irawat oleh Ibu Lula. Meskipun tak luas dan jauh dari kata megah, tapi rumah itu merupakan rumah bersejarah, penuh kenangan. Apa lagi bagi Lula, karena di

Wanita setengah baya itu sedang menemani cucunya–Elzaro bermain

ng sedang mencuci kedua tangannya di wastafel, jar

uda itu mengulurkan tangan, memberikan sekantong plastik berisi snack kepada bocah berusia 3,5 tahun. E

mandi, kita cerita seru tentang hari ini sekalian makan snack bersama, ya, Sayang. Mau?"

h. Meskipun manik mata Elzaro terlihat tajam jika menatap seseorang, tapi ti

be come back!" Lula beranjak berdiri, se

aro kembali memainkan lego y

serta merawatnya dengan baik. Lula sangat bersyukur, karena dirinya masih bisa bekerja walaupun menjadi admin toserba dengan gaji yang tak seberapa, tapi alhamdulillah cukup untuk biaya hidup mereka bertiga. Yakni, Lula, Elzaro dan E

tu-satunya harapan besar mereka karena Lula anak semata wayang, anak tunggal mereka. Namun, memanglah realita terkadang tak sesuai dengan harapan. Benar, sebagai seorang Ibu, Eni sungguh kecewa saat mendapati Lula malah hamil setelah lulus SMA. Dia merasa gagal sekali menjadi Ibu, ditambah lagi dia sudah tak bisa berb

u menduduki peringkat pertama, Lula merasa kecewa. Tak seharusnya hal bodoh semacam itu dilakukan oleh murid yang ber-notabene cerdas kala itu. Namun, bagaimana lagi? Lula sudah termakan oleh rayuan cinta yang terasa indah. Wanita berusia 22 tahun saat ini

matung dengan pandangan kosong, tetap bergeming dengan posisi semula. Bahkan anak gadis

n diri untuk membersihkan tubuhnya dulu selepas pulang bekerja, baru menikmati waktu bersama Elzaro. Luka bekerja di minimarket selama delapan

dikat sebagai abdi Negara, membahagiakan terlebih dahulu orang tuanya baru kemudian menikah dengan pria bertanggung jawab yang mencintainya. Tapi, tidak dengan sekarang, semenjak mengetahui keberadaan Elzaro dalam rahimnya, keinginan wanita itu mengejar karir sebagai abdi negara dengan prestasi gemilang terasa pupus sudah. Dia tak lagi berminat menjadi pekerja, dia hanya ingin menikmati waktu untuk dihabiskan bermain bersama putra tercintanya. Lula ingin menjadi Ibu rumah tangga yang bisa mendampingi putranya selama dua puluh empat jam. Soal urusan biaya dan keperluan lain, biar menjadi tugas suaminya, Lula tak perlu pusing memikirkan bagaimana cara mencari uang. Ah, sudahlah. Wanita itu menggeleng saat selesai mengkhayal sesuatu yang tidak-tidak. Dia harus siap atas segala konsekuensi yang dia terima karena semua perbuatannya. Ibarat kata

mperhatikan kesehatannya. Lula tak pernah makan makanan yang berlemak, dia juga tak suka makanan manis yang berlebihan. Wanita itu bahkan lebih suka air putih dalam kemasan jika dibandingkan dengan thai tea dengan topping boba kesukaan wanita lainnya. Dulu, Ayahnya selalu totalitas untuk berusaha agar anak semata wayangnya bisa mewujudkan impiannya. Bahkan, Lula harus siap dengan berbagai les akademik plus privat bahasa Inggris dengan toefl yang baik. Ayahnya rela menabung dan menggelontork

dibandingkan dengan temannya. Ditambah lagi, semenjak dia masih berada dalam kandungan hingga lahir ke dunia dan tumbuh sebesar sekarang, Elzaro didampingi oleh Abrizam yang berprofesi sebaga

han alias daster dengan panjang selutut, wanita

ula menyuruh ibunya untuk beristirahat. Lula tahu, menj

Putrinya itu hampir setengah hari bekerja, sudah pasti capek

an. Belum lapar lagi sekarang. Ibu istirahat aja sana, b

galkan anak dan cucunya agar mereka bis

elalu Lula terapkan, dia berusaha memuji apa pun yang sudah berhasil putranya lakukan. Meskipun hal remeh dan sepele sekalipun. Karena

a Elzaro sembari sibuk memasang potongan

e mau jadi apa, Nak?" tanya Lula se

seperti Papa Azam!"

an Papa. Lula sendiri merasa risih sebetulnya, namun Abrizam sendiri yang menyarank

ngan Elzaro karena putranya yang cerdas selalu mempunyai jawaban yang akan membuat Lula tercengang karena tak menyangka. Seperti k

a terus nantinya!" jawab Elz

, tak bisa be

*