l
tu yang berada di depan tubuhnya. Manik bulatnya menatap horor pisau tersebut lalu dengan gerakk
iri di sana, sedang menyeringai. Seakan puas de
capnya lalu mengambil pisto
ain dengan ini
ria itu yang dengan santai melangkah mendekat ke a
ngis, aku hanya ingin bermain denganmu. Peluru ini tidak ak
, alis gadis itu tertaut. Dia merasakan ada sebuah ancamannya yang akan menyera
snya dengan sarkastis lalu tak lama tawa
n keras karena tawa yang di dengar
ia memimpikan mimpi menyeramkan seperti itu. Suara napas tersengal mengisi set
alkan namun menyeramkan itu masih terngiang, ditambah suara dera
gun dari kasurnya. Era tidak bisa berlama-lama untuk memikirkan tentang mimpi bu
annya, Dewa. Siapa lagi kalau bukan Jonas Javankes. Dia akan mencari kema
biji dan siapkan pasukan untuk melakukan transaksi opium malam ini!” Dewa menata
peluru dengan panjang 45 ACP atau setara dengan 11,43 x 23mm, rata-rata tembakan sekitar 1500 rpm, dan jarak efektif yang ditempuh untuk sampai ke sasaran adalah kurang lebih 150 meter. Sedangkan dragunov adalah senapan semi otomatis pada t
alam ini. Mereka menyiapkannya dengan sangat teliti, jika mereka ad
na Dewa membuatnya dengan berlapis berlian. Dewa memberi nama rokok elektrik tersebut dengan sebutan Gepetto Elite. Gepetto Elite sendiri memiliki tinggi sekitar 11 x 2,5 cm. Di dalam Gepetto Elite menga
ng terlewat! Atau nyawa kalian yang jadi
emui Dewa. Dewa melirik Raille dari kejauhan, lalu ia mematikkan rokoknya. Dewa menunggu Raille menyampaikan
membawa tab kecil yang biasa ia bawa untuk melacak, mencatat s
ya, Raille?” Dewa memincin
ka hukumannya adalah nyawamu dan juga nyawa anggotamu?” Dewa b
adis seusia anak perempuannya. Setelah kepergian istrinya, Jonas lepas tanggung jawab untuk merawat anak gadisnya, ia malah menikah lagi. Sedangkan anak gadisnya itu, sekarang tinggal
elalui anaknya.” Dewa tiba-tiba tersenyum smirk. Dia sudah membayangkan bagaimana rencana bala
nak Jonas! Serta jangan lupa cari informasi mengenai om dan tantenya. Paham?!” Raille menganngguk dengan cepat. “Siap laksanakan T
iki wajah yang sangat cantik, tubuh proposional, rambut hitam legam, mata kecoklatan dan hidung yang sangat mancung. Tak lupa bibir yang dimilikinya sangatlah mungil, siapa s
teriak sang koki dari dalam dapur. Era langsung mengha
di meja nomor sepuluh. Saat telah selesai menaruh makanannya di meja, Era hendak kemnali ke tempat
lagi?” Pria itu menggeleng. Kemudian menyur
ia jangkung itu yang tak lain adalah Raille. Hanya ada
ang ingin berbicara dengan Era. Pasalnya selama ini, Era cuma men
cara sehalus mungkin, karena ia takut ketahuan dengan bos pem
untuk sabar, karena pesan Tuannya, Dewa, gadis itu jangan sampai ter
li itu. “Maaf Tuan, hanya sebentar saja ya. Saya harus kembali bekerja lagi.” Raille mendongak lalu menatap Era dengan intens. Rai
angkung yang ada di hadapannya. Prediksi Era, usia pria ini sangatlah jauh dengan dirinya, ia takut jika ia adalah s
aille mulai menanyakan satu per satu sebagai bukti
siap santet aku?!” Era menjadi merinding sendiri saat melihat pria jangkung itu. Tiba-tiba, Raille tersenyum
ulu.” Era bangkit dan langsung pergi ke
npa memakan makanan pesanannya, Raille langsung pergi dari restaurant dan ke