harus melakukannya!"
sebuah rumah kecil yang ditempati oleh Suci dan keluarganya
g dari sekolahnya, meninggalkan rumah mereka dalam keadaan sepi. Su
ja, tiba-tiba pulang ke rumah untuk makan siang. Dia sudah meras
agas melihat meja makan, ekspresinya berubah menjadi masam dan penuh dengan kemarahan. Makanan favorit
ari ini. Ngapain aja seharian" Bagas berteriak dengan kasar, suaranya me
ncoba untuk merespons dengan lembut. "Mas, maaf hari ini aku tidak belanja karena tidak a
a tak ada uang kamu bisa masak enak. Dasar kamu memang istri yang pemalas.
akin kuat. Makanan yang seharusnya menjadi hal kecil, kini menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga m
tenangnya, ada keberanian yang tumbuh dalam dirinya, sebuah keberanian yang mungkin akan membawanya ke la
telah berubah menjadi monster yang menguasai rumah tangga mereka. Bagas yan
a-sisa ingatan. Setiap hari, dia menyaksikan kebaikan yang pernah ada di
erobohkan hatinya. Namun luka batin yang tak berdarah malah
yang tumbuh dalam diri Suci. Keberanian
il ponselnya dengan gemetar. Ia merasa bahwa inila
n mengerikan ini dengan kamera ponselnya. Dan mat masakan masakan kesukaanku. Aku t
babu." Kata suci menjawab de
r seperti kamu menjadi istri pegawai seperti ku. Mikir donk. Untung kamu masi
bersama keluargamu adalah uang dari orang tuaku." Sanggah Suci dengan penuh
." Bagas yang mulai geram pun menampar pipi Suci de
ani membantah lagi ku tendang kau dari rum
ikannya untukku. Dan satu lagi. Kau tidak perlu susah-susah m
erusaha menguatkan dirinya, semua itu akan goyah saat suaminya menghinanya
ut Suci dan dia membenturkan kepala Suci ke l
ri dari Bagas. Walaupun ia sadar jika kekuatan
rhenti. Suci lun segera menjauh dari Bagas dan men
an kasarnya tertangkap dalam rekaman. Suci tahu bahwa dia harus melakuka
bahwa tindakannya ini bisa memicu kemarahan lebih lanjut dari Bagas. Tanpa ragu, dia mengirim video tersebu
k akan berani melawannya. "Ngapain serius lihat ponsel. Mau lapor ke orang tuamu? Lapor saja. Biar ibumu
emuanya ke orang tuaku. Karena aku takut mereka aka
k RW? Kenapa nggak sekalian lapor polisi
ti akan melaporkann
ak akan ada orang yang akan mendengarkanmu. Karena kamu tak p
da bukti. Ini buktinya.
yang sedang memakai seragam coklat itu melakukan KDRT. Ia pun seketika merebut ponsel itu dari tangan Suc
kirim kok barusan." Ejek Suci melihat
uci. Kamu sengaj
ngannya mengepal dan terlihat siap untuk melancarkan pukulan ke arah Suci.
-orang dari yayasan perlindungan perempuan dan anak sedang dalam perj
tu memicu kemarahan Bagas. "
a meledak. Ia memukul-mukul meja makan dengan ganas, memunculkan suara-suara berisik yang mengi
ku tidak akan segan-segan untuk men
ntang konsekuensi dari tindakannya. Bagas hanya bisa meras
kin ingin melarikan diri dari situasi yang semakin memburuk. Namun, saat ia melihat siapa yang datang, eksp
a dengan nada panik, seolah-olah sesuatu