"Rory?"
Meskipun Becky sudah tahu bahwa pria itu tidak akan melindunginya, tapi saat pria itu menekan bahunya dengan tangannya, hatinya tetap saja merasa sakit bagaikan disayat dengan pisau.
Dulu, dia sangat naif dan tetap saja bersikeras menikahi pria ini meski telah ditentang oleh keluarganya. Dia mengira dengan seiring berjalannya waktu, hatinya yang dingin pasti akan mencair.
Ditekan hingga berlutut di lantai oleh Rory membuat lututnya terasa sangat sakit, tapi rasa sakit di lututnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan rasa sakit di hatinya.
Becky mengangkat kepalanya dan menatap Rory yang berdiri di sampingnya, sorot matanya yang tajam dan tanpa rasa simpati, serta bibir tipisnya yang terkatup rapat seperti sebilah pisau tajam yang menancap langsung ke dalam ulu hatinya.
"Becky, apa kamu sudah tahu akan kesalahanmu?" Mendengar suara Elmore, Becky langsung menegakkan punggungnya dan menoleh ke arahnya, "Bukan aku yang mendorongnya, aku tidak tahu di mana letak kesalahanku."
Begitu dia melontarkan kata-kata itu, Elmore langsung mengambil vas bunga yang ada di atas meja dan melemparkannya ke samping Becky. Vas yang membentur lantai itu pecah berkeping-keping, potongan pecahan vas itu lalu memantul dan melukai punggung tangan Becky.
"Wanita tidak tahu malu! Kamu melakukan kesalahan yang begitu besar tapi malah tidak bersedia untuk mengakui kesalahanmu, aku sudah tidak ingin melihatmu lagi sekarang! Seret dia keluar dan biarkan dia berlutut di luar sampai dia mengetahui kesalahannya!"
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Elmore menatap ke arah Rory dan berkata, "Cari seseorang untuk mengawasinya! Jangan biarkan dia berdiri sampai dia mengakui kesalahannya!"
Setelah Elmore pergi dengan penuh amarah, Jenifer, ibu Rory, melirik ke arah Rory sejenak, lalu berjalan menghampiri Becky dan berkata, "Becky, cepatlah berdiri, kakek bersikap seperti ini karena sedang emosi, jangan dimasukkan ke dalam hati."
Di Keluarga Arsenio, satu-satunya orang yang memerlakukan Becky dengan baik hanyalah Jenifer. Dia adalah wanita yang baik dan berhati lembut, dia merasa apa pun yang telah dilakukan Becky, dia masih tetap anggota keluarga ini.
Sementara itu, Denise, adik perempuan Rory tertawa mencibir dan berkata, "Bu, Kakek sudah mengatakan bahwa Becky tidak boleh berdiri sebelum dia mengakui kesalahannya. Ibu lebih baik tidak terlibat dalam masalah ini!"
Denise yang dari dulu tidak menyukai Becky akhirnya punya kesempatan melihat Becky tertimpa masalah. Selesai bicara, dia pun menghampiri Jenifer dan menariknya pergi.
Jenifer menghela napas dan menatap ke arah Rory yang sedari tadi hanya diam saja. "Rory, apa yang ada di pikiranmu? Bagaimanapun, Becky telah menikah dan menjadi istrimu selama tiga tahun, meskipun dia tidak ...."
Sorot mata Rory tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin, dia pun berkata, "Aku tidak punya istri yang berhati kejam seperti itu!"
Kata-katanya membuat seluruh tubuh Becky bergetar. Dia tahu bahwa tidak ada gunanya lagi menjelaskan semuanya padanya karena di dalam pikiran suaminya, dia adalah orang yang berhati kejam.
Setelah selesai bicara, Rory pun bangkit berdiri, dia lalu kembali melontarkan sebuah kalimat yang dingin kepadanya. "Kamu urus saja hal ini sendiri, Becky."
Kata 'urus saja hal ini sendiri' dan juga suara derap langkah kakinya yang semakin lama semakin jauh membuat hati Becky merasa sangat hancur.
Tidak lama setelah Rory pergi, dua orang pelayan Keluarga Arsenio datang menghampirinya dan berkata, "Nyonya Arsenio, Anda harus berlutut di luar sesuai dengan yang diperintahkan oleh Tuan Besar."
Selesai bicara, kedua pelayan itu saling bertukar pandang, lalu menyeret Becky keluar dari ruang tamu dan memaksanya berlutut di luar.
Becky yang tidak pernah dihina seperti ini sebelumnya langsung mengangkat kepalanya dan menatap kedua pelayan yang ada di hadapannya dengan dingin. "Beraninya kalian memperlakukanku seperti ini!"
Namun, kedua pelayan tersebut sama sekali tidak menggubrisnya dan malah berkata, "Berlututlah di sana dengan baik Nyonya Arsenio! Tuan Besar telah memberi perintah, kalau Anda tidak mau mengakui kesalahan Anda, maka Anda harus berlutut di sini sepanjang malam. Anda lebih baik bersikap patuh demi kebaikan kita semua."
Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara guntur di langit, tidak lama kemudian, hujan pun turun dengan sangat deras. Kedua pelayan itu tertegun sejenak, lalu mereka dengan cepat berlari ke dalam ruang tamu dan meninggalkan Becky berlutut di luar sendirian.