/0/20470/coverbig.jpg?v=22c5d8ad1727cb6933d7c40772c3b5da)
Aleesya Belva Cristabell yang di tinggal mati oleh suaminya yang begitu ia cintai dan juga mencintainya begitu terpukul hingga menjadi pribadi pendiam. Lalu ia pun menjadi pekerja keras menggantikan posisi mendiang suaminya, karena ada seorang buah hati dari pernikahannya yang harus dia perjuangkan masa depannya. Dengan dukungan dan kasih sayang tulus dari kedua Mertua dan sahabatnya, Alisya berjuang hari demi hari, hatinya telah ia tutup rapat-rapat sepeninggal suaminya. Sampai suatu hari, ia bertemu seorang pria, sahabat mendiang suaminya. Yang jatuh cinta pada Aleesya setelah menutup pintu hatinya juga karna dikhianati oleh calon tunangannya. Akankah keteguhan hati Aleesya menutup hatinya ia pertahankan? Atau mulai goyah sejak kehadiran pria ini yang ternyata juga sayang pada anak Aleesya.
Aleesya Belva Christabell berusia 25 tahun, seorang janda anak satu laki-laki yang bernama Arsenio Miller Grandville yang kini berusia 3 tahun.
Postur tubuh Aleesya sangat proporsional, bahkan orang yang tidak tahu mungkin mengira ia belum pernah melahirkan. Tinggi 168cm dengan berat 60kg, ukuran payudara 38, berkulit putih, berambut gelombang panjang berwarna coklat kemasan, bulu mata lentik, pandangan tajam, dagu yang lancip, lesung kedua pipinya dan bibir yang sexy serta senyum yang menawan menjadikan ia wanita idaman para lelaki.
Tak hanya itu, tutur kata Aleesya sangat lemah lembut sehingga membuat mendiang suaminya Alvaro langsung jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.
Aleesya hidup sebatang kara. Dia buang ke salah satu Panti Asuhan yang berada dibali oleh orang tuanya yang mengaku tidak sanggup menghadapinya, namun juga tidak tega untuk membuahnya, kemudian orang tuanya bunuh diri karena malu. Begitulah cerita sang Kepala Panti Asuhan kepada Aleesya saat bertemu orang tua Aleesya 21 tahun yang lalu sebelum meninggal dunia. Sedangkan nama Aleesya Belva Christabell, adalah nama yang di tuliskan di secarik kertas oleh orang tuanya saat meninggalkan Aleesya di Panti Asuhan itu.
.
.
Setelah beranjak usia ke-21 tahun, Aleesya memohon izin kepada Kepala Panti Asuhan yang sudah mengasuhnya ia dari kecil dan sudah Alisya anggap seperti ibunya sendiri, untuk pergi merantau dan bekerja. Namun naas, dia malah bertemu dengan orang jahat yang bermaksud ingin menjualnya. Kesalah satu desa yang terkenal ramai dengan penduduk wanita yang siap melayani pria-pria hidung belang yang haus akan belaian.
Namun nasib buruknya berubah menjadi baik ketika ia bertemu Alvaro Daniyal Grandville yang sengaja mendatangi desa itu bermaksud untuk mencari wanita penghibur. Alvaro yang tadinya hanya ingin bermain-main ternyata terpikat dengan paras Alisya yang terlihat bukan seperti wanita penghibur. Lalu Alvaro mengajaknya pulang ke Jakarta yang memakan waktu perjalanan darat hampir 6 jam lamanya. Hal ini sengaja dilakukan Alvaro karena ingin berbincang-bincang dengan Aleesya dan ingin lebih tahu lagi dengan wanita ini yang sudah membuat dirinya jatuh cinta dengan pandangan pertama.
Tak membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk saling mengenal, bahkan kedua orang tua Alvaro langsung menyayangi Aleesya karena tutur katanya yang sopan dan lemah lembut.
Mereka melangsungkan pernikahan dengan sangat khidmat, kedua orang tua Alvaro sama sekali tidak mempermasalahkan latar belakang Aleesya yang suram itu.
Setelah sekian lama mengenal, keduanya pun melangsungkan pernikahan. Tak lama Alvaro dan Aleesya menikah mereka pun langsung di karunia momongan. Namun naas, pernikahan mereka tidak berumur panjang karena Alvaro meninggal dunia karena kecelakaan mobil saat di perjalanan dari Kantornya menuju Rumah sakit tempat Aleesya akan melahirkan putra pertama mereka saat itu.
Jiwa Aleesya dan kedua mertuanya sangat terguncang hebat, pasalnya mereka bersukacita atas kelahiran Arsenio, namun berdukacita pula atas kematian Alvaro. Bahkan Aleesya sempat mengalami depresi berat sampai tidak mau mengasuh Arsenio saking terpukulnya atas kematian suaminya. Namun dengan tegar dan besar hari kedua mertuanya memberi pengertian dan menghibur hingga Aleesya bangkit dari keterpurukannya atas dukacita itu.
Setelah Alvaro meninggal, Aleesya tinggal bersama kedua mertuanya. Yaitu, Keluarga Grandville. Kedua mertua Aleesya sangat menyayanginya, bahkan sudah di anggap seperti anak sendiri.
Tapi tidak dengan adik iparnya yang bernama Angelica
Angelica tidak begitu akrab dengan Aleesya semenjak pertama bertemu. Selain karena latar belakang Aleesya, kematian kakaknya membuat Angelica semakin tidak menyukai keberadaan Aleesya dirumah itu.
Bahkan Angelica tidak akrab dengan Arsenio yang adalah keponakan kandung nya sendiri. Angelica menilai Aleesya hanya berpura-pura baik dan hanya mengincar harta keluarganya dengan menjual cerita sedih latarbelakang Aleesya.
Awalnya Aleesya merasa tidak enak dengan keadaan canggung dalam satu rumah, namun ibu mertuanya bernama Reva meyakinkan untuk tetap tinggal bersama, maka dari itu Aleesya memutuskan untuk tetap tinggal bersama mereka, keluarga Grandville
Tak hanya itu, Arsenio mewarisi hampir 80% paras dan perawakan dari mendiang Daddynya. Sehingga membuat ia semakin di sayang Gradma dan Grandpanya.
Sejak kematian Alvaro dan kelahiran Arsenio, seluruh aset dan harta Alvaro otomatis jatuh menjadi milik Arsenio. Bahkan Kakeknya Renaldi Grandville mewariskan 60% hartanya untuk cucu kesayangannya itu. Dan 40% lagi akan di wariskan kepada Angelica. Walaupun saat ini Arsenio belum mengerti tentang harta sebanyak itu, semua ini dilakukan Renaldi semata-mata untuk memastikan bahwa kelak Arsenio dan Aleesya tidak akan hidup susah jika Reva dan Renaldi tiada nanti. Mengingat Angelica yang tidak menganggap keberadaan Aleesya dan Arsenio, juga tidak adanya keluarga atau kerabat dari Aleesya menurut masa lalunya.
Bagi Aleesya apa yang dilakukan kedua mertuanya itu sangatlah berlebihan. Ia masih bisa bekerja, dan apapun pekerjaannya asalkan halal untuknya dan juga Arsenio.
Tapi kenyataan berkata lain. Aleesya harus menggantikan posisi suaminya sebagai Presdir di Perusahaan mereka bernama Grandville. Salah satu perusahaan ternama di dunia, perusahaan paling berpengaruh akan Ekonomi urutan 10 dalam dunia yang bergerak dalam bursa tenaga kerja.
Pekerjaan sangat menjemukan, Aleesya yang tidak memiliki pengalaman serta ilmu dalam pendidikan dibangku sekolah terpaksa harus belajar secara privat ditempat yang sudah dipilih Ayah mertuanya itu.
Mertuanya juga mengajarkan banyak hal dalam menjalankan bisnis tersebut. Hampir tidak ada waktu bagi Alisya untuk bersantai bahkan bergurau sebentar dengan anak laki-laki tampannya itu. Ia merasa sedih dan bersalah, tapi ia memiliki tanggung jawab yang besar juga terhadap perusahaan dan seluruh karyawan yang ada didalam-Nya.
Untungnya selama Aleesya bekerja dan sekolah, Arsenio bersama Grandmanya, Reva. Arsenio termasuk anak yang cerdas untuk seusianya. Dia sudah mulai lancar dan jelas berbicara beberapa kalimat dan juga sangat aktif. Aleesya bersyukur atas karunia itu.
Aleesya juga selalu berdoa akan kebahagiaan putra tampannya, dan tak pernah lupa juga untuk selalu mendoakan almarhum suami tercintanya itu. Terkadang Aleesya menangis ketika ia sedang rindu dengan suaminya Alvaro.
'' Kepergianmu membuatku mengerti bahwa rindu paling menyakitkan adalah merindukan seseorang yang telah tiada. Namun kepergianmu pun mengajarkan bahwa Tuhan selalu ada untuk mendengarkan segala doa dan harapan.'' Ucap Aleesya terisak kembali mengingat mendiang suaminya yang begitu sangat mencinta akan dirinya ini.
'' Terima kasih sayang kamu sudah hadir dalam hidupku meski tidak lama, dan doa kan kami di sini Al, untuk terus bisa menjalani hidup di dunia yang keras ini; Lagi, seraya memeluk foto suaminya yang berada dalam genggamannya itu.
Setiap Aleesya merindukan Alvaro, ia selalu mengambil foto suaminya dari dalam laci yang ia simpan dengan rapi, mengajak bicara sampai terkadang ia tertidur dengan dengan foto yang berada dalam pelukannya.
***
Neneng tiba-tiba duduk di kursi sofa dan menyingkapkan roknya, dia lalu membuka lebar ke dua pahanya. Terlihat celana dalamnya yang putih. “Lihat Om sini, yang deket.” Suradi mendekat dan membungkuk. “Gemes ga Om?” Suradi mengangguk. “Sekarang kalo udah gemes, pengen apa?” “Pengen… pengen… ngejilatin. Boleh ga?” “Engga boleh. Harus di kamar.” Kata Neneng terkikik. Neneng pergi ke kamar diikuti Suradi. Dia melepaskan rok dan celana dalamnya sekaligus. Dia lalu berbaring di ranjang dan membentangkan ke dua pahanya.
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?