terkuras, apalagi hari ini hari Selasa, hari yang dikenal sebagai hari terberat di SMP maupun SMA Kencana. Suda
menyerbu saat jam istirahat. Banyak di antara mereka akhirnya memilih untuk mengalihkan perut
lapangan, Nayla dan ketiga temannya, Della, Tania, dan Minna, berdiri sambil menunggu bangku k
gku deh, mana panas banget," gerutu Tani
kita cuma gara-gara dia lupa taruh kacamatanya dimana.
kacamatanya?
i Ryan tadi ngomel-ngomel, dia udah kelaparan," jawab D
Ryan?" ta
yang ada di kantin. Tubuh Ryan kecil dan cukup tinggi, rambutnya lurus dibelah samping dengan rapih, gestur tubuhnya terlihat canggung karena memang Ryan adalah pria pemalu. Namun saat bermain drum, kecanggungan itu sirna dan berubah
Arkan," kata Della sambi
ot, si Ryan tetep aja kerempeng begitu," kata Nayla memperhatikan dua sahabat prianya yang tampak bahagia, mem
mereka mah," kata Tania sambil menggelengk
. Revan mencetak gol untuk timnya. Revan berlari ke arah Reyhan ya
et sih sama Reyhan,"
, Nay," sahut Minna yang
lanjut Nayla masih
k bisa disamain, Nay. Kesukaan orang kan beda-beda," jawab Minna lagi. Nayla terdiam, dia tidak ingin petu
Kita sorakin dari sini," kata Tan
ar melihat keramaian di sekitarnya. Dia memang tidak bisa berada di dalam keramaian dalam waktu yang lama. N
penuh semangat, hampir membuat semua mata tertuju pada mereka. Refleks Nayla dan Della memalingkan wajah mereka, mencoba menghinda
Della menarik-narik rok Tania yang
erkenal karena kecantikannya, bahkan selama tiga tahun berturut-turut Tania selalu terpilih menjadi perempuan tercantik diangkatannya. Tidak ada yang mengecewakan dari penampilan Tania, seakan Tania
an yang melihat Tania pun ikut menari di pinggir lapangan bersam
n Shaka, kapten tim mereka, ikut berg
la, Niaa!!! Sepatu bolaaaa!!!!" Revan berteri
sepasang sepatu bola. Ternyata pertandingan itu disponsori oleh alumni yang sedang datang untuk membahas reuni akbar di sekolah, dan tentunya hadiahnya pun dari mereka, para a
a basah keringat. Dan yang paling diperhatikan Nayla, sebenarnya sangat disukai olehnya, mata Reyhan yang menyipit ketika tertawa seakan tertarik pipi chubby-nya yang menggembung dengan sangat menggemaskan. Tubuh Reyhan beru
yla menarik tangan Tania yang masih bergoyang lincah, berusaha men
diekori oleh Della dan Minna. Memang lapangan terlihat sangat ramai, banyak pendukung tim Revan ikut merayakan kemenangan mereka. Tidak berlebihan sih, karena kemenangan itu membawa keberuntungan
etawa padahal kalah dan harus traktir satu sekolahan," bisik Della yang
g soalnya kebawa suasana liat sem
marin, yang traktir Om David. Dia uangnya nggak berseri, tajirnya nggak ketulungan. Cuma traktir es krim s
apa nggak bangkrut?" Nayla menyeruput es jeruknya dan de
an bener es krim dia yang dibagiin. Jangan lo mikirnya bakal dibagiin Magnum. Ada juga beberapa alumni lainnya yang ikut nyumbang buat traktir kita-kita
cepet banget udah dateng aja. Berarti bener kata De
-cuma," sahut Tania, nasi goreng dihadapannya sudah ludes habis tak bersisa, begitupun dengan Minna yang s
a?" tanya Minna polos yang disambut
ta tinggal pesen aja gak perlu bayar. Kalo sehari katanya nggak cukup untuk kita semua pesen, makanya dipesen seminggu f
bakso tadi," Minna mema
udah lapar banget," sahut Nayla sambil menunjuk pojo
lagi lapar gal
GA.. ASTAGAAAA!!!!" Nay
KAGET!!" Tania ikut bert
a nyokap!" Nayla baru terin
gue!" Della buru-buru menghabiskan makanannya karena bel tanda selesai istiraha
sudah selesai makan. Di sekolah itu mereka dilatih dan dididik agar menjadi mandiri serta bertanggung jaw
Della panik melihat teman-temanny
olahraga. Bye!" Nayla berlar
UK
gnya. Nayla memejamkan mata karena pikirnya dia akan terjatuh ke lantai yang keras, walaupun tempat dia bersandar sekarang tidak beda jauh kerasnya dengan lan
gue tadi nabrak dia....." Nayla berbicara dengan linglung, hatinya ciut melihat ekspresi Reyhan yang sepert
na badan lo basah keringet, bau, ih ngeseliiiinn!!" Nayla mulai mem
a gue disini, gue laporin polisi lo! Nih banyak saksi mata kalo gue dianiaya. Bang, liat bang, liat nih gue di
h ngeselin." Nayla jadi teringat dengan Reyhan di
gak lo bakal nabrak tiang, pasti lebih sakit lagi. Dan... sorry kalo lo nggak s
anya juga siwer kalo di tempat rame gini." Tania langsung mengapit
g banget ngebully Revan." tambah Mi
gsung ditarik teman-temannya, Revan menatap kepergian Nayla sambil
rak bibirnya sangat jelas terbaca oleh Nayla
a mencoba memberontak di
mun tidak cukup keras, hanya melampiaskan kegemasannya pada interaksi
ayla menaiki anak tangga menuju lantai ti
banget loh. Bukan cuma ada Revan s
h anak, liat aja nanti gue.... Ah iya, tadi rame banget.. Malu banget gue kalo i
yang ngamuk ke Revan tadi. Gue duluan yaa.." Del
tangan Minna lalu berlari menuju kelasnya. Nayla berjalan kesal
i." Rena, teman sebangku Nayla berdiri di balik
ganti. Kepala Nayla masih penuh dengan flashb
ambu