img Satu Malam, Dua Anak  /  Bab 5 Sulit untuk Menjadi Wanitamu  | 3.16%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Bab 5 Sulit untuk Menjadi Wanitamu
Jumlah Kata:860    |    Dirilis Pada:13/01/2023

"Apa kamu yakin?" Jordan sengaja melepaskan Melita.

Kaki Melita goyah, lalu tubuhnya bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk sesaat.

"Aku baik-baik saja!" Dia mengulurkan tangannya untuk meraih kembali keseimbangannya dan mencegah agar dirinya tidak terjatuh.

Jordan melirik ke belakang bahu Melita dengan waspada dan menyadari seseorang tengah menuju ke arah mereka. Tanpa berkata-kata, dia meraih Melita dan melingkarkan lengannya di pinggang wanita itu.

Melita segera tersenyum dan mengangguk pada orang itu.

Saat Jordan berbicara dengan orang itu, Melita berjinjit dan berbisik ke telinganya, "Aku perlu ke kamar mandi."

Menundukkan kepala dan meliriknya, Jordan melepaskannya, lalu berkata, "Hati-hati."

"Oke … permisi sebentar. Kalian tidak perlu terburu-buru. Aku tidak akan lama." Sambil tersenyum, Melita mengangguk pada kedua pria itu dan melangkah menuju ke kamar mandi dengan sepatu hak tingginya.

Jordan melirik ke arahnya sebelum kembali melanjutkan pembicaraan dengan pria di hadapannya.

Saat Melita berjalan menjauh, pria itu menatap sosok Melita dan bertanya, "Apakah ini pertama kalinya kamu membawa teman kencan ke sini? Kurasa aku tidak pernah melihat dia di sini sebelumnya."

"Ya," jawab Jordan dengan santai.

Ketika dia kembali dari kamar mandi, Melita sedikit terkejut mendapati bahwa pria yang sedang bicara dengan Jordan saat ini bukan pria yang sama dengan yang dia tinggalkan saat ke kamar mandi.

Akan tetapi, pria ini kelihatannya tidak asing. Dia terlihat seperti salah satu tokoh besar yang bisa ditemukan di sampul buku tentang keuangan dan ekonomi.

Begitu Melita berjalan menghampiri Jordan, pria itu memberikan segelas sampanye padanya sambil tersenyum lebar.

"Ini …." Melita menatap Jordan, berharap dia akan melakukan perkenalan.

Pria di hadapan mereka tersenyum dan memutar gelas di tangannya sebelum memperkenalkan dirinya terlebih dahulu, "Halo. Aku adalah manajer umum dari Grup Plasidus. Senang bertemu denganmu."

"Senang bertemu denganmu juga."

Melita merasa tidak perlu memperkenalkan dirinya pada pria itu. Dia hanya tersenyum dengan sopan dan mendentingkan gelas dengannya, sebelum meneguk minuman di gelas tersebut. Kemudian, dia berdiri dengan tenang di samping Jordan, memancarkan aura penuh keanggunan dan patuh.

Melita tidak yakin apakah dia hanya membayangkannya, tetapi merasa Jordan yang berada di sebelahnya mencuri pandang ke arahnya beberapa kali.

Sambil mengerutkan kening, dia bertanya, "Ada apa?"

Jordan menggelengkan kepalanya sedikit, lalu membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tetapi sang manajer umum memotongnya sebelum dia sempat berbicara.

"Pak Jordan, saya dengar perusahaan Anda sedang mengerjakan sebuah proyek besar. Kami ingin sekali bekerja sama dengan Anda suatu hari nanti. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar?"

Dengan kerutan di wajahnya, Jordan hampir saja menolak, tetapi Melita sudah lebih dahulu berjalan menjauh dari mereka.

"Aku akan meninggalkan kalian berdua untuk berkeliling sebentar."

"Oke," jawab Jordan dengan suara pelan, sebelum dia dan manajer umum itu pergi meninggalkan Melita.

Setelah berdiri di sana beberapa saat, tiba-tiba saja pandangan Melita menjadi kabur, dan dia merasa pusing.

Ketika dia mengulurkan tangan untuk menopang dirinya di dinding, seseorang berjalan menghampirinya dari belakang dan memegangi pinggangnya.

"Jor …." Melita mengira orang itu adalah Jordan, tetapi begitu dia berbalik, dia melihat wajah gemuk yang besar.

"Siapa kamu? Lepaskan aku!"

Ekspresi terkejut di wajahnya segera berubah menjadi amarah, dan dia langsung menarik diri menjauh dari pria itu.

"Apakah kamu wanita yang datang ke sini bersama Jordan?" Pria itu dengan santai menarik tangannya dan melihat Melita dari atas ke bawah dengan tatapan penuh nafsu saat dia menemukan Melita dalam keadaan rentan.

"Jordan tidak pernah membawa seorang wanita ke pesta. Pasti ada sesuatu yang istimewa tentang dirimu!"

Kata-kata pria itu membuat Melita tidak senang. Cara pria itu menatapnya juga membuatnya merasa tidak nyaman.

"Enyah!" Dengan marah, Melita mengangkat tangannya seolah hendak menampar pria itu, tetapi tiba-tiba dia merasa seakan seluruh kekuatan di tubuhnya terkuras begitu saja.

Sebelum dia dapat memahami apa yang sedang terjadi, pria tua itu menggenggam pergelangan tangannya.

Sialan! Kapan dia dibius?

Melita merasa begitu bodoh karena tidak menyadari bahwa dirinya sudah dibius.

"Ada apa? Beri aku ciuman! Biar kulihat apa yang menurut Jordan begitu istimewa tentangmu!"

Ketika pria tua itu berusaha memaksakan dirinya pada Melita, Melita menggertakkan giginya dan menendang perut pria itu dengan lututnya.

"Aduh … Kamu ini wanita yang berani, ya?" bisik pria tua itu. Sambil memegangi perutnya, dia mendapati Melita lebih menarik daripada sebelumnya.

Melita berlari secepat yang dia bisa, meskipun dia nyaris tidak bisa melihat dengan benar karena rasa pusing di kepalanya.

Dia harus menemukan Jordan sebelum efek obat bius ini bekerja sepenuhnya!

Dia tidak menyangka bahwa dia akan merasa begitu lemah dan tidak berdaya. Begitu dia berbelok di koridor, dia terjatuh ke lantai.

Oh tidak!

Jantung Melita mulai berdebar saat dia mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Ketika tampaknya sudah tidak ada harapan lagi baginya, seorang pria berdiri di hadapannya.

Dengan lengannya yang kuat, pria itu meraih pinggang Melita dan menarik Melita ke dalam pelukannya yang hangat.

Sebelum Melita sempat bereaksi, terdengar suara yang familier di telinganya.

"Aku hanya meninggalkanmu beberapa menit dan kamu sudah berada di lantai."

Melita menghela napas lega karena suara inilah yang begitu dia tunggu-tunggu untuk dengar.

Dia melingkarkan lengan di pinggang Jordan, lalu membenamkan wajahnya di lengan pria itu dan menghela napas, "Apa yang bisa aku katakan? Sulit sekali untuk menjadi wanitamu."

Dia tidak hanya harus melawan semua wanita yang mendambakan Jordan, dia juga bahkan harus menghadapi pria busuk yang ingin bersamanya untuk membuat marah Jordan.

Semua itu sangat melelahkan.

Sebelumnya              Selanjutnya
img
Konten
Bab 1 Aku Sudah Berusia Delapan Belas Tahun Bab 2 Pertama Kali Bertemu Pria Sampah Bab 3 Berkencan denganku Bab 4 Pengawal dan Asistennya Bab 5 Sulit untuk Menjadi Wanitamu Bab 6 Apa Kamu akan Melakukannya atau Tidak Bab 7 Mereka Terlihat Sangat Mirip Bab 8 Bukan Terserah Kamu Bab 9 Tiga Hari untuk Memikirkannya
Bab 10 Membalas Jordan
Bab 11 Hasil yang Mengecewakan
Bab 12 Membuat Kompromi
Bab 13 Bertemu Lagi dengan Keluarga Parasian
Bab 14 Jangan Berani-Berani Menyentuhnya
Bab 15 Ciuman
Bab 16 Permintaan Betran
Bab 17 Mengancam
Bab 18 Kamu Tidak Bisa Turun dengan Pakaian Seperti Ini
Bab 19 Adik Jordan!
Bab 20 Wanita Tak Tahu Malu
Bab 21 Mencium Bocah Laki-laki Itu lagi
Bab 22 Martabat Mulia
Bab 23 Memperlakukan Orang dengan Setara
Bab 24 Kamu Wanita Ambisius
Bab 25 Dia Sering Pergi untuk Menyelamatkan Dunia
Bab 26 Tinggallah Denganku
Bab 27 Calon Istrinya
Bab 28 Menemaninya Tidur Siang
Bab 29 Bukan Wanita Biasa
Bab 30 Wanita yang Sudah Menikah
Bab 31 Brengsek
Bab 32 Memberinya Kebebasan yang Cukup
Bab 33 Aku akan Mendukungmu
Bab 34 Konfrontasi dengan Seseorang dari Keluarga Parasian
Bab 35 Siapa yang Menyuruhmu untuk Menyakitinya
Bab 36 Memata-matainya
Bab 37 Ikuti Wanita Itu
Bab 38 Membalaskan Dendam untuknya
Bab 39 Kamu akan Kehilangan Grup Parasian
Bab 40 Benny akan Bersikap Patuh Kali Ini
Bab 41 Sekelompok Orang Tidak Berguna
Bab 42 Ibu Kandung
Bab 43 Beraninya Dia Mengunci Pintu
Bab 44 Celak Mata
Bab 45 Dia Bukan Ibu Betran
Bab 46 Ke Mana Kamu Pergi Selama Jam Kerja
Bab 47 Dia Serius Tentang Itu
Bab 48 Aku Dibayar untuk Itu
Bab 49 Aku Tidak Pernah Peduli dengan Hal Semacam Itu
Bab 50 Hubungan yang Serius
Bab 51 Dia Hanya Mengikuti Perintahku
Bab 52 Apa Kalian Makan Gaji Buta
Bab 53 Debat di Ruang Rapat
Bab 54 Kamu juga Anggota Grup Parasian
Bab 55 Tujuh Puluh Persen dari Keuntungan
Bab 56 Apa yang Terjadi Antara Kamu dan Keluarga Parisian
Bab 57 Mengapa Kamu Tidak Membiarkanku Tinggal dan Makan Bersamamu
Bab 58 Apa Kamu Cemburu
Bab 59 Tante Sudah Bangun
Bab 60 Betran Bukanlah Putramu
Bab 61 Apa Kamu Menertawakanku
Bab 62 Jangan Sampai Ayahku Tahu
Bab 63 Akulah Alasannya
Bab 64 Ibuku Tidak Mencintaiku Lagi
Bab 65 Aku Memang Disukai Orang
Bab 66 Tolong Pergilah
Bab 67 Siapa Wanita Itu
Bab 68 Saya akan Memenuhi Harapan Semua Orang
Bab 69 Kesempatan Luar Biasa
Bab 70 Aku akan Membunuhmu
Bab 71 Aku Sudah Berhenti dari Pekerjaanku
Bab 72 Aku Tidak Suka Jus
Bab 73 Temperamen yang Buruk
Bab 74 Jangan Membuatku Menunggu Terlalu Lama
Bab 75 Tidak Akan Ada Biaya Dukungan
Bab 76 Pesta Perayaan
Bab 77 Sosok yang Familier
Bab 78 Kenapa Dia Mirip denganku
Bab 79 Apa Dia Putra Tante
Bab 80 Haruskah Aku Minum Anggur
Bab 81 Aku Ingin Kamu Menjadi Istri Jordan
Bab 82 Seseorang Membiusku
Bab 83 Tidak Ada yang Berani Mempermalukanmu
Bab 84 Aku Sedang Sibuk Sekarang
Bab 85 Penyelidikan
Bab 86 Coba Katakan Lagi
Bab 87 CEO Seperti Dirinya adalah Tukang Servis Laptop
Bab 88 Seseorang di Balik Semua Ini
Bab 89 Datang Bulan
Bab 90 Bukan Penyakit
Bab 91 Apa Kamu Sudah Menyelesaikan Pekerjaanmu
Bab 92 Kita Tidak akan Membuat Kesalahan Seperti Itu
Bab 93 Pak Jordan Baik Sekali padamu
Bab 94 Tidakkah Aku Terlihat Cukup Cantik
Bab 95 Bukan Makanan Sampah
Bab 96 Lebih Profesional daripada Guru Musik
Bab 97 Apa Kamu Ingin Bertemu Benny
Bab 98 Harapan Melita
Bab 99 Memprovokasi
Bab 100 Para Gadis Suka Dipuji
img
  /  2
img
img
img
img