img Suamiku Mafia Mendunia  /  Bab 6 Rencana Dewa | 85.71%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Rencana Dewa

Jumlah Kata:2081    |    Dirilis Pada: 21/11/2022

mar

nya bisa di bantai satu per satu. "Raille, cepat serahkan semua informasi gadis dari anak bajingan itu ke sini. Tidak mau tau harus lengkap!!" Dewa berbicara dengan menggunakan nada yang sangat keras dan tentunya dia sangat marah. Setelah berbicara seperti itu, tanpa basa-basi Raille berlari mengambil seluruh dokume

annya Raille menuju ke arah bosnya Dewa itu. Raille lari tergopoh-gopoh dengan membawa semua dokumen lengkap, serta tablet yang ada di genggamannya. "Ini tuan, semua dokumennya lengkap, sisanya ada di tablet. Biar saya buka

aille sudah fasih akan hal itu. Dan Raille juga tentunya sudah tidak kaget lagi, meskipun terkadang Dewa membuat senam jantung Raille dan seluruh anak buahnya itu. Dewa membaca semua informasi di dalam dokumen yang tangan kanan kepercayaan —Raille itu berikan. Ia membacanya dengan sangat cepat dan tepat. Sudah biasa Dewa

r kertas yang ia pegang. Dan Dewa telah menyelesaikannya. "Raille mana tabletnya?! Sudahkah kau dapat informasi yang kurang?!" Raille mengangguk dan menunjukkan letak tablet

kkan kembali tablet itu di meja dan ia meletakkan kedua tangannya di meja j

rak

karena pasalnya wanita yang di nikahi oleh Jonas adalah wanita rekan kerjanya. Dan tentunya wanita itu yang menjalankan serta mewarisi bisnis dari ayahnya. Meskipun sekara

akan tetapi Dewa miris dengan hidup wanita itu yang notabene adalah rekan kerjanya juga. Pasti tidak akan lama lagi, wanita itu beserta harta yang dimilikinya akan habis di renggut dan diambil oleh Jonas

ketawa berubah menjadi mode marah lagi. Memang begitulah sikap Dewa, gampang berubah kapanpun, di manapun, dan sama siapapun. Mungkin orang-orang yang ti

perkataan Dewa baru saja. Apakah Raille salah dengar atau memang benar jika tuannya itu mengatakan kalimat tadi. "Kamu tidak dengar apa yang saya katakan?!" Dewa mengatakannya sambil menggerakkan tangannya di meja lagi. Seluruh anak buahnya terkejut, termasuk Raille. Ia pun juga ikut terkejut, pas

uk kedua kalinya. Dan Raille juga salah, seharusnya ia tidak perlu mengucapkan kalimat tadi kepada tuannya. "Maafkan saya tuan. Ya, saya akan siapkan uang itu." Raille menjawab ucapan dari Dewa. Dan Dewa langsung melihat ke arah Raille. "I

n Dewa adalah Raille. Selain Dewa dan Raille —anak buah Dewa tidak boleh masuk di dalam sana. Jika masuk secara diam-diam, dan Dewa mengetahuinya maka hidupnya akan terancam mati di tangan Dewa. Raille dengan cepat mengambil kunci yang ada di saku bajunya dan dengan secepat kilat, ia buka pintu ruangan yang berisikan uang itu. Setelah ke buka, Raille langsung mas

00 juta. Raille berlari lagi ke arah Dewa. Waktu yang tersisa tinggal empat menit. Akan tetapi, Raille sudah berada di hadapan Dewa dengan membawa koper yang berisikan uang 200 juta itu. "Ini tuan, di dalamnya sudah ada uang senilai 200 juta rupiah. Tidak kelebihan dan tidak kurang sama sekali. Saya sudah memastikannya." Raille melapor kepada tuannya itu. Sedangkan Dewa yang melirik koper yang

nya itu sudah tidak marah lagi kepadanya. "Benarkah, tuan?" Dewa mengangguk sebagai jawaban mengiyakan. "Terima kasih, tuan," ucap Raille dsn dibalaa anggukan lagi dari Dewa. Semua yang bekerja dengan Dewa termasuk anak buahnya, orang kantor, pembantu, dan tangan kanan kepercayaannya akan digaji selama sehari satu kali. Jadi gajinya akan cair tiap harinya. Dewa yang membuat peratur

tah atau aturan Dewa, maka nyawa yang akan menjadi taruhannya. Akan tetapi, jika mereka beker

a itu tidak akan gagal lagi. Tidak seperti yang tadi saat di pemakaman. Yang hancur, gagal, dan tanpa ada persiapan apapun. Membuat Dewa sangat marah. "Raille," panggil Dewa kepada Raille lagi. "I

a berhenti sejenak, lalu berkata lagi kepada Raille. "Dia kan tinggal di rumah om dan tantenya, kita akan pergi ke sana besok." Raille mengangguk mengerti. Ia paham apa yang dimaksudkan oleh tuannya itu. "Baik tuan, kita akan ke sana besok," tutur Raille menanggapinya

tenya itu." Raille mengangguk sembari mendengarkan Dewa yang berbicara lagi kepada Raille. "Dan ingat Raille, pastikan kalau rencana kali ini tidak boleh gagal. Kau harus membantu saya untuk membuj

Raille menatap Dewa dengan maksud, apakah benar jika ia menanyakan itu tuannya tidak akan marah kepadanya? Dewa yang merasa ditatap oleh Raille dengan pandan

ewa untuk memastikan. "Yap, tebakan kamu benar, Raille. Itu tujuan saya dan rencana saya. Saya yakin, rencana itu tidak akan gagal. Mana ada sih orang yang tidak mau jika melihat uang 200 juta? Apalagi orang itu om dan tante dari gadis itu yang benar-benar gila akan harta," jawab Dewa kepada Raille. "Baik tuan. Saya sudah paham.", "

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY