img Suamiku Mafia Mendunia  /  Bab 5 Pemakaman | 71.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Pemakaman

Jumlah Kata:2041    |    Dirilis Pada: 21/11/2022

malam di

tador yang harganya bisa mencapai delapan sampai sembilan milyar. Dewa tidak membutuhkan semua hadiah itu, dikarenakan ia sudah memiliki segalanya. Dia bahkan memiliki uang yang berlebih dibandingkan dengan uang seratus juta. Sedangkan untuk mobil lamborghini, ia sudah memiliki semua

i si William malu banget tuh. Secara tadi sudah remehi

ap Hansel dengan begitu senangnya karena teman

i." Garrick ikut menimpali ucapan Hansel. Dewa yang mendengarkan perbincangan teman dekatnya itu tersenyum sembari terkek

erisi uang seratus juta —hasil dari balap liar kepada Dexter. "Ter, tangkap kopern

ap Sel." Dewa memanggil Hansel untuk

temannya itu tersenyum senang. Dewa pasti akan memberikan seluruh hadiah balap liar kepada teman-temannya itu tanpa terkecuali setelah balap liar selesai. "Kalau ini mobilnya, Bro?" Hanse

ut dulu, masih banyak urusan di markas." Setelah mengucapkan kalimat tadi, Dewa langsung masuk ke mobil Koenigse

xter dan Garrick. Setelah itu, mereka bertiga juga per

memimpikan pria itu, yang tak lain adalah Raille. Namun, Era belum mengetahui siapa nama dari pria yang mengejarnya tempo itu. "Tolong, jangan kejar saya. Ibu... Ayah, tolong

foto yang terlihat begitu usang di meja. Kemudian, Era duduk di pinggiran kasur. Era termenung sembari duduk dan memegang bingkai foto yang berisi foto dirinya bersama kedua orang tuanya. F

tak tahu jika anak perempuan mu ini sangat merindukan kalian?

air matanya menga

sba

l kepada ayahnya yang sedang

tapi ayah tak membalasku, "

ing cantik? Ada apa sayang? M

aku minta kalau besok kita piknik?" pi

piknik ke mana sayang?" Sang

wahana dan tempat bermain dimana kita bisa mendapa

imana kalau lusa? Dan sebagai gantinya hari ini kita pergi membeli boneka yang Era ing

ergi sekarang!" jawab Era de

. Tanpa melihat-melihat Era langsung memilih boneka kesukaannya, ted

neka yang dia inginkan. Era sangat bahagia. Dan setelah itu mereka makan di restaurant kesukaan Era. Japan restaurant. Sushi, mak

back

n dari sang ayah. Terutama boneka yang tera

di beri kesempatan Tuhan. Bisakah putar waktu untuk kembali k

idak bisa di putar kembali. Jika waktu bisa di putar, tak ad

enarkan beberapa helai anak rambut yang sedikit berantakan. Setelah termenung tadi, Era memutuskan hari ini untuk berkunjung ke makam ibunya. Suda

m

unga mawar yang ia beli di depan area pemakaman tadi, Era berjalan dengan tenang menuju ke arah makam ibunya. Pemakaman tampak sepi, tidak seperti minggu sebelumnya y

n daun-daun yang tampak layu, bunga-bunga layu yang bertebaran dan meny

ra," curhat Era ke makam ibunya lalu ia menghela napas sebentar, setelah itu ia lanjutkan lagi untuk menaburkan bunga yang tersisa di plastik bewarna hitam. "Meskipun ayah pergi dan Era nggak tahu di mana ayah berada, Era tetap menyayangi ayah, bu. Era juga sayang kepada om dan tante, karena bagi

kecil yang ia masukkan tadi di kantongnya. Ia pun mengambil buku ziarah itu dari dalam kantong dress nya. Kemudian, mulut Er

as angan-angan yang Era inginkan dan tak pernah terjadi. "Bu, Era pamit dulu ya. Besok Era akan berkunjung lagi ke tempat ibu dan membawakan bunga-bunga yang cantik lagi. Ibu jangan rindu sama Era, kalaupun ibu rindu, ibu bisa datang

u. Dengan mengabaikannya, Era berjalan berpapasan dengan mereka. Akan tetapi, takdir berkata lain botol yang ia bawa terjatuh tepat di samping kaki pria itu. Pria itu tak lain adalah Dewa. Era ingin mengambil botol miliknya, tapi bersamaan dengan itu juga, Dewa hendak mengambil bot

ut. Bagaimana bisa pria itu menyebut nama ayahnya. Apa hubungan yang dimiliki denga

yang sedikit melotot ke arah Dewa. "Tidak penting untuk tahu siapa saya. Yang terpenting adalah sekarang Anda harus ikut saya. Anda harus mempertanggungjawabkan perbuatan ayah Anda

enyuman smirk dan devil bercampur jadi satu di raut wajah Dewa. Era merasa ketakutan. Ia j

. Main nyuruh-nyuruh saya untuk ik

aya tidak tahu Anda-anda semua. Mengapa main bawa saya! Kalian mau saya teriak di sini? Biar semua orang yang ada di sini mengeroyok kalian hah?!" Dengan sekuat tenaga Era berbicara dengan nada keras kepada Dewa dan juga Raille. Alhasil Dewa melihat sekitarnya. Tidak banyak orang yang ada di

npa berlama-lama Era langsung melayangkan tatapan tajam ke arah Dewa. Era juga se

mendengar kalimat dari Era baru saja, langsung mengepalkan tangannya. Ia sangat membenci situasi ini, situasi di mana ia bertemu anak dari musuh bebuyutannya akan tetapi ia tidak bisa

pkan rencana baru yang matang. Kau paham dengan perkataan saya?" Raille mengangguk patuh terhadap perintah Dewa.

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY