img WANITA UNTUK MANUSIA BUAS Kisah Anindira  /  Bab 4 Bola mata berwarna biru safir | 1.02%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Bola mata berwarna biru safir

Jumlah Kata:1166    |    Dirilis Pada: 06/05/2023

ndadak terasa lemas, seolah semua darahnya disedot keluar. Dia merasakan kengerian yang ti

lihat penjaga neraka?!'' gumam Anindira dalam hati, kak

i hadapannya. Suaranya menggelegar, memekakkan telinga, bahkan tanah tempat Anindira berpijak seolah terasa seperti bergetar. Seketika

entah makhluk apa yang ada di dalam hutan di belakangnya, hal-hal yang tak dike

u, beberapa hal ter

makhluk apa yan

pannya ada sesosok manusia. Ya

ini bisa diaj

dari ketakutan yang amat sangat yang sedang mendera dadanya. Tapi, juga menahan perasaan ngeri dari sosok pemud

seru Anindira, tiba-tiba kakinya serasa dapat tenaga baru, melangkah maju. Dia sege

dira, ''Tolong..." uj

dan mata memelas, mirip mata anak kucing yan

n. Pemuda itu tidak menjawab apapun, tapi, telapak tangan besarnya yang kasar seperti amplas memegang punggung Anindira dan mem

lembut, "Kalau begini, kita akan tertangkap, bisa kau ber

di wajahnya, melihat pemuda itu sedikit menundukkan kepalanya, mempe

ak mengerti yang kau katakan?"

engan wajah bingung

g sama sekali berbeda tapi, pemuda itu pun sepertinya juga mengerti

emperhatikan Anindira, ''Baiklah... Kita harus cepat, ayo!" seru pemuda itu samb

yang kau lakukan?!"

wajah cemas karena terkej

eronta-ronta di gendongannya, tapi pemuda itu tidak

emuda itu berhenti. Dia mengangkat sebelah kaki Anindira dan memperlihatkan telap

k kakimu sobek. Aku heran, bagaimana kau bisa terus berjalan dengan kaki seperti i

u dengan wajah memelas, setelah diperlihatkan

memberontak terus! Kau sudah lihat kakimu terluka..." ujar pemuda menambah

kakinya, bahkan ternyata darahnya terus merembes keluar. Dengan sigap pemuda itu menahan darah yang ter

nnya langsung teralihkan pada sesuatu yang lain. Karena sedang digendong, kepala Anindira berada sedikit lebih ting

menatap lurus sampai jauh ke dalam bola mata, seakan-akan mereka terhisap masuk, tengg

warnanya biru terang menyala tajam, tapi, sangat indah berbinar-binar seperti sedang berkelap kelip. Tanpa di sadari Anindira, tangannya bergerak tanpa

i...'' tanya Anindira, dia tersenyum sumringah dengan mata berbinar-binar mengagumi bola mata unik di hadapannya, "Bola matamu indah tuan... Sangat cant

a bola mata indah di depannya. Anindira sama sekali tidak menyadari keanehan pada dirinya sendiri. Dadanya berdegup cepat, tapi p

Anindira yang berad

a dipenuhi dengan perasaan haru biru yang indah. Perasaan aneh yang membuatnya seo

ng persis sama denga

iba-tiba macet karena perilaku Anindira. Bagai bungee jumping tapi ini meluncur lang

ua menit, telah membuat keduanya terkunci *imprint. Dan sej

tiba-tiba. Hal itu hanya akan terjadi saat

orang wanita saja seumur hidupnya (selama wanita yang meng*imprintnya masih h

pria lebih dari satu orang. Tapi wanita hanya bisa ter*impri

kedua pihak yaitu pria dan

img

Konten

Bab 1 HILANG Bab 2 Hutan Aneh Bab 3 Pertemuan Bab 4 Bola mata berwarna biru safir Bab 5 IMPRINT Bab 6 Jaguar hitam Bab 7 Mengeja Bab 8 Nama Bab 9 Melanjutkan perjalanan Bab 10 Perjalanan Bab 11 Dunia Manusia Buas
Bab 12 Hans, dokter dari Klan Singa
Bab 13 Baju
Bab 14 Ganti baju
Bab 15 Penantang Halvir
Bab 16 Kebersamaan
Bab 17 Sayuran liar
Bab 18 Gara-gara sayuran
Bab 19 Halvir akan pergi
Bab 20 Anindira cemburu
Bab 21 Perasaan Anindira dan Halvir
Bab 22 Perpisahan Halvir dan Anindira
Bab 23 POLIANDRI
Bab 24 Keluarga Ezra.
Bab 25 Izin untuk mandi
Bab 26 Gavriel
Bab 27 Padang Rumput.
Bab 28 Pengagum Anindira
Bab 29 Anindira keluar dari desa
Bab 30 Peringatan Gavriel
Bab 31 Pertempuran Gavriel melawan Hyena
Bab 32 Gavriel gagal mengendalikan diri
Bab 33 Pasangan Anindira selanjutnya
Bab 34 Hans pasangan Anindira berikutnya
Bab 35 Gavriel sudah sadar
Bab 36 Cerita di balik penyerangan Gavriel terhadap Anindira
Bab 37 Sambutan Halvir pada Gavriel
Bab 38 Anindira kolaps
Bab 39 Trauma Anindira
Bab 40 Anindira kembali histeris
Bab 41 Anindira diam membisu
Bab 42 Anindira hamil
Bab 43 Kejadian mengerikan yang masih berkesan
Bab 44 Anindira cemburu lagi
Bab 45 Hans dari Klan Singa
Bab 46 Anindira ngidam
Bab 47 Morning sicness
Bab 48 Koleksi rempah milik Hans
Bab 49 Menjadi diri sendiri
Bab 50 Rasa pahit di awal akan memberikan rasa manis yang lebih lama kemudian
Bab 51 Anindira menggoda Halvir
Bab 52 Hasrat yang terhenti
Bab 53 Anindira kembali terpuruk
Bab 54 APA KALIAN SELEMAH ITU !
Bab 55 Kerinduan untuk memiliki
Bab 56 Morning wood
Bab 57 Halvir berpasangan dengan Anindira
Bab 58 *Ikatan pasangan Gavriel
Bab 59 Berpapasan dengan Hyena
Bab 60 Lila
Bab 61 Serangan Serigala liar
Bab 62 Hans itu kuat
Bab 63 Bangkai Serigala bertebaran
Bab 64 Sudah bisa makan ikan
Bab 65 Halvir kembali dapat jatah
Bab 66 Posisi Halvir, Gavriel, dan Hans.
Bab 67 Serangan Hyena
Bab 68 *Amber pertama Gavriel.
Bab 69 Bunga Arum Hitam hampir membunuh Hans
Bab 70 Hans merajuk
Bab 71 Hans yang sebenarnya
Bab 72 Kedatangan Serigala *Safir
Bab 73 Serigala yang suka memerintah
Bab 74 Konfrontasi
Bab 75 Aku bukan Serigala bodoh
Bab 76 Desa Rubah wilayah utara Hancur
Bab 77 Klan Serigala
Bab 78 Klan terkuat
Bab 79 Perang dingin dalam rumah tangga
Bab 80 Kelebihan Anindira di banding wanita lainnya
Bab 81 Anindira sangat subur sebagai seorang wanita
Bab 82 Ayah Hans
Bab 83 Ayah Gavriel
Bab 84 Manusia Buas Herbivora
Bab 85 Portir
Bab 86 Diet seimbang
Bab 87 Mengubah Kebiasaan
Bab 88 Mengulur waktu
Bab 89 Serangan Balik
Bab 90 Akhir pertempuran
Bab 91 Prinsip seorang pria
Bab 92 Pembahasan Hyena dan Serigala
Bab 93 Bertemu Zia lagi
Bab 94 Tonjolan di perut
Bab 95 Keteguhan hati Anindira
Bab 96 Klan Rubah di jebak
Bab 97 Halvir dan Ruvi memerintah Desa untuk sementara
Bab 98 Hans dan Gavriel berpamitan.
Bab 99 Kehilangan pasangan wanita bukan berarti kematian
Bab 100 Para wanita tampil cantik sekarang
img
  /  4
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY