man Yang Fu dan saudari tirinya. Walaupun terkadang ia tahu bahwa saudari tirinya itu sangat iri kepadanya, setidaknya Y
ya dan diberikan kepada saudari tirinya. Rasa dendam itu justru muncul kepada Permaisuri Yong Mei, bukan k
am rangka mempererat tali persaudaraan
yang berisikan perhiasan. Kata para dayang, perhiasan itu adalah pemberian dari Raja Langit 9 sendiri. Ying tak keberatan dengan hal i
a, saatnya
ng. Beberapa kali Ying memohon kepada para dayang untuk memakaikam penutup wajah kepadanya. Daya
epannya saat ini, menuntunny
n dan ditutupi awan-awan bergelun
ara dayang lantas minggir dan menunduk kepadanya. Dayang Hyewang nampak menyentuh pintu itu sejenak, kemudian pintu besar itu te
emakai mantra dari Paman Yang Fu untuk menghindari hal yang lebih parah terjadi. Mantra itu sudah bek
yang tak lain adalah Raja Langit 9 sendiri yang belum berada di perjamuan itu. Sampai juga mereka di ujung anak tangga. Ying mel
ulia, s
engan gaun merah berat yang cukup merepotkannya. Terlebih dengan hiasan rambut yang bisa membuatnya p
ran. Ying merupakan putri dari Liuyang yang sangat sopan, tak pernah sekalipun ia melanggar norma. Namun, di sini Ying merasa kalau diriny
bali berjalan. Namun, langkahnya terhenti ketika seorang kasim berbi
angkat cangkir mereka begitu melihat seorang berjalan masuk dengan santai. Para dewa itu lantas memberikan pen
h itu. Tak lupa mahkota berukirkan naga dan yang lagi-lagi terbuat dari emas menambah keagungan dari dewa yang sudah sangat agung itu. Mungkin suatu saat, Ying dapat memberikan mahkot
paling megah dan tinggi, ia lantas m
dan berterima kasih secara kompak. Hanya Ying yang ter
ng, tunanganku, ka
ntas bangkit dan kembali berjalan menuju ke tempat du
muan d
*
Dewa Langit 9. Hanya saja selama ini perjamuan sering dilaksanakan berkali-kali setelah acara pertunangan, tetapi ti
ampingnya. Sesampainya tunangannya duduk di samping
aman. Namun, biasanya ia sangat tak tahan dengan suara genderan dan seruling yang dibunyikan bersama-sama, tetapi saat ini ia tidak merasakan gangguan yang
ana per
get suara berat nan agung itu t
at bahagia,
egitu ba
n tak mempermasalahkan hal tersebut. Ying lantas mengambil beberapa kue
rbeda. Cara makan yang sopan sudah biasa ia lakukan, hanya saja
, bagaimana
ing dan Dayang Hyewang. Tindakannya pun terhenti dan ia menatap ke arah gadis berpakaian merah muda yang begitu cantik dan anggun.
akak? Sudah lama seka
an menjawab, "Aku sangat bahagia, bukankah kita tidak bertemu selama satu minggu? Apakah
. Walaupun Yong Qian kini tengah menekuk wajahnya, Ying tetap saja t
akan hadiah untukmu dan
menerima kotak yang terb
sih, Paman
man Yang Fu sudah menghentikannya, "Tunggu, kau
an Yang Fu. Baru kemudian, ia menarik tangannya dari bungkusan mer
ak memakai pakaian tipis berwarna merah terang tak lupa sulaman bunga-bunga indah menghiasi kain-kain yang ia gunakan untuk menari. Semua dewa
mereka. Apakah mereka sedang menyimpan perasaan pribadi? Penari itu begitu cantik dan sangat gemulai. Bagaimana De Hua tidak
diikat di atas tengah memainkan alat musik berupa harpa. Ying pun sedikit membelalakkan matanya tak percaya. Ia
tersenyum geli melihatnya. Apakah
ar salah satu dewa yan
wa itu. Ying justru menoleh dan mena
dan menjawabnya, "Dia adalah putri dari Keraja
annya begitu mengesanka
ahkan perkenalan pun tak dilakukan. Ying lantas hanya
kankah Ratu Dewi Wang Ying tak kalah cantik? Bahkan, jauh lebih cant
danya. Ying dapat bersumpah kalau dirinya sangat tak asing dengan d
ang bahkan melebihi permata dan batu berkilau di Liuyang. Yang Mulia Raja De Hua t
erasa tak asing dengan nama itu
duk. Jika saja ia duduk tepat di samping Paman Yang Fu, mungkin ia suda
ita harus menantikan dewa takdir unt
satu yang sekarang merupakan tunangannya. Ying dapat merasakan tatapan yang begitu agung tertuju p
sopan dan kembali memi
saja menyadarinya. Tidak seperti gosip yang dibicarakan par
an terkejut keti
mua dewa di situ lantas terdiam dan kembali tersenyum ramah. Para musisi lantas