu godam. Sakit sekali ... benarkah Samuel akan

n berteriak kencang sekarang,

g? Memangnya apa salahku?” lirih Lula

*