uar dari situasi ini. Julian Ryder, suaminya, memang telah pergi bekerja seharian, tetapi bukan bera
u bisa kelua
lu ada mata yang mengawasi. Entah itu pelayan, penjaga keamanan,
us segera. Waktu terus berjalan, dan semakin lama dia tingg
api baru saja melewati pintu, seor
" suara pelayan itu lembut, te
apas dalam. Tena
berpura-pura santai. "Tetapi aku
a. Tuan tadi berpesan bahwa Anda sedang
h pria itu
gontrol hidupnya, tetapi belakangan ini, pria itu
nik. Dia harus tetap tena
menekan suaranya agar tetap terdengar manja. "
a akan meminta izin kepada
biarkan dia me
mbut dan tak berdaya. "Tidak perlu. Dia sed
karena tidak perlu berdebat. Aurora kembali
malam ini. Saat s
-
etap ketat. Aurora mengintip dari balik jendela. Dua penjaga berdiri di pintu
tapi aku tidak p
utama. Berjalan melewati pi
dalamnya, dia menemukan mantel panjang mi
menyembunyikan tubuhnya yang mulai berubah. Kemudian, dia
lah. Jendela itu be
rus me
n cara yang salah, bisa-bisa dia melukai di
sejenak. Tetapi suara Ju
menginginka
dak. Aku tidak akan membiarka
ai menuruni dinding, menggunakan pipa air sebagai pegangan.ke bawah, tanga
ah
anya naik turun, jantungnya berdebar kencang. Dia segera bangkit
tunya bagian dari mansion yang tidak terlalu diawasi.
ihat sekitar, lalu menemukan to
pagar dan memanjatnya. Saat dia mencoba naik
iapa di
napas. Sial! Me
ndarat di sisi lain, rasa sakit menjalar di pergela
apan, meninggalkan mansion dan kehidup
-
mencapai jalan utama. Nafasnya t
aksi melintas. Dengan cepa
itu be
ana,
a kembali ke apartemen lamanya-Jul
otel di se
a," jawa
e hotel yang
alkan bayangan mansio
endela, air matanya jatuh tanpa su
n anaknya itulah yang
mengikuti taksi yang digunakan oleh Auror
terlihat sangat marah dengan sik
u terus berjal
anku!" Aurora tampak marah keti
cang, dia takut jika sa