yang dibuat oleh Dewa sendiri. Beberapa anak buah Dewa telah siap membawa senjata tommy gun M1919 dan dragunov. Mereka sengaja berjaga-jaga ketika melakukan transaksi, agar tidak terjadi pengeco
n Dewa untuk melakukan transaksi disetiap dua minggu sekalinya. Dewa mengisyaratkan anak buahnya untuk maju beberapa langkah begit
i ke markas besarnya. Dewa membawa mobil sport pribadinya sedangkan anak buahnya memakai mobil yang lainnya. Dewa melesat begitu jauh, anak buahnya tertinggal jauh di sana. Dewa tidak langsung pulang ke markas, karena ada beberapa urusan yang harus ia urus terlebih dahulu. Selain sebagai mafia, Dewa memiliki perusahaan properti yang sudah terkenal di Indonesia. Bisnisnya maju dan berkembang pesat karena pola pikir Dewa. Sudah banyak
efek inflasi. Dewa memanglah sangat pintar jika harus melanjutkan bisnis keluarganya bahkan ia menjadikannya perusahaan ternama nomor satu se-Indonesia. Tidak heran, jika para wanita centil atau para wanita matre terus menerus mengejar Dewa, karena selain kaya, Dewa juga sosok pria yang sangat
i rutinitas pribadi. Saat Dewa menyetir dengan cepat, tiba-tiba ada sosok gadis yang berlari menyebrang di depan mobilnya, dengan terpaksa De
gemeteran saat mengatakan kalimat itu. Ya! Gadis itu adalah Era. Dewa menatap Era tajam, kemudian memicingkan matanya dengan tatapan siap m
. “Raille, kau?” , “apa yang kau lakukan di sini Raille?” Dewa menatap intens tangan kanan kepercayaannya itu. “Saya habis menguntit gadis tadi Tuan.” Raille mengatakan pada T
Sedangkan Dewa masih dipenuhi rasa emosinya. Setelah dirasa reda emosinya, Dewa memutuskan melanjutkan perjalanannya untuk mengurus bisnis propertinya.
k ada karyawan atau satpam yang berjaga-jaga. Memang kalau malam hari, Dewa tidak mengijinkan sa
PLA
terlatih itu, langsung bisa menemukan siapa orang yang berjalan diam-diam i
O
a dapat dihancurkan. Tembakan Dewa memang selalu tepat sasaran, karena pistol glock 18C sudah ia rancang sedemikian rupa. Pistol glock 18C me
anak buah yang berjaga akan mati tertembak di tangan Dewa sendiri. Karena, mereka sudah lengah dalam menjaga perus
on cocktail dua
unjungi bar langganannya. Seperti biasa setelah membunuh orang, ia akan
h mengenal Dewa layaknya seperti seorang teman sendiri ka
lalu melirik ke arah Anson yang sedang mengambi
tiap malam mengunjungi barku dan membuat terkesima para jalang malam
ang tidak bisa dikalahkan bukan? Lal
f saja.” Lagi-lagi Dewa terkekeh. Lalu Dewa membuka satu botol pertama dan menuangkan winston cocktail ke dalam gelas hingga full. Kemudian ia meneguknya dengan sek
a dengan pakaian sexy bewarna merah berjalan dengan lekukan seksi ke arah Dewa. Semua
rsenyum seksi sesekali sembari menggoda Dewa karena tempo lalu ia tidak
ung minum bersamamu?” ucap Claudia genit se
Dewa menyeringai lalu meneguk sisa-sisa win
kali aksinya. “Berikan bombay shapphire revelation untukku.” Anson
berapa g
” Anson mengambilkan satu botol bomb
an Anda
wa menunggu apa yang sebenarnya Claudia ingin lakukan di hadapannya. Claudia membuka botol itu seraya mengucapkan, “Minuman ini
eksinya ke depan persis di depan wajah Dewa. Hanya empat centimeter jarak mereka
umnya berdua bersama, akan
negak beberapa tegakan wine ke mulut
ini, mi
Claudia benar-benar kecanduan mulut seksi Dewa. Sedangkan Dewa, ia hanya menimati aksi
selesai. Claudia tersenyum genit ke
au untung bukan
ini sangat pandai menggoda dan
iduri tubuh kekarmu. Ka
yang nakal ini.” Claudia tertawa. Ia harus sabar jika ingin tidur dengan Dewa,
ku tunggu sampai w