/0/21448/coverbig.jpg?v=2da3699e0441bf95c1b7cb8c9d116469)
Di hari ulang tahun pernikahannya dengan Reza, Safina berencana memberi kejutan istimewa: hadiah yang sudah lama diidamkan suaminya. Namun, harapan bahagia itu pupus ketika ia pulang lebih awal dan mendapati Reza bersama wanita lain. Bukannya meminta maaf, Reza malah memutuskan untuk menceraikannya, dengan alasan bahwa Safina tidak mampu memberikan keturunan.
Safina melangkah masuk ke rumahnya dengan senyum yang tak pernah lepas sejak pagi. Hari ini, ia sengaja pulang lebih awal dari biasanya. Hari ulang tahun pernikahannya dengan Reza adalah hari yang selalu ia tunggu-tunggu setiap tahun, meskipun Reza akhir-akhir ini terasa semakin jauh.
Tangannya menggenggam kotak kecil yang berisi jam tangan mewah, hadiah istimewa yang ia beli dengan tabungannya selama berbulan-bulan. Itu adalah jam tangan yang sudah lama diinginkan Reza, sesuatu yang ia sebut "impian yang tertunda." Safina berencana untuk membuat momen ini menjadi istimewa, sesuatu yang akan mengembalikan kehangatan dalam rumah tangga mereka yang mulai dingin.
Saat membuka pintu depan, suasana rumah terasa aneh. Tidak ada aroma masakan, tidak ada suara televisi, bahkan tidak ada jejak Reza menyambutnya di ruang tamu seperti biasanya. "Mungkin dia sedang tidur siang," pikir Safina, mencoba menenangkan perasaan tak nyaman yang tiba-tiba merayap di hatinya.
Langkahnya perlahan menuju ke lantai atas. Semakin dekat dengan kamar utama, ia mendengar suara tawa yang asing. Bukan tawa Reza yang biasa, melainkan suara wanita yang terdengar ceria dan menggoda. Safina berhenti di depan pintu kamar yang sedikit terbuka, rasa penasaran berubah menjadi kekhawatiran yang menusuk.
"Reza, jangan genit, deh. Aku geli!" suara wanita itu terdengar jelas di telinga Safina.
"Ah, masa sih? Kamu suka kan kalau aku begini?" balas Reza dengan nada yang begitu akrab, begitu santai, sesuatu yang sudah lama tidak Safina dengar.
Tangan Safina gemetar. Ia mendorong pintu perlahan, dan apa yang dilihatnya membuat dadanya seperti dihantam palu. Di atas tempat tidur mereka, Reza sedang berbaring dengan seorang wanita muda, dengan rambut terurai indah dan tubuh yang anggun. Mereka terlihat begitu akrab, begitu intim, hingga dunia Safina serasa runtuh seketika.
"Reza!" teriak Safina dengan suara bergetar, matanya membelalak.
Reza terkejut, tetapi hanya sesaat. Dia langsung bangkit dari tempat tidur, wajahnya berubah menjadi dingin. Wanita itu buru-buru menutupi tubuhnya dengan selimut, tetapi tidak ada rasa bersalah dalam tatapannya.
"Safina, kamu ngapain pulang cepat?" tanya Reza dengan nada yang tak menunjukkan penyesalan sedikit pun.
"Apa ini? Siapa dia?" Safina berteriak, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Kotak kecil hadiah di tangannya jatuh ke lantai tanpa ia sadari.
Wanita itu tersenyum tipis. "Aku Dita," jawabnya singkat, seolah perkenalan itu cukup menjelaskan segalanya.
Safina menatap Reza dengan mata penuh luka. "Reza, apa maksudnya ini? Ini ulang tahun pernikahan kita! Apa kamu lupa?"
Reza menghela napas panjang, seolah ia yang merasa terganggu oleh situasi ini. "Safina, aku rasa ini saat yang tepat untuk bicara."
"Ngomong apa? Kamu berselingkuh di rumah ini, di kamar kita, dan kamu bilang ini saat yang tepat untuk bicara?" suara Safina pecah.
Reza mengangkat tangannya, meminta Safina untuk tenang. "Dengar dulu, Safina. Aku sudah lama ingin mengatakan ini. Hubungan kita tidak berjalan baik. Aku merasa tidak bahagia."
