img Hasrat Jantan Ayah Tiri  /  Bab 1 Jantan | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Hasrat Jantan Ayah Tiri

Hasrat Jantan Ayah Tiri

Penulis: Fajar Merona
img img img

Bab 1 Jantan

Jumlah Kata:1492    |    Dirilis Pada: 17/05/2025

lian masih belum ada kabar baik,

a, ditemani senyum tipis yang seolah-olah rama

mencoba menelan ludah bersamaan dengan g

ng nyeletuk, "Lho, di keluarga kita mah nggak ada tuh yang susah punya anak. Aku

apas panjang. Ruang tamu rumah mertunya yang harusnya hangat, mendadak terasa sempit. D

lia santai, kepalanya sedikit dimiringkan, matanya menyapu Bella dar

malah asik bercakap dengan Om Radit, seolah tak mendenga

n. Suaranya masih lembut, tapi tajam, "Kami sudah periksa, M

waktu m

cangkir teh, refleks terbatuk

sih? Kayaknya dokter perlu dicek juga tuh. Dari kecil Justin

lla, lembut namun mantap. "Kualitas benihnya juga di

mulutnya: 'stop sampai sini'. Tapi Bella tak bergeming. Sudah cukup lama

bar, "Halah, paling Mas Justin cuma kurang makan

tapi wajahnya tetap terjaga, hanya saja matanya

uara pintu depan

ngin apa?" Bude Farah datang dengan gaya khasnya:

ng belum dapet momongan," jawab Tante Julia sa

fa, meletakkan tas rotan di pangkuan. "Ada tuh Gus Bokis di kecamatan sebelah. Ban

rap kali ini suaminya pasang badan. Tapi seperti bi

h sarannya, Bude. Tapi saya dan Mas Justin sudah sepa

divonis mandul sama dokter, eh malah punya anak setelah ke Gus Bokis. Jangan terlalu y

ngan terlalu kaku lah," Tante Julia meni

Sekali lagi menahan diri dari kata-kat

a, meski nadanya masih setengah hati, "Kami akan tetap jala

igus sedikit lega. Meski terlambat dan kura

a aja nggak nyesel nantinya," dengus B

e Farah kembali melempar batu, "Eh iy

ekalian jenguk Jeslyn," sahut Tante J

lama d

Tapi ya, kalo nggak molor. Ada apa Bude?" tany

ang nawar lima ratus juta sekalian sama kebunnya. Heran deh, kenapa F

tor baru, Bude," sahut Tante

nyak yang bisa disewa. Itu kan rumah warisan, harusnya kalo buat u

ya melirik jam dinding. "Iya, nanti sa

opik ke topik lain. Ia tahu betul, di keluarga ini, serangan bisa da

y, Jenny, Justin, dan Jeslyn. Tiga di antaranya sudah b

itu, ia menikah lagi dengan Farhat, atau biasa disapa Om Farhat. Pria berusia 45 tahun ya

nya ikut tinggal bersama mantan istrinya di Bali. Kini, Om Farhat meneruskan usaha me

a dan Tante Julia. Meski begitu, ia justru sering merongrong harta kekayaannya-terutama warisan da

i Bude Farah. Senyum sinisnya mengambang di udara, tapi sem

ngerling Bella yang menu

erdiri, menarik lengan Bella halus tap

ak mampu memadamkan bara di dada Bella. Di atas motor, Bella duduk kaku. Tak ada pelukan

nnya. Dan seperti bi

akkan. Tak ada obrolan, tak ada gurauan. Hanya suara ang

Pintu rumah dibiarkan menganga, seolah tak pen

memarkir motor, menutup pintu dengan pelan, seolah

engah, badai it

melepas kerudung dengan gerakan kasar. Mata Bella merah, bukan kar

a pelan, tapi tajam. Seperti pisau kecil

a menenangkan diri. "Aku ngg

tetap kelihatan anak baik, aku harus rela diinjak-injak dan dirujak? Lima tahun, Mas. Lima ta

inggi, lelah menahan. "Aku juga capek, Bel

Mas. Satu kalimat aja: 'Jangan salahin Bella, ini bukan salah dia.' Tapi kamu nggak pernah p

ntam telak. Justin

yang sudah tak tertampung lagi. "Aku ini istrimu, Mas. Tapi di keluargamu, aku ka

ditarik kencang, napas tera

sar. "Aku cuma... aku takut, Bell.

ang kamu takutkan cuma Mamamu. Buk

Hanya napas mereka

ti cambuk di punggung Justin. Saat pintu hampir t

di suami, kita nggak perl

ara Justin ny

ya suami yang benar-benar jantan bukan lelaki

berdiri di ruang tengah, sendirian, dikelilingi dinding-dinding rumah yang malam ini te

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY