img Manisnya Ciuman Pertama  /  Bab 5 Bagian 5 - Khawatir | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Bagian 5 - Khawatir

Jumlah Kata:1522    |    Dirilis Pada: 16/04/2025

at melihat nomor asing yang tidak tersimpan di kontaknya. Ia mendesah malas, lalu melempar ponsel itu ke atas kasur. Baru

gerakan malas dan menga

panya pela

ni Tante Sita,

gitu lembut dan menenangkan, khas seorang

l sama Kak Prita, jadi nggak sempat angkat. Nomornya ju

ang berada di lantai dua. Dari sana ia bisa leluasa melihat ke jal

... Eh Han, Tante mau minta tolong. Sebenarnya Tante agak n

Reyhan bisa bantu pasti Reyhan ba

ari rumah. Di sini hujan deras banget jadi belum bisa pulan

sempat lihat rumah Tante gelap jadi mikir emang lagi pergi," jawabnya mencoba

Nayla nggak ke

n juga nggak tahu Nayla

rgi Nayla lagi sakit. Dia bilang pusing gara-gara kemarin habis jalan ke mall bareng temen-temen

i Reyhan coba cek ya. Kalau udah

engar ragu. Suaranya pelan sepert

e?" Reyhan men

umah, ya. Soalnya Nayla biasanya kalau di rumah suka pakai baju yang...

yhan suruh Wulan atau Indah aja yang lihat

nteng, baik, soleh lagi..." pu

ama-sama. Reyhan tutup d

umussalam

sering memanggilnya 'kasep'. Ia menggeleng pelan masih dengan sen

*****

ah memeriksa setiap sudut rumah, ia tidak menemukan siapa pun. Rumah teras

langsung menuju rumah Nayla. Tapi belum sempat ia membuka pintu, ponsel d

sih?" seru Reyhan deng

h terdengar sedikit kesal juga. "Gue sama Wulan l

ekitar lima belas menit perjalanan dengan motor. Biasanya mereka belanja kebutuhan bulan

eluarga Reyhan memiliki tiga motor, dua motor matic yang biasa digunakan Reyhan dan Indah untuk ke sekola

tahu," ucap Reyhan sambil membuka kulkas d

jalan aja abis maghrib tadi. Lagian kita udah nulis pesan di kulkas tuh. Kayak bocah ba

lepon. "Indah nggak boleh keras-keras sama abang. Sini Ibu mau

pisah. Makasih ya Bu," ujar Reyha

s beli nasi goreng, sebentar lagi p

kan udah gede buk

cek ya tadi jendela dapur Ib

mpel kulkas. Sampein ya Bu pesan mereka menyentuh banget. Sampai Reyhan hampir nangis," uja

k yang selalu kalem seperti karakter ibu dalam kartun anak-anak seperti Riko atau Nusa Rara. Pada masanya Amia j

ngerti, perlahan-lahan Amia pun berubah. Ia menjadi lebih sabar, lebih le

tiba-tiba teringat sesua

?" suara Ibu terdengar sedikit te

usah pakai sayur," ucap Reyhan sambil membuka kulk

an kamu doyan kweti

on minta tolong liatin Nayla katanya l

Nayla, takut kenapa-kenapa. Anak gadis sendirian di rum

lan pesenin kwetiauw buat Nayla, pedasnya sedang aja gak p

anannya diprioritaskan sampai lupa menutup telepon. Reyhan han

Setelah itu sebotol jus jeruk dingin ia teguk sampai habis. Wajahnya tampak puas tapi

e tart di kulkas jangan dimakan, punya Wula

. Ia malah terkekeh pelan dan berlari kecil ke arah rumah

gar, Reyhan mengetuk sa

..." panggilnya.

epi dan gelap. Tirai tertutup rapa

tiduran kali ya. Udah kayak rumah

gar. Pagar itu terbuka sendiri. Reyhan langsun

an..." pikirnya cemas. Ia seg

Ini Re

. Ia teringat sesuatu yang membuat wajahnya langsung beruba

kalau di rumah, kadang cuma pak

akai... semacam bikini gitu... Aduh, gak enak banget," uca

bikini..." lanjutnya, mencoba ber

endak mendorong pintu, t

Waduh... ternodai nih mata gue. Bis

gatal. Wajahnya penuh kebimbangan antara rasa peduli d

sambil berdiri kaku di depan

AN

kan Reyhan dan membuatnya s

banget sih!" Reyhan mencari-cari sa

ang duduk di atas meja tersangka utama. Reyhan menghampiri kucing itu membelai tengkuknya, lalu merapikan pecahan

, jendela sampai

BR

ung sesuatu. Ketika melihat benda yang

YLA

tak sadarkan diri dengan darah bercecera

ambu

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY