tali yang rapuh, tanpa tahu kapan ia akan jatuh. Setiap langkahnya terasa penuh dengan keraguan, sementara di dalam hatinya ada d
agian-bagian tubuhnya yang dulu ramping kini mulai melengkung, dan meskipun ia mencoba untuk menyembunyikannya, ada sesuatu yang tak bisa ia tahan lagi. Kehamilan ini bukan han
mpak lebih tenang, lebih memaksa untuk menyelami perasaan yang tak terungkapkan. Mungkin dia tidak pernah benar-benar memahami kedalaman perasaannya terhadap Vera, tapi
i dengan tanya yang tak terjawab. Kehamilannya, hubungan dengan Dante, dan perasaan yang terus mengganggunya-semuanya seperti angin ribut yang tidak p
dak perlu menoleh untuk tahu siapa yang data
yang tak terucapkan, namun ada di antara mereka, mengikat mereka dalam jaring yang semakin rapat. Vera merasa
a lebih lembut dari yang ia
tuk menghadapi apa yang pasti akan datang. "Tentang apa, Dante?" ta
kup dekat untuk membuat Vera merasa panik, tetapi ia tidak mundur. Ada sesuatu dalam tatapan
itu mengandung ketegasan yang tidak bisa ia hindari. "Kar
n akui. "Aku tidak membutuhkanmu, Dante," jawabnya tajam, berusaha men
rang, terutama setelah semua yang terjadi, tetapi apakah orang itu harus Dante? Apakah ia ha
u tahu ini sulit bagimu, Vera," katanya, suaranya tetap lembut namun penuh penekanan. "Tapi kamu t
umpah. "Aku tahu," jawabnya, suara itu hampir tidak terdengar, penuh dengan keputusasaan ya
kannya sendirian. Aku tahu kita punya sejarah yang buruk, aku tahu kamu mem
keluar dari situasi ini. Tapi semakin ia berpikir, semakin ia merasa bahwa keluar dari lingkaran ini bukanlah hal yang mudah. Dante suda
ak hal yang ingin ia ungkapkan, begitu banyak perasaan yang ingin ia sampai
untuk merasakan kehadirannya. "Kamu tidak perlu berkata apa-apa sekarang, Vera
adapannya. Apakah ia bisa mempercayainya? Apakah ia bisa menerima kenyataan bahwa ia t
dan ia tahu ia tidak bisa terus menghindari kenyataan ini. Meskipun ia berusaha untuk menutup mata dan berlari, takdirnya telah diput
ketahui, hidup tidak selalu