enatap pintu kamar Dara yang lampunya menyala. Tadi di bawah ia tak melihat sepatu
t menurunkan engsel pintu kamar Dara. Terku
satpam rumah. Pak Mukhlis sang satpam sedang menye
ak
is gelagapan dihampiri ti
ri saya pu
uan. Bukannya tadi p
sudah memutih itu tampak tak enak. Lalu tanpa mengatakan apapun Juna kembali ke
i wanita itu j
. Buru-buru Juna mengangkat dan bersiap unt
gan coba-coba m
rungkan niat saat menyadari yang ada di sebrang teleponnya bukan D
ung atau b
mengernyit saat nomor supir taksi yan
o, P
maaf Pak
na. Gimana, sih? Niat nipu, ya? Jangan gitu dong, saya berusaha cari nafkah buat keluar
wanita dengan pakaian warna salem berdi
bolak-balik malahan. Tapi gak nemuin yang Mas
Berarti Dara telah pergi
k orderan fiktif loh. N
sud udah pergi pakai kendaraan lain. Nanti saya
Ya sudah beneran t
ak, maa
t
ahnya dengan supir taksi ia bangkit dan berjalan menuju balkon
mu pergi?" tukas Juna
*
ya yang diberikan oleh sang Papa saat ia berkuliah
an ia seperti tak punya lagi harga diri. Meski enam hari lagi kontrak mereka akan ber
isa lagi hidup
al
ggilan telepon yang ia tujukan p
apa,
k mungkin aku bakalan
nap
alan butuh waktu lama ke
bantu? Atau aku temenin. Kamu m
alnya lebih dari siapapun. Walau ia tak menceritakan perihal masalah ya
baik-baik
ru air matanya malah tumpah. Ia memeluk bantal ya
di mana? Biar
temen, Mel.
jangan ke mana-mana
tu tetutup begitu saja. Ia menengge
*
liling ruangan yang gelap. Ia menghidupka
u kamarnya terkunci dan kondisi ka
i dapur dan di segala ruangan. Namun,
sama sekali tak ada pesan dari Dara. Padahal, biasanya wanita it
i ke mana
anya kemarin pada kedua orang tua Dara? Kalau benar begitu tak bisa dibi
gas masuk kembali ke dalam kamarnya untuk bersiap pergi ke kantor. Rencanya akan memg
rgegas masuk ke dalam mobil saat dilihatny
ang. Kenapa Pak Mukhlis mengizinkan ta
ri sana. Penampilan wanita itu sangat berantaka
ngan Dara hingga langkah wanita itu
tinggi, membuat Dara sekejap memejamkan ma
n mengadukan pada mereka perlakuanku pa
enakan pakaian seragaman pernikahan sepupu Juna k
n Juna. Wanita itu malah berjalan melewat
mbali hingga wanita itu berbalik dan menepis tangannya. Baru dilihat
pulang kemarin malam," seru Dara dengan suara bergetar. Berusaha menahan air matanya
a yang k
gitu saja di jalanan d
arapkan apa? Mengantarmu pulang sementara Diandra dala
an. Kau menyebabkan aku dianggap tukang tipu oleh si sopir taksi.
n untuk tak membalas perkataan Juna meski ia ingin.
dari kontrak yang sudah diajukan. Aku tidak ingin tinggal bersamamu. Aku a
terpaku. Menatap punggung Dara yang perlahan menghilang di bal
ra