img Satu Malam, Dua Anak  /  Bab 3 Berkencan denganku  | 1.90%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Bab 3 Berkencan denganku
Jumlah Kata:878    |    Dirilis Pada:13/01/2023

Melita merasa sedikit linglung dalam sekejap. Tidak yakin apakah dia salah mengerti perkataannya, dia mengeluarkan kartu pegawai dari dalam tasnya, tersenyum dan berkata, "Saya tidak datang ke tempat yang salah. Seperti yang Anda lihat, saya bekerja di sini."

"Oh, benarkah?" Jordan mengerutkan alisnya dan mengambil kartu karyawan dari tangannya untuk memeriksanya. Dia mengerutkan bibirnya dan berkata, "Sayangnya, sekarang kamu dipecat. Tolong segera tinggalkan tempat ini."

Melita menganga kaget. Hari ini, dia sengaja merias wajahnya dengan riasan terbaiknya, sehingga meskipun dia tidak terlihat begitu cantik dan memesona, secara logis wajahnya tidak akan sampai membuat pria ini merasa jijik atau ingin memecatnya, kan?

Bukankah dia tertarik pada wanita yang modis dan berpenampilan rapi?

"Tunggu sebentar!"

Dia mendapatkan kembali akal sehatnya, berlari beberapa langkah ke depan Jordan dan mengangkat tangan untuk menghentikannya.

"Bisakah Anda setidaknya mengatakan alasan mengapa Anda memecat saya barusan? Saya sangat yakin bahwa memberhentikan seorang karyawan karena penampilannya sulit diterima. Anda tidak dapat mengabaikan kemampuan bekerja saya yang luar biasa!"

Jordan menghentikan langkahnya dan menggelengkan kepalanya. Setelah meliriknya dengan ekspresi malas, dia berbalik dan berkata, "Kamu di sini untuk bekerja. Lihatlah dirimu di cermin. Mengapa kamu berdandan seperti ini? Kehadiranmu hanya akan mengganggu efisiensi dan fokus para karyawan pria kami."

"Hah? Mengapa Anda berbicara seperti itu?" Dengan wajah terkejut, Melita menundukkan kepalanya dan menyesuaikan garis leher gaunnya. Dia tidak menyadari bahwa jika dia berusaha sedikit lebih keras untuk menariknya, dada bulatnya yang tersembunyi di bawah pakaiannya akan terlihat.

"Yah, lihat ke sekelilingmu dan katakan padaku apa yang kamu pikirkan." Jordan memalingkan wajahnya setelah memberinya tatapan penuh arti.

Melita mengikuti tatapannya dan tiba-tiba menyadari bahwa semua karyawan pria di kantor ini sedang melirik lekuk tubuhnya.

Wajahnya langsung memerah karena perhatian dari para pria di sekitarnya. Namun, kemudian sebuah ide cemerlang muncul di benaknya. Dia menatap masing-masing pria itu dan meninggikan suaranya. "Jika Anda mempertahankan pekerjaan saya, saya yakin, di atas kemampuan bekerja saya yang luar biasa di kantor, saya juga bisa meningkatkan efisiensi kerja mereka secara langsung.

Jordan mengangkat alisnya sedikit. Perkataan wanita ini jelas menggelitik minatnya. Dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada, mengangguk padanya, dan memberi isyarat padanya untuk melanjutkan.

Merasa puas dengan reaksinya, Melita menoleh ke para karyawan pria dan dengan perlahan berkata. "Aku akan berkencan dengan siapa pun yang menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu hari ini."

Pernyataannya yang berani bekerja seperti sulap.

Dalam hitungan detik, para karyawan pria itu mulai mengetik dengan penuh semangat di depan komputer mereka, membenamkan diri mereka dalam pekerjaan dengan sangat antusias.

Jordan berdiri diam di sampingnya sebelum berbalik untuk pergi, dan melirik Melita dengan senyum tipis di wajahnya.

Melita tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja. Dia bergegas untuk menyusulnya dan bertanya sambil tersenyum resah, "Jadi bisakah saya mendapatkan kembali pekerjaan saya? Bagaimana menurut Anda, Pak Jordan?"

Jordan tidak menghentikan langkahnya, dan melemparkan kartu pegawai padanya.

Dia adalah seorang pengusaha yang cerdas. Tidak ada alasan untuk menolak apa pun yang baik untuk perusahaan.

Melita menangkap kartu pegawai dan berdiri dengan linglung. Dia melihat Jordan memasuki kantornya dan terdiam sejenak untuk memproses semua yang baru saja terjadi. Dia mengepalkan tinjunya dengan penuh kemenangan sambil menyeringai lebar, dan diam-diam bersorak untuk dirinya sendiri.

Dia yakin hanya tinggal menunggu waktu sebelum Jordan mengubah sikap tidak pedulinya terhadapnya.

Hampir satu jam kemudian, bosnya yang tampan keluar dari kantornya dengan tas kerja di tangannya. Melita memperhatikannya dan langsung terkesiap takjub.

Dia menatap Jordan dengan ekspresi tidak percaya, dia tidak menyangka hasilnya akan keluar secepat ini.

Dalam waktu kurang dari satu jam, pria itu sudah menyelesaikan pekerjaannya. Jordan memasang ekspresi acuh tak acuh sambil berjalan menuju lift.

Perkembangan tak terduga ini merupakan kejutan yang menyenangkan bagi Melita.

Semuanya berjalan sesuai dengan apa yang dia harapkan! Dalam hal ini, dia bahkan tidak perlu memikirkan bagaimana menghadapi para pria kaku berkacamata itu!

Setelah memeriksa wajahnya di cermin, dia mengambil tasnya, berlari ke lift dan mengikutinya ke dalam.

"Ehem! Pak Jordan, saya adalah orang yang memegang janji saya. Saya senang memberi tahu Anda bahwa Anda adalah orang pertama yang menyelesaikan pekerjaan hari ini. Katakan pada saya, ke mana kita harus pergi untuk kencan kita hari ini?" Dia menatapnya sambil tersenyum cerah.

Jordan meliriknya dengan tatapan dingin dan mendengus jijik. "Berkencan denganku?"

Melita tersenyum dan berseru, "Ya! Akan menyenangkan untuk berkencan dengan Anda."

Jordan memalingkan wajahnya dengan acuh tak acuh dan melirik arloji di tangannya. "Maaf, tapi aku tidak tertarik padamu. Selain itu, aku memiliki urusan yang lebih penting untuk dilakukan."

Begitu dia selesai berbicara, lift akhirnya tiba di lantai pertama. Melihatnya berjalan keluar dari lift, Melita tertegun. Dia yakin ada percikan di antara mereka meskipun pria itu langsung menolaknya.

Bagaimanapun juga, selama bertahun-tahun dia telah bertemu dengan beberapa pria munafik.

Penolakannya bukanlah pukulan besar bagi Melita. Setelah mendapatkan kembali ketenangannya, dia kembali mengejarnya.

"Pak Jordan, mengapa Anda tidak mempertimbangkan kembali ajakan saya? Saya adalah seorang wanita penurut yang akan mengikuti setiap perintah Anda. Anda tidak perlu khawatir tentang saya. Jika Anda ingin mengakhiri kencan ini, saya akan langsung pergi meninggalkan Anda. Tidak ada salahnya mengajak saya keluar untuk menikmati hidangan sederhana. Mari kita lihat apa yang akan terjadi. Mungkin Anda akan menikmati kebersamaan dengan saya!"

Jordan berhenti berjalan dengan tiba-tiba. Dia menatapnya dengan ekspresi yang tajam dan berkata, "Sampai jumpa di gerbang perusahaan pukul enam besok malam. Jangan membuatku menunggu."

Apa yang baru saja terjadi? Apa pria ini akhirnya setuju?

Sebelumnya              Selanjutnya
img
Konten
Bab 1 Aku Sudah Berusia Delapan Belas Tahun Bab 2 Pertama Kali Bertemu Pria Sampah Bab 3 Berkencan denganku Bab 4 Pengawal dan Asistennya Bab 5 Sulit untuk Menjadi Wanitamu Bab 6 Apa Kamu akan Melakukannya atau Tidak Bab 7 Mereka Terlihat Sangat Mirip Bab 8 Bukan Terserah Kamu Bab 9 Tiga Hari untuk Memikirkannya
Bab 10 Membalas Jordan
Bab 11 Hasil yang Mengecewakan
Bab 12 Membuat Kompromi
Bab 13 Bertemu Lagi dengan Keluarga Parasian
Bab 14 Jangan Berani-Berani Menyentuhnya
Bab 15 Ciuman
Bab 16 Permintaan Betran
Bab 17 Mengancam
Bab 18 Kamu Tidak Bisa Turun dengan Pakaian Seperti Ini
Bab 19 Adik Jordan!
Bab 20 Wanita Tak Tahu Malu
Bab 21 Mencium Bocah Laki-laki Itu lagi
Bab 22 Martabat Mulia
Bab 23 Memperlakukan Orang dengan Setara
Bab 24 Kamu Wanita Ambisius
Bab 25 Dia Sering Pergi untuk Menyelamatkan Dunia
Bab 26 Tinggallah Denganku
Bab 27 Calon Istrinya
Bab 28 Menemaninya Tidur Siang
Bab 29 Bukan Wanita Biasa
Bab 30 Wanita yang Sudah Menikah
Bab 31 Brengsek
Bab 32 Memberinya Kebebasan yang Cukup
Bab 33 Aku akan Mendukungmu
Bab 34 Konfrontasi dengan Seseorang dari Keluarga Parasian
Bab 35 Siapa yang Menyuruhmu untuk Menyakitinya
Bab 36 Memata-matainya
Bab 37 Ikuti Wanita Itu
Bab 38 Membalaskan Dendam untuknya
Bab 39 Kamu akan Kehilangan Grup Parasian
Bab 40 Benny akan Bersikap Patuh Kali Ini
Bab 41 Sekelompok Orang Tidak Berguna
Bab 42 Ibu Kandung
Bab 43 Beraninya Dia Mengunci Pintu
Bab 44 Celak Mata
Bab 45 Dia Bukan Ibu Betran
Bab 46 Ke Mana Kamu Pergi Selama Jam Kerja
Bab 47 Dia Serius Tentang Itu
Bab 48 Aku Dibayar untuk Itu
Bab 49 Aku Tidak Pernah Peduli dengan Hal Semacam Itu
Bab 50 Hubungan yang Serius
Bab 51 Dia Hanya Mengikuti Perintahku
Bab 52 Apa Kalian Makan Gaji Buta
Bab 53 Debat di Ruang Rapat
Bab 54 Kamu juga Anggota Grup Parasian
Bab 55 Tujuh Puluh Persen dari Keuntungan
Bab 56 Apa yang Terjadi Antara Kamu dan Keluarga Parisian
Bab 57 Mengapa Kamu Tidak Membiarkanku Tinggal dan Makan Bersamamu
Bab 58 Apa Kamu Cemburu
Bab 59 Tante Sudah Bangun
Bab 60 Betran Bukanlah Putramu
Bab 61 Apa Kamu Menertawakanku
Bab 62 Jangan Sampai Ayahku Tahu
Bab 63 Akulah Alasannya
Bab 64 Ibuku Tidak Mencintaiku Lagi
Bab 65 Aku Memang Disukai Orang
Bab 66 Tolong Pergilah
Bab 67 Siapa Wanita Itu
Bab 68 Saya akan Memenuhi Harapan Semua Orang
Bab 69 Kesempatan Luar Biasa
Bab 70 Aku akan Membunuhmu
Bab 71 Aku Sudah Berhenti dari Pekerjaanku
Bab 72 Aku Tidak Suka Jus
Bab 73 Temperamen yang Buruk
Bab 74 Jangan Membuatku Menunggu Terlalu Lama
Bab 75 Tidak Akan Ada Biaya Dukungan
Bab 76 Pesta Perayaan
Bab 77 Sosok yang Familier
Bab 78 Kenapa Dia Mirip denganku
Bab 79 Apa Dia Putra Tante
Bab 80 Haruskah Aku Minum Anggur
Bab 81 Aku Ingin Kamu Menjadi Istri Jordan
Bab 82 Seseorang Membiusku
Bab 83 Tidak Ada yang Berani Mempermalukanmu
Bab 84 Aku Sedang Sibuk Sekarang
Bab 85 Penyelidikan
Bab 86 Coba Katakan Lagi
Bab 87 CEO Seperti Dirinya adalah Tukang Servis Laptop
Bab 88 Seseorang di Balik Semua Ini
Bab 89 Datang Bulan
Bab 90 Bukan Penyakit
Bab 91 Apa Kamu Sudah Menyelesaikan Pekerjaanmu
Bab 92 Kita Tidak akan Membuat Kesalahan Seperti Itu
Bab 93 Pak Jordan Baik Sekali padamu
Bab 94 Tidakkah Aku Terlihat Cukup Cantik
Bab 95 Bukan Makanan Sampah
Bab 96 Lebih Profesional daripada Guru Musik
Bab 97 Apa Kamu Ingin Bertemu Benny
Bab 98 Harapan Melita
Bab 99 Memprovokasi
Bab 100 Para Gadis Suka Dipuji
img
  /  2
img
img
img
img