"Bahagia? Kamu tidak bahagia? Jadi ini solusimu? Menghancurkan semuanya?" Safina memotong dengan nada tinggi, air matanya mulai mengalir.
"Safina, aku ingin anak. Aku ingin keluarga yang utuh. Tapi kamu-" Reza berhenti sejenak, seolah memilih kata-kata. "Kamu tidak bisa memberikan itu untukku."
Dunia Safina benar-benar runtuh. "Jadi ini semua karena aku tidak bisa hamil? Kamu menyalahkanku untuk sesuatu yang bahkan di luar kendaliku?"
Reza menatapnya dengan dingin. "Aku hanya ingin hidup yang lebih baik, Safina. Aku tidak bisa terus begini. Aku ingin perceraian."
Kata-kata itu seperti palu godam yang menghancurkan sisa-sisa harapan Safina. Ia melangkah mundur, tubuhnya lemas, hampir terjatuh jika tidak bersandar pada dinding.
"Dengar, Safina. Aku tidak ingin berdebat. Aku akan mengurus semuanya. Kamu bisa mengambil waktu untuk berkemas," tambah Reza, sebelum berbalik ke arah Dita, yang menatapnya dengan senyum puas.
Safina menatap kotak hadiah di lantai, lalu menatap Reza. "Aku mencintaimu, Reza. Aku melakukan segalanya untukmu. Tapi ini yang kamu berikan padaku sebagai balasan?"
Reza tidak menjawab. Dia hanya memalingkan wajah, seolah tidak tahan melihat Safina yang hancur.
Dion tidak pernah menduga bahwa hari ketika ia dan Nenek Melati menyelamatkan seorang wanita muda dari ancaman sekelompok pria jahat akan mengubah kehidupannya selamanya. Wanita itu, Kayla, adalah sosok yang mandiri dan tangguh meski terjebak dalam situasi berbahaya. Keberanian dan kelembutan hati Kayla perlahan memenangkan hati Nenek Melati, yang kemudian berharap cucu satu-satunya bisa menjadikan Kayla sebagai pendamping hidup. Keinginan sang nenek ternyata mampu menyalakan percikan di hati Dion yang selama ini tertutup rapat. Namun, jalan cinta Dion dan Kayla tidaklah mudah. Ibunya, Bu Ratna, telah lama menjodohkan Dion dengan Amara, seorang wanita ambisius yang tak pernah menyerah memenangkan hati Dion. Amara tidak hanya menginginkan Dion sebagai pasangan, tetapi juga melihat pernikahan dengannya sebagai tiket menuju kemewahan dan status sosial. Kehadiran Kayla membuat Amara geram. Ia menyusun rencana demi rencana untuk menghancurkan hubungan Dion dan Kayla, termasuk menggali rahasia masa lalu Kayla yang dapat menghancurkan reputasinya. Di sisi lain, Bu Ratna merasa Kayla tidak pantas masuk ke dalam keluarga mereka. Dion kini berada di tengah pusaran cinta sejati, ambisi, dan konflik keluarga. Akankah ia mampu mempertahankan cintanya pada Kayla? Atau justru Amara akan berhasil menghancurkan kebahagiaan mereka? Saat rahasia kelam dari masa lalu muncul ke permukaan, pembaca akan disuguhkan drama penuh intrik, pengkhianatan, dan cinta yang dipertaruhkan.
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Natalia dulu mengira dia bisa meluluhkan hati Kenzo yang dingin, tetapi dia salah besar. Ketika akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mendapati dirinya hamil. Meski begitu, dia memilih untuk diam-diam meninggalkan dunia pria itu, yang mendorong Kenzo untuk mengerahkan semua sumber dayanya dan memperluas bisnisnya ke skala global-semua itu dilakukannya demi menemukannya. Namun, tidak ada jejak Natalia. Kenzo perlahan-lahan berubah menjadi gila, menjungkirbalikkan kota dan membuat kekacauan. Natalia akhirnya muncul kembali bertahun-tahun kemudian, dengan kekayaan dan kekuasaannya sendiri, hanya untuk mendapati dirinya terjerat dengan Kenzo sekali lagi.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?