u
melayang ke kepalanya. Ia menghela nafas, meletakkan belanjaannya seje
gku, kau tuli? Apa kau tak mengerti maksud dari perkataank
g-barang kamu di meja
ng seinci pun. Tapi, sudah berapa kali aku melihat kau melanggar. Kau melewatinya dan seharusnya kau sadar diri. Aku tak
hernya menegang saat ia mengatakan hal itu. Wajahnya memerah dengan pupil mata melebar. Kekesalannya su
buat Juna s
angat marah, Dara tahu. Padahal ini hanya masalah sepele. Kebencian Jun
an laki-laki itu tidur di sana. Ia hanya ingin membantu, namu
ang ia pakai. Mendengar semua ucapan Juna dan c
sudah t
dirimu Dara! Ini yang terak
h itu Juna berjalan melewatinya dan
Tapi, tanpa bertanya Dara juga tahu ke mana Juna
at perjodohan. Laki-laki itu sama sekali tak mencintai Dara. Bahka
waktunya. Awalnya Dara berpikir ia bisa mengambil hati Juna, karena ia menyukai laki-laki itu. Sejak per
bertahan untuk cinta yang tak bersambut ini. Lagipula un
cur sudah. Juna sama sekali tak mau meliriknya. Bahkan hanya berdekatan
ma, atau berada dalam ruangan yang sama dalam waktu yang lama ke
, seharusnya ia tak me
i dan berjalan menuju dapur sembari mendong
tak seharusnya
arapan untuk lelaki itu karena ini hari minggu. Biarlah Bi Dasim saja yang masa
i nakas di samping ranjang. Masih tersimpan rapi surat perjanj
itu berlakukan untuknya. Salah satunya adalah
*
hun
u membuat senyum Dara melebar saat memasukinya. Ia menyent
kl
sama seperti pakaian yang Dara pakai. Melihat Juna mendekat sontak membuat Dara menun
ku .
tanga
t oleh Juna. Wanita itu mendongak untuk melihat
tasnya. Seketika membuat dahi Dara berkerut, menatap Juna t
nyanya dengan
i itu. "Kau tahu, kan, kita dijodohkan dan aku sama sekali tidak
isi dari surat tersebut yang m
pur dengan urus
jatuh
h barang-barang
eh melang
a menatap Juna dengan beberapa pertan
ukankah kita men
sangat mencintainya. Andai Papa tak memaksaku untuk menikah denga
ia tengah berada dalam ambang kehancuran. Lelaki seperti apa yang ada di hadapannya saat ini? Ken
kalau tahu kau sudah punya kekasih," ucap Dara dengan suar
ena ini hanya pernikahan bisnis. Keluarga
manfaat
tak mengambil apa-apa darimu. Aku tak akan menyentuhmu dan kau bisa hidup dengan bebas tanpa memi
nahan perih di dada. "Kau tahu kat
h denganku sekarang? Orang tuamu pasti akan sangat terpukul saat tahu ana
dengan wajah manis itu Juna berha
nikahan. Apa kau tidak takut?" Mata Dara mem
menganggapnya begitu? Kita hanya dua orang asing yang bersatu
it dari sisi Dara dan berjalan menuju
ap isi perjanjian yang memakan waktu se
bakan akan bersanding dengan pria yang ia cintai ujungn
sebelum menikah dengan Dara. Bukankah laki-laki itu
tak pernah tahu kalau D
dengan luka menganga ini atau mengakhiri denga