menegang saat menden
bahaya?" tanyanya cepat,
sung. Ia mengambil jasnya
Kau tetap di sin
langan tangannya.
a, sorot matanya tajam. "
h sahabatku, dan aku ingin tah
"Kalau begitu, kau harus bers
udah, tetapi te
-
ang tua di pi
antai dengan tangan
es dari sud
rtubuh besar dengan wajah penu
r Sal
ctor serak namun penuh ancaman. "Aku tidak su
pribadi? Kau menyebut rencana menghancurk
ingin mengambil sesuatu yang
ya tajam. "Per
lalu berjongkok
enepuk pipi Lucas dengan kasar. "
lalakkan ma
nya alat. Wanita yang sebenar
akan tubuhn
stimewa bagi Leonel, bukan? Maka aku akan memas
etapi borgol di pergelang
i
datang ke sini, itu berarti mere
-
nan menuju
an mobilnya denga
a berusaha mengenda
zar sebenarnya?" t
rgaku. Dulu, ayahku pernah menjatuhkan bisnis ilegaln
tu alasan kau menceraikanku? Un
gam kemudinya l
u pikir aku akan lebih a
ya sekilas. "It
gepalkan
ya sejak awal, mungkin mereka
uanya sudah t
-
udan
terbuka de
lu, dengan Kayla meng
uju pada Lucas yang berlu
" suara Lu
ah, tetapi suara Vi
terburu-bur
i bayangan dengan
pistol mengarah lan
menaha
Victor," suar
Aku bisa saja melakukan i
kan gigi. "Apa y
arah Kayla, lalu
an dia
a me
i depannya, melindunginya
k punya alasan untuk menyelamat
elatuk pisto
tetap berusaha menjaga
asakan tubuh L
a. "Lepaskan Lucas, dan aku ak
at alis. "Seles
ermain dengan sandera. Jika kau benar-benar i
kan matanya, be
ngannya, anak buahnya m
duduk di lantai
aturanmu." Victor melempar pistolnya ke sa
gan Leonel. "Jan
ya, matanya penuh ke
pa-apa, Victor sudah melayan
ng, tetapi ia segera memba
ungan
pas saat melihat keduanya s
bibir Leonel, tetapi Vic
ukulan terakhir, salah satu anak buah Vict
ihatnya l
el, a
tembakan su
erasakan rasa sakit y
tert
elalakkan m
ke arah pria bersenjata itu da
p tubuh Kayla y
Kayla, tetapi ia tersenyum
mengger
ctor yang masih berdi
h selesai," sua
erak, suara sirene polis
masih penuh luka. "Aku menelepo
esal, lalu mencob
a kabur, polisi sudah
kap dengan perasaan lega, t
mengalir d
alam pelukannya. "Kau
emah, lalu semuan
-
kemudian, di
uka matany
h rumah sakit meny
tetapi rasa sakit di lenga
el duduk di samping ranjangnya, te
ya be
ang bebas dan menyentuh r
ngun, matanya langs
yla
um tipis. "Ak
napas lega, lalu
emosi yang sela
aku akan ke
atapnya d
el." Suaranya lemah, tetapi penuh kep
g sej
nggenggam tanga
ah berhenti men
nggenang di
a mengatakan apa-apa,
ut pirang masuk den
il
tapi tatapannya penuh keteg
natapnya