lah, bahwa cinta bisa membuat oran
dia berada di tengah-tengah mereka, bisa dipastikan mereka semua akan mengeluarkan tinta beracunnya
er toa Olivia membu
alah sedikit saja, dia akan berada di alam lain. Relva, kadang
ak-teriak nyet,"
tanya," ucap Olivia da
enapa tiba-tiba ada g
cewek pada umumnya, bergosip adalah keahliannya. Jadi, tidak heran para cowok selalu menghosting-nya. Kadang
ereka lebih mencerminkan remaja pada umumnya. Lebih suka main, jajan sembar
ga. Siapa yang tidak suka dengan makanan. Apa lagi yang mengandung lemak, sudah tahu ti
ak," ucap Rel
an sama Alvin? Kok tiba-tiba ada gosip
ilanjutkan. Maka, jalan satu-satunya adalah. Menghindar dari pertanyaan-
" ujar Relva pergi dari hadapan
bangsat," ucap Olivia d
perutnya diberi asupan makanan terlebih dahulu, masalah sepupunya. Biar
*
pir untuk membeli novel atau komik. Biasanya sekali satu minggu mereka selalu melakukan hal terseb
eli dua, jangan kebabla
pi, ini malah seluruh rumah ikutan andil. Pekerja di rumah mereka pun ikut andil. Jadi,
t banget
waktu, yang disalahin bokap malah gue. Kan, k
ah. Dan, itu selalu berdampak padanya. Ingin rasanya mem
uarganya dulu. Entah apa yang terjadi, sampai keluarga mereka s
h tahu rupa ibu-nya. Kadang, dia merasa iri dengan keluarga temannya, yang selalu dianta
uangan papa?" tanya Oliv, memperhatikan foto yang terpajang di sana. H
ok bidadari di rumah ini. Oliv memperhatikan adik sepupunya, pasti gadis itu sa
ibu, bukanlah perkara biasa, 18 tahun tanpa sosok ibu, bukan tidak mungkin ada rasa kesepian dalam hati dan ga
selesai lihat, Papa. Laper,
ulung aja, ramen habis. Harus ke
ran Oliv, menjawab semuanya. Gadis itu tidak pernah jauh-jauh dari te
gkin masih wajar, lah ini. 5 bungkus, dimakan sendiri, bagaimana ti
n mengalah. Dan, selalu dia yang harus mengalah. Jika dipilih, ingin menukar sodar
eka di sini. Menunggu pesanan mereka, yang beberapa menit l
lo. Dusta banget," sindir Oliv. Pasalnya, gadis itu ngotot tidak i
k. Gue lagi m
ah d
yang bisanya bikin emosi orang. Pantas saja laki-laki banyak yang tidak tahan de
*
menahan tawa melihat ekspresi Relva. Gadis itu baru saja membuat ulah. Tidak ada kapok-kapo
semakin memancarkan api amarahnya. Berjalan mendekat,
ruh kamu, main
papa. Tapi, dia juga ingin kembali seperti dulu, ingin bermain seperti teman-temanny
rapa kali papa harus ngasih tahu kamu." Perkataan Mahendra benar-benar me
liv yang urus masalah ini. Oliv janji. Relva gak akan main
g papanya. Dia tanpa sadar menangis, seharusnya dia tidak seperti ini. Pasti laki-laki itu sanga
pundak Relva. Walaupun gadis itu sering melanggar peraturan p
sal. Tapi, pada dasarnya Relva bar-bar. Jadi, mau bag
ai foto dan lampu mini yang menerangi pengelihatan. Laki-laki itu b
lalu menunduk," ucap Mahendra. Menatap wanita itu, yang selalu membuat dirinya kuat. Akan tet
sukaan. Dia seperti membawa dirimu kembali, bahkan untuk memarahinya aku tidak sanggup. Seharusnya kamu bersamaku,
a. Setiap waktu, hanya itu yang mampu membuat dirinya tenang. Mau selama apa pun oran
a. Tapi, di hati kecil kita. Tersirat kata sebaliknya. Karena itu, hati tidak