/0/12261/coverbig.jpg?v=313e3230636d1a2a0b9a97afcf5ebeee)
Dia tiba-tiba berada didunia lain... Dia diperkosa... Dia diserahkan pada pria lain oleh belahan jiwanya... Dia syok, trauma, menderita... Dia hamil... dan, ternyata, pria yang jadi ayah dari anak yang telah dikandung olehnya. Diam-diam selalu menjaga dan memperhatikannya tanpa sepengetahuannya. Dengan sabar menanti kesempatan kedua untuk bisa bersamanya, menebus kesalahan yang pernah dibuat olehnya. WARNING Ini POLYANDRI bukan POLIGAMI!!! Pasangan pertama tidak sengaja Pasangan kedua memang yang dicintainya Pasangan ketiga atas izin Pasangan kedua Pasangan keempat balas budi sekaligus politik. ** Bagaimana nasib pemuda yang berusaha agar bisa diterima oleh wanita yang sedang mengandung anaknya? Apakah dia akan mendapatkan kesempatan kedua? Dua pria disisi si wanita, bagaimana reaksi mereka? Maukah mereka membantunya? Penasaran?! Langsung aja ke aplikasi dan baca sampai selesai... Cerita ini telah selesai, dan sekarang saya sedang dalam proses pembuatan sequelnya. Mengisahkan tentang MALIA, cicit keturunan Anindira dan Hans yang menyeberang ke Dunia Modern. Judulnya, SINGA BETINA MILIKKU.
001 Menghilang
Di suatu waktu, di suatu tempat. Tampak sebuah keluarga yang sedang bertamasya. Mereka tengah asyik menikmati FAMILY TIME mereka di perairan sungai dangkal, di sebuah pegunungan.
''Mom, berikan padaku!'' seru Andra pada ibunya yang sedang sibuk mengeluarkan bahan makanan, ''Biar aku saja yang membersihkannya...''
Ibunya tersenyum sambil memberikan sebungkus ikan segar pada Andra untuk dibersihkan di pinggir sungai tidak jauh dari tempat mereka berkumpul.
''Lihat ada banyak udang galah!'' pekik Dira kegirangan.
''Banyak?'' tanya Raffa yang saat itu sedang membantu ayahnya mendirikan tenda, ''Aku ikut cari!''
Sang ayah yang sedang sibuk merakit tenda, dan ibu yang sedang fokus memasak di atas kayu bakar tapi mulutnya tidak berhenti bersenandung. Sepasang suami istri sedang bahagia menikmati waktu bebasnya setelah beberapa bulan terjebak dengan file dan dokumen.
''Raffa...'' panggil ayahnya, ''Bantu ayah dulu!''
''Ayolah ayah, hanya tinggal sedikit lagi saja. Aku mau cari udang, lumayan buat tambahan camilan...''
''Okay, aku lepaskan kau kali ini...'' jawab ayahnya, dia mengalah karena tidak tega melihat betapa ingin putranya mencari udang.
''Thank's ayah...'' sahut Raffa dengan riang.
Dengan segera Raffa segera ke sungai mengikuti adik perempuannya yang sudah lebih dulu mengutip udang-udang yang bersembunyi di balik batu.
''Mom, kayu bakarnya sepertinya kurang. Aku akan cari lagi...'' ujar Gavin, anak lelaki yang paling kecil dari tiga bersaudara.
''Jangan jauh-jauh Gavin!'' seru ibunya segera menghentikan senandungnya memberi peringatan pada putra bungsunya.
''Tidak Mom, hanya di situ,'' sahut Gavin sambil menunjukkannya pada ibunya, ''Lihat, itu ada rimbunan bambu. Kayu bambu lebih mudah terbakar meski basah...''
''Okay, hati-hati!''
''Siap, Mom!''
Mereka mengerjakan tugas masing-masing dengan riang gembira.
Mereka asyik bercengkrama dan bercanda ria tanpa meninggalkan tugas masing-masing, tapi, keceriaan mereka tiba-tiba teralihkan dengan teriakan Anindira, si bungsu.
"ARGH... KAKAK!" seru Anindira memekik, dia menjerit memanggil dengan suara yang terdengar histeris.
"AKH... BLR... URRPP..." jeritnya lagi dengan suara jeritan yang terus tertahan. Itu terjadi karena dia berulang kali menelan air, tangannya terlihat seperti terus menggapai-gapai berusaha mencari pegangan.
"Kamu ngapain sih Dir?" tanya ibunya tersengeh melihat kelakuan anak bungsunya yang dianggap sedang melawak sambil terus mengaduk-aduk masakan di panci. Tidak sedikit pun dia curiga dengan apa yang terjadi.
"Iseng tuh mom..." sahut Raffa kakaknya menjawab, yang sedang asyik cari udang sambil tertawa. Dia juga merasa kalau adik perempuannya itu tengah bermain-main dan hanya sedang usil ingin menjahili mereka.
"Pecicilan saja!" seru Andra yang sedang membersihkan ikan sambil geleng-geleng kepala menambahkan omelan untuk kelakuan Anindira. Seperti halnya yang lain, dia juga tidak menyadari ada keanehan dengan adik perempuannya, yang sedang berjuang untuk hidupnya.
Mereka semua mengacuhkan si bungsu sambil terkekeh geli, mengira kalau dia sedang senggang dan ingin menjahili keluarganya. Mereka sama sekali tidak menyangka, kalau si bungsu sedang berjuang sekuat tenaga untuk bisa naik ke permukaan air, karena tubuhnya tenggelam ditarik oleh sesuatu yang tidak terlihat.
Sungai di hadapan mereka semua sangat dangkal dengan alirannya yang tidak terlalu deras. Karenanya, meski mereka semua tahu jika Anindira tidak bisa berenang, mereka semua tidak merasa bahwa itu akan jadi masalah, apalagi untuk si tomboy Anindira.
''Dira!!!''
Di antara mereka semua, hanya Gavin, kakak kembar Anindira. Hanya dia, yang menyadari kalau Anindira sedang dalam masalah. Mungkin karena mereka berdua adalah anak kembar, koneksi diantara mereka begitu kuat.
Gavin segera berlari melesat ke arah Anindira dengan wajah panik.
"Tolong Dira, dia dalam masalah!" seru Gavin berteriak sambil berlari sekencang-kencangnya memberi tahu keluarganya yang lain.
Sempat terdiam karena terkejut tapi sesaat kemudian mereka semua segera melepaskan apa pun yang sedang di pegang dan ikut berlari menanggapi kepanikan Gavin yang seperti dikejar setan.
*****
Cahaya mentari yang terik mulai redup.
Perlahan matahari mulai turun dan akan segera digantikan dengan indahnya bulan purnama yang akan segera naik malam ini.
Polisi, Tim SAR, juga penduduk setempat telah dikerahkan.
Tapi apa daya?
Jangankan orang lain, mereka (keluarga Anindira) yang ada di situ, menyaksikan sendiri kejadiannya di depan mata. Tapi masih sulit untuk bisa mempercayainya.
Tepat di depan mata mereka semua. Satu-satunya anak perempuan keluarga itu, lenyap tak berbekas tanpa peringatan. Meninggalkan seribu tanya yang belum terjawab entah sampai kapan?
**********
**********
''Uhuk uhuk uhuk...'' Anindira tersedak air dalam keadaan panik hingga membuatnya terbatuk-batuk, ''UEKKK...'' tidak lama kemudian karena gejolak di dalam perutnya akhirnya dia memuntahkan air yang telah masuk sebagian ke dalam lambungnya.
''Huft huft huft...'' kejadian cepat membuatnya terengah-engah setelah puas memuntahkan air yang tertelan.
DEG DEG DEG DEG DEG
Degup jantung Anindra berdetak cepat.
Butuh waktu baginya untuk menenangkan diri.
''Hah!'' pekik Anindira terkejut melihat apa yang ada di sekitarnya, ''Mana sungainya?!''
''Aku yakin kalau aku hampir tenggelam di sungai barusan...'' tegas Anindira sambil berusaha mengingat kembali kejadian yang menimpanya. Anindira takut kalau dia melakukan kesalahan mengingat tempat yang sekarang dilihat olehnya sangat jauh berbeda.
Baru saja Anindira tenang, sekarang dia kembali panik.
''Apa ini?!''
Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri.
''Di mana ini?!''
Menoleh ke depan dan kebelakang.
''Bukan, aku tidak pernah ke sini...''
Dia juga bahkan mendongakkan kepalanya melihat ke atas dan ke bawah.
''Ini di mana?!''
Berulang kali dia menoleh ke sana kemari nyaris tanpa jeda.
''Aku tidak tahu tempat ini... aku tidak mengenal tempat ini!''
Beragam tanya dan argumen terucap beberapa kali mengiringi kegundahannya dalam menghadapi situasi.
''Enggak mungkin... pasti aku sedang bermimpi... mungkin aku masih dalam keadaan tidak sadar karena pingsan.''
Anindira diam memejamkan matanya beberapa saat berharap kalau dia sedang bermimpi dan akan segera terbangun.
''Enggak mungkin...'' keluh Anindira dengan suara bergetar karena setelah dia membuka matanya kembali dia masih di posisi yang sama.
Setelah berdiri terdiam, memejamkan mata kemudian membukanya. Beberapa kali dia mengulangnya, akhirnya dia menyerah karena situasinya tetap sama.
Antara ingatannya dan tempatnya berpijak sekarang sama sekali tidak ada kecocokkan.
Berdiri termangu dengan keadaan di sekitarnya membangkitkan kengerian pada dirinya. Awalnya dia panik dan sekuat tenaga berusaha menyelamatkan diri dari bayangan kematian yang sempat terbersit di benaknya sesaat lalu. Tapi sekarang, dia nyaris tidak bisa memikirkan apa pun kecuali perasaan ngeri karena hal yang tidak bisa di jelaskan.
Degup jantung yang sempat mereda setelah terengah-engah, perlahan tapi pasti kembali berpacu karena ketegangan perlahan tapi pasti mulai menghampiri Anindira. Dia bingung, bahkan hampir menangis mendapati pemandangan aneh di sekitarnya.
Lamaran pernikahan dari keluarga bangsawan tingkat tinggi mengejutkan mereka sekeluarga. Berdamai dengan keadaan yang memojokkannya berharap kesabaran akan membuahkan hasil... Selembar dokumen membuat kesalahpahaman semakin nyata, membuat luka di hati semakin menganga. Malang tak dapat ditolak, nasi sudah menjadi bubur... penyesalannya datang terlambat. Kesalahpahaman semakin sulit dijelaskan karena yang bersangkutan sudah tidak lagi berada dalam jangkauan. Bisakah mereka bertemu kembali untuk menyelesaikan kesalahan masa lalu? Empat anggota baru dalam keluarga semakin membuat semuanya rumit dengan penolakan mereka demi kasih yang selama ini selalu ada di sisi mereka. Langkah apa yang akan diambil olehnya selanjutnya? Bisakah dia merebut hati empat anggota keluarga baru yang telah menolak keberadaannya karena dia absen selama sepuluh tahun... Simak ceritaku, selamat membaca...
Lamaran pernikahan dari keluarga bangsawan tingkat tinggi mengejutkan mereka sekeluarga. Berdamai dengan keadaan yang memojokkannya berharap kesabaran akan membuahkan hasil... Selembar dokumen membuat kesalahpahaman semakin nyata, membuat luka di hati semakin menganga. Malang tak dapat ditolak, nasi sudah menjadi bubur... penyesalannya datang terlambat. Kesalahpahaman semakin sulit dijelaskan karena yang bersangkutan sudah tidak lagi berada dalam jangkauan. Bisakah mereka bertemu kembali untuk menyelesaikan kesalahan masa lalu? Empat anggota baru dalam keluarga semakin membuat semuanya rumit dengan penolakan mereka demi kasih yang selama ini selalu ada di sisi mereka. Langkah apa yang akan diambil olehnya selanjutnya? Bisakah dia merebut hati empat anggota keluarga baru yang telah menolak keberadaannya karena dia absen selama sepuluh tahun... Simak ceritaku, selamat membaca...
Orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Sebelum meninggal, dia meminta sesuatu. Mereka berdua akhirnya menikah karena permintaan terakhir dari kakak laki-laki juga ayah tiri. Suami yang menurut kabar burung adalah seorang mafia, kini resmi menjadi suaminya. Berbekal kesulitan yang hidup yang telah membentuk karakternya selama sembilan belas tahun. Dia berhasil menaklukan suami dan mengetahui sebuah rahasia yang membentuk rumor tentang suaminya. Baru saja selesai satu masalah datang masalah lain... Seorang gadis cantik dan menawan datang dan dengan lantang mendeklarasikan diri sebagai calon NYONYA RUMAH. Belum sempat diselesaikan masalah wanita gebetan suaminya, datang lagi masalah lain... Seseorang dari masa lalu suaminya, yang telah mengubah tujuh tahun hidup suaminya hingga meninggalkan rumah. Bisakah Aruna melindungi rumah tangganya yang baru seumur jagung? Persoalan gangster, mafia yang telah menjerat suaminya, bisakah diselesaikan? Ini adalah Novel keduaku yang terbit, baca juga Novel pertamaku WANITA UNTUK MANUSIA BUAS. Novel ketiga juga lagi otw menuju penerbitan dari script, MENJEMPUT ISTRIKU. Selamat membaca, semoga kalian suka.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
"Aku sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Nenek. Aku akan menggantikan Silvia untuk menikahi Rudy, segera setelah aku mendapatkan uangnya." Ketika saudara perempuannya melarikan diri dari pernikahan, Autumn terpaksa berpura-pura menjadi Silvia dan menikahi Rudy. Satu-satunya keinginannya adalah bercerai setelah satu tahun. Rudy adalah pria yang sangat kaya dan berkuasa. Namanya telah dikaitkan dengan banyak wanita. Rumornya, dia punya pacar yang berbeda untuk setiap hari dalam setahun. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan jatuh cinta dengan satu sama lain.
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.