nggak gue abis
, menatap wajahku sambil
ia
itu terus menunggu, membuatku harus
oa
mengg
an
uk
ender ganteng d
i-lagi dia
s dalam-dalam, k
k don
saat kusebutkan nama Dev
ukan m
iapa? Paijo?" ketusku, melem
wajahnya yang semula semringah, langsung redup seketika. Dia memiliki standa
raa
kan ponsel warn
, lo ninggalin po
ir dipake waktu nai
el ini ada
O
ejar jawabanku, duduk be
lto, guling-guling,
t atau gimana gitu." Renata menggaruk be
ggak ada kontak penting di sana. Sehari-hari yang h
ada lima panggilan dari Madame tahu, R
l minum karena merasa haus. Obat yang diresepkan dokter semalam membuatku harus bany
ia berikan. Sebaik apa pun sikapnya, dia tetap saja makhluk
Diangkat juga
a kalau Dika tah
a yang ikut terhenti setengah meter di belakang. A
a. Tangan
erurai oleh teriakan hebohnya barusan. Renata bar
na? Ada luka yang lain nggak? Lo
epala sampai kaki, kanan juga kiri, depan sampai b
cuma keseleo. Udah m
kalau dia tidak perlu sepanik itu. Langkahku tertuju ke ara
sama siap
u, Re. Gu
a air ujan." Renata terlihat syok, membuatku urung minum. Pertanyaannya men
a?" tanyaku sengaja me
epon ponsel lo jam dua pagi, tapi Dika yan
Renata memakai pakaian ter
a dia pengen ketemu kalau lo ada waktu. Sek
riga karena gadis itu
anjutnya be
angan kiriku terangkat, memijat pelipis yang kembali berdenyut nyeri. Setel
Apa jadinya jika Dika tahu aku tidur d
rtanyaan Renata memutus berbagai pertanya
juga nih di meja. 'Lauknya ada di kulk
hkan tidak menyadari kapan pria itu memasak. Setelah ketidaksengajaan it
...
tuh pundakku, padahal sebelumnya d
sini semalam? Nggak mungkin Mad
ah berikutnya, aku mengambil lauk yang ada di dalam kulkas dan melakukan hal ya
aru di hatiku. Sebaik malaikat pun dia, sebesar apa pun pengorbanannya, dia tetaplah tersangka utama penyebab
erti kesulitanku. Hanya dia yang terus bersedia ada di sampingku meski semua orang memandang r
u suka momen itu. Ada kehangatan yang kurasakan saat melihat hampa
lu, ya. Ada klien
ta yang sudah berganti min
Kalau ada apa-apa, l
sebelum bertanya, "Be
ki setelahnya dia pura-pura tersenyum dan mengatakan pertan
semua klien g
gak git
cedera, dia dengan senang hati ngasih gue cuti sampai sembuh. S
erlihat dari anggukan yang dia tunjukkan. Aku tahu, seja
at istirahat total. Begitu pun sebaliknya. Mau tidak mau, sudi tidak sudi, itu
n wanita malam-yang menurut sebagian orang hanya bisa menghambur-h
adame dan klien yang semakin beragam, masih ada berbagai risiko lainnya ikut mengintai
angan aja yang luka. Lo nggak perlu ambil klie
sih sanggup, kok. Kali in
a ti
mbuh dulu atau gue marah. Sekalinya mar
R
should take a r
Ren
t kucoba berdiri. "Ingat, Ra. Tetap di
u ucapkan saat meminta Renata istirahat total tempo h
enuh kasih sayang. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa t