kum karena fitnah ibu permaisuri ayahnya yang jahat. Ibu tirinya memang menginginkan mata coklat miliknya. Sehingga ia difitnah karena melakukan kejahatan terhadap ibu tirinya sendiri yang sedang me
ih dapat mendengarkan
a ia mendengar suara gemersi
tih pedang. Padahal dalam adat budaya Liuyang seorang wanita sama sekali tidak boleh memegang alat-alat seperti senjata. Wanita hanya diperbolehkan belajar merajut da
tika memikirkan hal ini, Ying ingin sekali membalaskan dendamnya untuk ibu tirinya yang jahat dan adik tirinya
g mengedarkan pandangannya meskipun dirinya tak dapat me
gecut, cepat keluar
h aku begi
kembali memasukkan pedangnya ke dalam sarung pedangnya yang berwara putih. Sengaja diikatkan di pinggangnya agar ia mudah meng
dengan
ergeming dan tetap
aku Ta
e dalam taman ini?" tanya Y
mukan taman indah ini, niatku ingin bersantai sejenak di sini tetapi aku melihat ada seorang gadis se
asti adik Ying. Adik Yin
ranku? Aku berada tepat di hadapa
ini karena kondisi matanya tak ada satupun anggota kerajaan mengajak
ku berbicara?
g bingung dan terbelalak. A
siapa lagi di
yang mau mengajakku
arakan? Kau sanga
memang aneh. Karena dirinya aneh jadi ban
rang yang ane
enyakitimu? Maafkan aku,
uara seorang wanita seperti b
angeran!" pan
Benarkah dia seorang pangeran?
pangg
da ja
panggil
an. Apa? Apakah sekar
h di sini?" ta
atunya. Ya, Tao sudah ia anggap sebagai seorang teman. Meskipun pertemuan mereka
at di kepalanya. Dengan perlahan ia melepaskan ikatan itu dari kepalanya. Dengan perlahan pula tali itu terlepas dari kepalanya. Ying ma
ggil Ying
stikan kalau Tao masih berada di
anya langsung merangsang semua sinar yang masuk. Ia merasa sedikit nyeri karena
elihat pandangan kabur bunga-bunga indah di sekitarny
u memohon,"
pat di belakangnya. Ying langsung tersenyum k
menatap Tao. Tetapi ketika itu juga tangan pria di belakangnya lang
emohon?" tanya
honanmu?"
i untuk menurutiny
itu Tao? Pandangannya masih terlihat kabur dan ia menjadi pu
aku j
matamu lag
ta Ying kembali menyelimuti bola mata baru miliknya. Se
," jaw
angkah kaki berpindah. Tao berpindah ke hadapannya. Tao berjalan mendekat ke arahnya. Sangat d
kan matamu,"
menjalankan perintahnya. I
i ku perintahkan kau untu
ari tersenyum. Apa ya
ada getaran aneh dalam dirinya. Apa yang sedang dia lakukan? Jika dia berani m
rang dekat di pipinya. Hal itu membuat pipi Ying
ng buka
pulih sempurna. Ia hanya bisa memandang dengan pandangan kabur. Samar-samar ia melihat ada wajah seseorang negitu dekat de
rgerak," u
ang basah dan panas menyentuh bibirnya. Samar-samar Ying melihat iris mata hitam pekat sangat dekat dengan penglihatannya. Bola matanya itu seaka
i sana dengan bulu mata yang panjang menyelimuti matanya. Ying masih menutup bibirnya dan membiarka
n kembal
uki penglihatannya. Ketika ia juga Ying merasakan kalau tangkupan di pipinya mulai menghilang. Se
rakan di sekitar sini. Apa yang dia akan lakukan lagi dengannya? Sebenarnya d
h yang berbeda, tetap tak ada apapun. Begitu terus ia lakukan untuk memastikan. Sejenak ia menggulung lagi kelopak
u familiar masuk ke celah-celah penglihatannya. Ying langsung menutup matanya kembali dan hendak memakaikan penutup matanya kembali. Namun, ia baru te
tuk apa? Apa yang sudah ia lakukan? Tao akhirnya per