Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Istriku Kembali Cantik
Istriku Kembali Cantik

Istriku Kembali Cantik

5.0
231 Bab
68.7K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Pernikahan yang sudah berjalan lima tahun tanpa ada masalah harus retak karena perselingkuhan yang dilakukan oleh Rehan Rehan berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri. Namun, Alisha memergoki perselingkuhan itu di sebuah cafe. Sampai Alisha meminta waktu pada Rehan selama tiga bulan untuk bisa mengembalikan kecantikannya. Rehan sendiri hanya meremehkan niat Alisha, yang menurutnya tidak akan bisa kembali cantik. Namun, siapa sangka jika Alisha benar-benar kembali cantik dan membuat Rehan menyesal pernah menyia-nyiakan istrinya. Rehan meninggalkan selingkuhannya dan kembali mengejar Alisha, namun siapa sangka jika Alisha juga di dekati oleh seorang CEO dari perusahann tempatnya bekerja karena insiden yang hampir merenggut nyawa keduanya.

Bab 1 Mirip Pembantu

Seorang wanita berjalan tergesa-gesa memasuki sebuah cafe yang cukup terkenal di Jakarta. Jantungnya semakin berdetak kencang saat akan memasuki pintu sebuah cafe yang lumayan sepi pengunjung.

Mata Alisha melebar saat melihat dengan jelas siapa sosok yang berada di hadapannya saat ini.

"APA SALAH KU MAS? APA KURANG KU SELAMA INI?" teriak Alisha dengan nafas memburu saat ia memergoki suaminya sedang berciuman panas di cafe itu lengkap dengan dekorasi kecil untuk merayakan ulang tahun suaminya.

Seketika suasana menjadi hening saat kedatangan Alisha yang berada di luar prediksi Rehan. Termasuk wanita cantik dan sexy yang duduk rapat di sebelah Rehan hanya bisa membungkam mulutnya sambil menatap Alisha yang saat ini juga menatap Regan dan dirinya secara bergantian dengan air mata wanita itu yang sudah mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Aku dan Revina menunggu mu di rumah sejak tadi untuk merayakan hari ulang tahun mu bersama, Mas. Aku bakal sudah menyiapkan segala-galanya dari pagi hingga malam, hanya untuk kamu. Tapi, kamu justru di sini asik asikan sama..." Alisha menghentikan ucapannya, ia tidak mampu untuk melanjutkannya. Air mata yang sejak tadi ia tahan pun akhirnya luruh membasahi pipinya.

"Apa kesetiaan ku selama lima tahun ini begitu kurang buat mu, Mas? Apa aku kurang mengurus kamu di rumah?," Cecar Alisha.

"Aku bakal tidak akan tidur sebelum kamu pulang dari kantor, Mas. Aku tetap terjaga sampai kamu benar-benar ada di rumah. Aku juga tidak pernah menelantarkan kamu dan putri kita. Jadi, Diman kurang ku sebagai seorang istri, Mas?," teriak Alisha di akhir kalimatnya. Dadanya semakin sesak, hatinya begitu teriris.

"Kamu tidak bisa memanjakan mata suami mu saat pulang kerja. Jangan salahkan suami karena melirik wanita cantik dan seksi di luar sana. Kamu terus menunjukkan kelebihan mu, pandai memasak, mengurus anak, mengurus suami, menyiapkan segalanya untuk suami. Tapi semua itu percuma saja kalau penampilan mu saja seperti pembantu rumah tangga!," Ucap wanita bernama Rossa itu maju dan membuat Alisha seketika menjadi tidak percaya diri.

"Lihat saja penampilan mu itu dari atas sampai bawah, memangnya ada yang bisa bikin suami mu tertarik untuk tetap betah di rumah?," Rossa menarik lengan Alisha untuk mereka berhadapan pada sebuah kaca besar yang terletak di sudut ruangan cafe itu.

Alisha pun menatap dirinya sendiri melalui pantulam cermin itu, ia berdampingan dengan Rossa yang tubuhnya terlihat begitu ramping dan seksi.

Seketika tatapan Alisha beralih pada Regan dengan mata yang basah, "Apa benar kamu sangat terganggu dengan penampilan ku sekarang, Mas?," Tanya Alisha ingin memastikannya.

Rehan masih tersisa saja, "Apa karena aku gendut, makanya selama ini kamu sudah nggak pernah lagi mengajakku untuk keluar walau hanya sekedar makan malam?," Tanya Alisha dengan raut wajah penuh harap pada Regan agar pria itu tidak mengiyakan pertanyaannya.

Namun, Rehan masih saja terdiam— membuat Alisha kesal sendiri, "JAWAB, MAS! KENAPA KAMU MALAH DIAM SAJA?," Bentak

"Ya!," Jawab Regan singkat dan acuh.

Alisha menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakan oleh Regan.

"Aku sangat muak dengan penampilan mu itu. Aku ini hanya manusia biasa yang saat pulang kerja ingin melihat istri ku berpenampilan cantik dan seksi untuk memuaskan mata ku yang sudah penat dengan semua pekerjaan di kantor. Seharusnya kamu bisa introspeksi diri, kenapa alu bisa berbuat seperti ini," ujar Regan tegas.

Pria itu kudian melirik ke arah selingkuhannya Rossa, "Lihat lah Rossa, dia begitu cantik, tubuhnya sangat terawat, wajahnya pun terawat. Padahal anaknya sudah ada dua, tapi pada dasarnya dia pandai merawat tubuh dan wajahnya. Tapi, lihat dirimu itu Alisha— anak kita baru satu, tapi tubuhmu sudah begitu melar seperti karet. Jadi, jangan salahlan aku jika mataku lebih puas saat melihat Rossa," lanjut Rehan dengan jujur.

Hancur sudah hati Alisha mendengar semua pernyataan dari mulut suaminya sendiri. Suami yang selama ini sangat ia cintai. Jika oramg lain yang mengatakan tentang kekurangan fisiknya, mungkin saja Alisha tidak akan merasa sesakit ini. Tapi, di saat Rehan sendiri yang mengatakannya, hatinya menjadi luluh lantah tak tersisa.

"Aku bahkan baru tahu kalau kamu mempermasalahkan penampilanku, Mas. Aku kira kamu akan berbeda dari orang lain yang tidak akan memandang kekurangan fisik dari istrinya,"

Rangga berdecak dan tersenyum miring, "Ck— Lebih baik kamu pulang, nanti kita akan selesaikan semuanya di rumah," usir Rehan tak mau memperpanjang masalah di tempat umum.

Tanpa protes, Alisha pun langsung meninggalkan cafe itu dan tergesa-gesa keluar dari sana.

Alisha langsung masuk ke dalam mobil yang terparkir di depan cafe tersebut, "Jalan Melati, rumah nomor dua puluh empat ya, Pak," ucap Alisha dengan isak tangisnya yang tak bisa ia hentikan.

Berkali-kali dia mengusap air matanya yang terus menerus keluar tanpa henti. Dia mengingat semua kejadian akhir-akhir ini yang terus mengarah pada perselingkuhan suaminya. Namun, bodohnya dia terus saja menepi semua itu dan selalu berpikiran positif pada Rehan.

Bahkan sahabatnya yang kebetulan satu kantor dengan Rehan kerap kali mengingatkan Alisha— bahwa suaminya itu ada main dengan wanita lain. Namun, Alisha tidak percaya begitu saja, dengan alasan kepercayaan harus dia junjung tinggi pada suaminya.

Tepat di malam ini, dia harus merasakan menjadi wanita yang paling bodoh di dunia, karena sudah mempercayai jika suaminya itu tidak akan pernah berselingkuh. Kenyataannya— Rehan benar-benar berselingkuh dengan sekretarisnya di kantor.

"Tuan dia..."

"Sudah, jalan saja,"

"Baik, Tuan,"

Karena rasa sakit hati yang begitu mengiris hatinya. Alisha bahkan tidak tahu jika dia salah memasuki mobil. Alisha pikir itu adalah taksi yang sedang menunggu di depan cafe.

Baru setengah perjalanan, mobil yang ditumpangi Alisha tiba-tiba berhenti.

"Berhenti!," Seru seorang pria yang duduk tepat di sebelah supir.

Mobil pun langsung berhenti. "Nona, lebih baik anda turun. Telingaku sudah sangat terganggu dengan suara tangisanmu yang sangat tidak bermutu itu," ucap pria itu dengan sinis.

Alisha pun tersentak kaget karena mobil yang dia tumpangi tiba-tiba berhenti. Di tambah dengan suara bariton yang terdengar memintanya untuk segera turun dari mobil itu.

Karena Alisha tak juga turun, pria itu langsung keluar dari mobil dan membuka pintu belakang, lalu dia menarik tangan Alisha agar segera turun dari mobilnya.

"Awalnya aku akan mengantarmu sampai di rumah. Tapi, karena kamu sangat berisik sepanjang perjalanan, aku harus terpaksa menurunkanmu di sini," ujar pria itu dengan tatapan penuh arti.

Alisha hanya diam saja, dia menjadi bingung harus apa.

"Ck— wanita memang hanya menyusahkan saja," keluh pria itu dan kembali masuk ke dalam mobilnya.

"Cepat jalan, Pak!,"

"Baik, Tuan,"

Mobil itu pun berlalu dari hadapan Alisha, dan tinggallah wanita itu sendiri yang kini mulai melangkahkan kakinya dengan ingatan yang kembali saat dia melihat Rehan berciuman dengan begitu mesra pada wanita lain.

Alisha bahkan lupa kapan terakhir kali suaminya itu menciumnya. Dia baru sadar atas semua penolakan yang diberikan suaminya akhir-akhir ini. Ternyata bukan karena lelah dengan pekerjaan, tapi karena Rehan mungkin sudah muak melihat tubuhnya yang sudah tidak lagi menarik seperti dulu.

Beberapa saat kemudian Alisha sudah sampai di rumah. Namun, belum juga ada tanda-tanda jika suaminya itu sudah pulang. Sedangkan Putri kesayangannya, dia titipkan di rumah Ibunya saat tadi dia akan pergi menemui suaminya di cafe.

Alisha langsung masuk ke dalam kamar, dan berdiri di depan cermin besar meja riasnya. Ia mulai mengamati tubuh dan juga wajahnya yang memang belakangan ini sangat jarang ia perhatikan karena terlalu sibuk mengurus rumah dan menjaga putrinya yang lumayan rewel.

Alisha juga tidak punya waktu hanya untuk olahraga atau berdandan, karena baginya kebutuhan anak dan suaminya tetap nomor satu. Alisha setiap harinya disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya, sehingga dia lupa akan mengurus dirinya sendiri.

Tidak lama pintu kamar terbuka dan Rehan masuk tanpa berkata apapun. Dia langsung mengambil handuk dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah Rehan selesai mandi, Alisha masih saja berdiri di depan cermin sembari memperhatikan suaminya dari pantulan cermin.

"Kalau aku berubah menjadi cantik dan seksi, apa kamu akan kembali mencintai ku seperri dulu?," Tanya Alisha yang sukses membuat langkah Rehan terhenti saat ia akan keluar untuk tidur di kamar tamu.

Rehan menoleh dan menatap Alisha dengan tatapan meremehkan, "nggak usah bicara ngaco kamu!," Sahut Rehan.

"Dalam waktu tiga bulan aku akan berubah menjadi cantik dan lebih seksi dari selingkuhan mu itu," ucap Alisha tegas dengan penuh percaya diri.

Rehan terkekeh, "Bagaimana bisa Alisha? Itu adalah hal yang sangat mustahil bagimu," balas Rehan dengan tersenyum miring. Ia menatap Alisha dari atas sampai bawah yang menurutnya seperti pembantu.

Alisha melapangkan dadanya untuk tidak tersulut emosi dengan respon yang di berikan Rehan, "Apa kamu bisa bersabar sebentar saja? Aku berjanji akan berubah dalam waktu tiga bulan dan kembali membuat mu mencintai ku seperti dulu. Tapi, ku mohon sebelum itu, jangan lakukan hal terlalu jauh dengan wanita itu. Jangan melakukan hal yang melampaui batas, karena hanya aku yang halal untuku,"

Rehan menghembuskan nafas panjang dan berjalan keluar dari kamar. Ia tidak begitu memperdulikan ucapan istrinya itu.

"Tunggu saja, Rehan. Dalam waktu tiga bulan aku akan tampil lebih dari wanita selingkuhan mu itu," lirih Alisha mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 231 Tidak Peduli   01-03 11:31
img
1 Bab 1 Mirip Pembantu
02/05/2023
5 Bab 5 Curiga
06/05/2023
8 Bab 8 Ulah Alisha
11/05/2023
11 Bab 11 Mode Iblis
18/05/2023
12 Bab 12 Diamnya Alisha
19/05/2023
13 Bab 13 Gaji Pertama
21/05/2023
14 Bab 14 Acara Tahunan
23/05/2023
16 Bab 16 Hadiah
25/05/2023
17 Bab 17 Lari pagi
26/05/2023
20 Bab 20 Dicampakkan
30/05/2023
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY