h dingin. Tatapannya kosong, pikirannya masih terjebak dalam perbincangan terakhirnya
li dengan suara lembut. Celeste tidak pe
itu dalam dan p
m sebelum akhirnya menoleh.
nuh kendali seperti biasa. "Apa yang kau pikirk
is, samar. "Apakah ak
a. "Tentu saja. Kau adalah istriku. Apa yang kau pikirk
egitu? Atau kau hanya ingin memasti
anya sesaat sebelum kembali dingin.
n kelelahan dalam dirinya. "Aku juga tidak menyukai
membuat jarak di antara mereka semakin sempit. "Aku tidak memaksamu untuk me
"Apa kau lupa bagaimana keluargaku mengorbankanku? Bagaimana kau mengulurkan tangan dan mene
hanya menatap Celeste dalam diam, s
icara. "Kau bisa
kan keluargaku menghancurkan hidupku dengan cara yang lebih kej
detak jam yang terdengar, mengisi ruang yang semaki
lalu meluruskan tubuhnya. "Ka
apkan mata, tap
atapnya taja
dengan nada yang begitu dingin h
Leonhart?" Celeste akhirnya ber
khirnya berbicara. "Aku ingin kau
gungnya. "Dan jika aku
, tetapi itu bukan senyum yang membawa kehangatan.
an kau tidak punya pili
. Ada sesuatu dalam tatapan Leonhart yang membuatnya s
alah p
ilih di sisi man