img SENANDUNG KEMATIAN  /  Bab 1 Awal | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
SENANDUNG KEMATIAN

SENANDUNG KEMATIAN

Penulis: Chaachees
img img img

Bab 1 Awal

Jumlah Kata:1491    |    Dirilis Pada: 30/04/2025

uangan. Senandung kecil diiringi deng

askan salah satu pelangganya di lantai atas. Ia berjalan

h uang di balik kerah kebayanya. Ia berhenti tepat di tan

i merecoki obornya. Sekejap mata, kemudian menya

tutup, mana mungkin ada angin

seketika saat ekor matanya menangkap sosok bayangan hitam tepat berada di belakang

n hitam itu mendorongnya hingga terjer

gannya gemetaran saat jendela kayu itu terbuka sendiri. Angin dari luar menyapu habi

likkan menghadap langit ruangan. Manik matanya menatap

an yang gemetaran seraya menggeleng lemah. Tak berselang lam

tak mau lenyap dari wajahnya. Obor kedua hingga kelima,

g mengarah ke langit-langit ruangan. Wajah itu terlihat mengerikan saat

rlahan menghilang. Tubuhnya termaka

Tak!

ngar semakin dekat. Sebuah tangan yang penuh keriput, mera

lihat samar. Lukisannya terpajang tepat di tangga ketiga belas, tem

*

h. Mira hanya menanggapi wanita paruh baya itu dengan senyum kecil disertai elusan halus pada puncak ke

le

nya menulusuri setiap jengkal ruangan. Beberapa perabotan ditutupi oleh kai

untun sang anak untuk duduk di atas tas pakainnya. Sementara ia mulai me

yit samar. Teringat akan ucapan sang penyewa apartemen. Saklar di apartemen ini menyakup s

di saku celana. Ia mulai menyalakan se

rambut semrawutan tengah duduk di atas lemari baju. Tangan

aba di lantai dan mencoba mencari benda persegi itu.

at keringat di keningnya kemudian mengatu

rada di ambang pintu, matanya tak sengaja menatap pantulan di

g berada di kening, tangan, leher dan bajunya. W

tangan. Matanya membelalak kaget, saat tan

Wanita itu terkekeh kecil dan mendekati cermin itu. Ia menyodorkan telapak tangan mencob

berjalan mendekati pintu dan berhenti sejenak demi men

tetangga apartemennya me

a teriakan di sini. Kalau boleh tau, ada apa yah, Bu?" tanya wanita paruh baya itu dengan

e dalam apartemen. Rasanya tak baik jika ia ta

Hanya terkejut karena seekor serangga tiba-tiba muncul di depan saya." Matanya melirik sekilas ke arah

jadi hening saat Aluna tiba-tiba bersenandung kecil. Gadis itu menyanyikan lirik lagu tempo

gan menepuk singkat bahu Mira. Wanita itu memberikan senyum canggun

angkah kaki di balik pintu apartemennya. Ia berjalan dan

bil menggenggam lembut jemari Aluna

nya mengabur saat teringat Aluna yang dulu. Anak

nya mereka dulu sebelum sang suami meregang nyawa. Kini, i

ih bersenandung dengan wajah datar tanpa ekspresi.

utrinya. Tak menyangka, jika kebahagian yang dirasa

*

aha memperbaiki lampu yang ada di kamar apartemen. Mira menghela napas gusar.

n sudah diperbaiki, l

i, Pak," ucapnya, berlalu meninggalka

ia merapikan barang-barangnya. Bersiap pergi s

pria itu. Ia meringis pelan dan bangkit dari duduknya. Mempe

ktivitasnya. Bulu kuduknya meremang seketika saat me

gilnya tetapi t

e depan. Akibat kamar yang gelap, pria itu tak dapat

ngkuknya. Suara pria itu tertahan. Mulutnya mengeluarkan banyak

*

rikannya pada tukang listrik itu. Ia sedikit melamun, lalu mengernyit

ih baru. Sudah lima kali mencoba, teta

acik kopi dan membawanya ke ruang tamu. Wanita itu duduk sambil

ncari keberadaan tukang listrik. Beberapa me

u kamar itu terbuka lebar sampai menampilkan ruangn

dah selesai?" tanyanya d

sesuatu yang berbulu dan keras. Wanita itu m

dphone. Setelah menemukannya, Mira berbalik bada

erkatup di depan dada. Jantungnya berdegup cepat. Ia luruh dan m

Aluna. Sang ibu yang mendengarnya, m

i duduknya dan menghampiri Aluna

langsung menutup mulut sang anak. Napas Mira tersengal. Ia memperh

kosongnya, melepaskan tangan sang

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY