wah di lantai tiga puluh lima. Udara di dalam ruangan terasa dingin, tetapi bukan karena AC
nnya, selembar dokumen perceraian sudah jelas menunjukkan sebaliknya. Tal Sta
ama lima tahun. Pria yang pernah ber
gitu jauh, ia berdiri di sana seakan-akan Kayla hanyal
Kayla pecah di u
luar jendela, menatap kelap-kelip lampu kota seolah-o
ebih putus asa. "Setidaknya beri aku ala
angannya ke arah Kayla. Tatapan itu
ya, suaranya dalam dan ten
. "Tidak ada alasan? Lima tahun pernikahan, dan
pelan. "Aku hanya ingi
sa
reka tidak pernah bertengkar besar. Tidak pernah ada tanda
n jarang di rumah. Tetapi Kayla tidak pernah mengeluh. Ia selalu berusaha menger
dapannya dan dengan begitu mudahny
dikit pun peras
nnya. "Apakah ada wanit
l ter
ihat sesuatu dalam eksp
an detik, wajah itu
anmu," jawa
akitkan daripada yang
? Bukankah dia
au benar," katanya, suaranya terdengar patah. "Kal
menorehkan tanda tangannya di bawah milik Leonel. Saat tinta mengelagi Kayla
a Ka
a kembali menjadi dir
pintu. Ia meraih jasnya yang tergantung di dekat so
ini secepat mungkin," katanya tanpa menoleh. "Peng
ri di sana, menatap punggung pria it
, pintu
kaki Leonel se
ngan tangan, menahan isak
i dia mengambil selur
-
enuju mobilnya dengan langkah tegap.
alam mobil, ia menutup mata
etangkai mawar puti
-durinya melukai telapak tangannya, menin
n aku,
rgema di dalam kepalanya, tak
aju pergi, meninggalkan semua yan