a tak sebanding dengan rasa gelisah yang menguasai hatinya. Sudah beberapa bulan ini tubuhnya terasa lemas, sering pusing,
tian bertanya dengan nada sedikit cemas. Ia duduk
ahnya terlihat pucat. "Aku nggak ap
nggak mau ambil resiko. Besok
iperiksa secara intensif. Meskipun ada beberapa tes yang harus d
pemeriksaan dokter keluar. Kabar itu l
u perawatan intensif dan harus istirahat t
h karena berkeringat, seolah itu bisa menghentikan beban yang kini dirasakan sang istri
atur insyaaAllah sel kanker nya bisa dilumpuhkan. Kami akan melakukan serangkaian terapi dan observasi. Apakah sel kanker yang ada di tubuhnya tergolong be
a Nindy tentang kondisi Nindy, dan mereka menyarankan agar N
bungan erat dengan mereka, tetapi ia
k merawatmu? Orang tuamu merekomendasikan Dini untuk jadi
a tidak apa
a tak ingin menolak bantuan yang mu
aku lakukan." ucap Bastian, akhirnya ia memutuskan untuk m
aja, aku nurut apa kata, Ma
iat nih aku sudah membawa seseorang untuk merawat kamu," ucapnya
a,
cerah dan penuh antusias. Ia menggenggam lengan Nindy. "Hallo Ni
nang dan bersyukur, aku juga menghargai niat baikmu. Semoga a
a kamu sehat lagi," ucap Dini pada Nin
lau pekerjaannya sudah selesai, bibi bisa langsung pulang. Gak usah nunggu saya pulang kerja, sekarang sudah ada sepupu
awab bi Yati
stian, saking dekatnya tang
enuju kamar yang dipe
n bapak sama dia bukan mahram. Dan saya kok ngerasa ada yang
bih nyaman karena di rawat sama saudara sendiri, jadi gak canggung," jawab Nindy tetapi jau
adis atau sudah
e, kenapa me
aja mbak Dini itu beneran tul
erpikir mungkin bi Yati keberatan karena dengan begitu ga
ri kem
uk
sakit, merasakan dinginnya lantai yang masih basah. Sebelum terjatuh Nindy oleng dan hilang keseimb
a..," teriak Nindy, suaranya ham
mau apa?" Tiba- tiba Bi Yati datang dari ara
i. Ini kenapa lantainya licin?"
u, Mba Dini yang mengepel,
ekarang ke
Yati terputus ketika tiba-tib
Dini menghampiri Nindy. "Sini, biar aku ban
alan," keluh Nindy menahan sakit karena sepe
an. Kalau sakit ya dilawan jangan dimanja gitu, biar cepat sembu
lam dari luar rumah, Rupanya B
tian datang
anya Bastian terlihat cemas, kar
agi sholat jadi gak tau
isa jal
, Mas. Seperti
n menggendong Nindy ke dalam kamar,
lan sendiri, mungkin gak akan jatuh," ucapnya ketika sudah berada dalam kamar
Ucap Bastian lembut menoleh ke
ayang," Ucap Bastian sam
kedip, ada rasa kekaguman terlihat jelas
a kamu keluar d
ambu