img Es Batu  /  Bab 4 Mimpi | 14.81%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Mimpi

Jumlah Kata:2301    |    Dirilis Pada: 30/04/2025

ada hal yg akan baik nantiny

hanya tidur di kamarnya. Hidupnya berubah sejak saat dia mengenal n

ta cewek. Kapan sih cowok selalu benar yang ada selal

takan untuk membahagiakan kaum betina dan memnyakiti. Bicara tentang cowok, kadang mereka selalu salah di mata p

nya lagi-lagi membuat da

kata Olivia sambil

hadapan dengan gadis gila itu

main

pikir dengan jalan pikiran kakak sepupunya itu. Dia seka

ahagia atau bagaimana. Sudahlah, membahas tentang kakak

via terhenti saat melihat tanga

. Untuk hari ini saja dia ingin istirahat tanpa diganggu. Karena hari ini, harinya istirahat.

ari luar. Begitulah sepasang sodara itu, selalu ti

nap

au diajak main," uca

aja, Om pe

-hati

di mana?" tanya orang itu dan p

a. Dia juga akan istirahat hari ini, percuma juga dia keluar, sang raja ada di rumah. Bisa-bisa akan diintrog

Begitulah hidup semestinya, tidak usah terla

*

hampa. Sama seperti perasaan pembaca sekarang. Tak butuh waktu lama, karena memang kamar mereka sebelahan. Relva langsung masuk tanpa m

papa

us milih, kuliah di mana." Relva h

ranjang. Mencomot snack, tanpa menghiraukan makian sepupuny

enghadap gadis itu, ini adalah waktunya bertanya. Karena sebentar lagi mereka kelulusan sekolah. Sedangkan, Relva hanya cengar-cengi

-cengir." Heran Oli

amu'. Biasanya kan, lo-gue," ucap

. Kita itu udah dewasa

pa

lang lo-gue, buang aja kata-kata itu," kata Olivia terlih

Tapi, anggukan Olivia. Membuat Relva ingin menghilang saja dari t

tanya

ng ada benarnya juga sih. Toh, sekarang m

an seperti apa nantinya. Yang pasti, dia harus menyiapkan semua hal, bukan. Relva menghembuskan nafas lelah, hari i

a berpikir sebentar, memikirkan apa yang harus mereka lakukan.

Gampang kok, tinggal dicampur-cam

ak

enyum Relva semakin mengembang, dia meren

meminta bibi untuk memantau mereka, jika sewaktu-waktu dapur menjadi tidak te

*

firulla

geleng-geleng kepala melihat kedua putri majikannya. Bibi hanya diam dan membersihkan

bersihin," ujar Oliv t

sin ini dulu. Non kalau butuh

ka buat. Ingin membuat telur gulung malah menjadi kacau seperti ini. Jika di

ka menonton cara membuat telur gulung. Dasar dua gadis pembuat onar memang. Li

B

andi terus nanti bibi panggil

ap Relva, bersiap untuk

liv duduk aja. Biar bibi aja," senyum wanita paruh

ukan keahlian kami," jelas Oliv. Memang benar, mereka memang bisa m

ng-bawang itu aja, ya. Bisa, Non?" Oliv langsung berubah menjadi pucat. Di

Relva tersenyum mi

v, bersihin sa

ek Relva, setelah tahu ternyata kakaknya i

an ingin menjahili kakaknya, ternyata bibi sangat hafal tentang kesukaan kami mau pu

mari

H

tu tidak luput dari pengawasan seseorang. Benda pipih itu dimatikan, lalu te

a sudah tumbuh

. Pak Mahendra

Terima

dirindukan. Laki-laki paruh baya itu masih tetap tampan, masih tetap beribaw

nge

uga," ujar Mahendra, mem

ka mantau

," tawanya sea

? Apa lagi gadis satu itu t

a, rasanya ing

temu dengannya," ucap Mahendra te

*

pakan hal ini, seharusnya dia tidak seceroboh itu. Sekarang harus bagai

lepon supir? Tapi,

ya bantu?" tanya seorang laki-

tahu siapa laki-laki ini. Apa lagi dengan baju serba hitam seperti itu, ras

u bantuan?" tany

h jadi petaka untuk dirinya. Dia harus apa, mengulur waktu atau nego

ntar pulang. Mungk

teman," Relva berharap orang ini baik, se

at berandalan. Nona bisa jadi korb

" tanya Relv

ngat menyeramkan. Tapi, kalau laki-laki ini yang ternyata orangnya bagai

rang yang dikenalnya lewat. Walaupun itu mustahil terjadi, tapi setidaknya sedikit harapan itu

g Anda l

sudah sangat tergoda dengan tubuh Nona. Apa lagi

ng, dia bingung harus apa. Sekuat tenaga Relva melawan orang itu,

aga dia kembali melawan orang itu. Setidaknya dia harus mempertahankan mahkotanya yang selama ini dia jaga. Saat laki-laki bertubuh

makinya, saat tulang selangkang

api, baru Relva akan menelepon seseorang, tangannya sudah ditarik oleh laki-laki itu t

lva sambil menangis, dia tidak ped

ang dirasakan Relva sekarang. Bahkan tenaganya untuk melawan lagi sudah terkuras habis karena membero

Cantik," ucap orang itu, sam

a entah ke mana. Menyisakan celana pendek. Bahkan sekarang dia den

alau begitu," ujar orang itu. Sedangkan, Relva

gg

tu tersungkur. Bahkan, laki-laki itu tidak dibiarkan untuk bergerak. Dipukulnya sampai mengeluar

a!" ucap orang itu terus memuk

u

o udah berani

u

lo udah buat

u

ah berani nyakiti

laki-laki itu sudah babak belur tak berbentuk. Karena darah. Relva hanya bisa menangis sambil memeluk tubuhnya. Di

tubuhnya, orang yang sud

laki yang menolongnya. Dia benar-benar takut, sangat takut. Jika saja laki-laki itu tidak

baik aja," ucapnya sambil

sih,

Orang itu gak berbuat ap

utar balik. Untuk ke rumah temannya. Dan, dia melihat seorang laki-laki membuka celananya, menyisakan celana pendek s

eperti biasanya, selalu berk

lva untuk masuk ke mobil. Entah kenapa dia merasa nyeri saat melihat

sesekali melihat kearah gadis itu. Rasa kesal, marah berkecamuk di hatinya. Entah apa ya

an tadi benar-benar membuat dirinya menjadi seperti ini. Entah pesikisnya baik-baik saja. Entahlah, walau pun tidak ada hal yang terjadi. Ta

hanya rumah. Dia hanya ingin cepat-cepat sampai rumah, rasanya dia lelah dengan semua.

anya. Seberapa kuat hatimu untuk menerima semua cobaan yang ada. Tapi, tidak ada cobaan atau pun luka yang tidak

encapai puncaknya. Air rela melewati se

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY