ah, jauh lebih bergairah dibanding dengan Heny atau lainnya, mereka seolah sepasang kekasih yang sudah l
kup dengan tiga jari, Om Farhat berhasil melepas kaitan bra yang ada di punggung Jeslyn. Mereka masih tetap berciuman serdetak 3 kali lebih cepat melihat betapa indah dan menantang kedua bukitnya yang berhiaskan p
menyodorkan buah dadanya ke muka Om Farhat, langsung disambut dengan jilatan lidah di putingnya dan dilanjutkan dengan sedotan ringan, dia menggelin
tubuh Jeslyn. Dia mengulum putting kemerahannya untuk kesekian kalinya bergantian dari satu punc
ali terkesima untuk kesekian kalinya. Selangkangan Jeslyn yang indah berhias
emas remas di vaginanya, sungguh nikmat, kali ini Heny bisa bertahan lebih lama. Mereka berganti posis
ahmu." Heny mempersilahkan Jeslyn, tapi Om Farhat
slyn, ia masih harus berpikir panjang untuk bertindak lebih jauh dari sekedar oral, saat
a lebar di depan muka ayah tirinya. Terlihat dengan jelas vaginanya yang masih kemerahan seperti daging segar. Kepala Om Farhat langs
ggulnya di atas tubuh Om Farhat, vagina Jeslyn menyapu seluruh wajah ayah tirinya. Dia mendes
tirinya. Kini vagina Heny yang basah tepat di atas muka Om Farhat, sementara Jeslyn melepas kondom yang me
an cepatnya. Om Farhat begitu asyik menikmati vagina Heny dengan lidahnya, tanpa disadari Jeslyn sudah mengambil posisi untuk memasukkan pe
h belum memutuskan apakah harus melakukannya, hati kecilnya masi
ndom, sudah terjadi, ada rasa sesal meskipun sedikit sekali. Tapi rasa sesal segera
idak ada rasa sakit sama sekali ketika vaginanya terisi penis Om Farhat yang
an yang dirasakan Om Farhan dan cengkeraman otot dari vaginanya, hanya keluar masuk dan gesekan seperti biasa, da
Jeslyn dan kuremas remas gemas penuh nafsu, dia tarik Jeslyn dalam pelukannya, dan dige
en... Jeslyn cemburuu... Jeslyn sayang Ayah.... udah l
rang anak tiri, Jeslyn juga menyimpan cinta
ikmatan wajah cantik anak tirinya yang sedang dilanda birahi tinggi,
h sayang seperti biasanya tapi penuh dengan perasaan nafsu. Dia susuri leher jenjangny
dadanya, dan mempermainkan putingnya yang kemerahan, dengan kuluman ringan d
emannya. Dalam keadaan normal bercinta dengan dua wanita cantik tentulah menyenan
enarnya dirasakan mengganggu tapi Om Farhat tak bisa menyuruhnya
h dadanya sebagai pegangannya, dia terus menggenjot keras dan cepat. Jeslyn menjerit keras antara sakit da
melakukan ini padanya. Tapi sorot matanya justru menambah tinggi nafsu ayah tirinya. Jelsyn terli
iiringi jeritan kenikmatan panjang dia menggoyang goyangkan kepalanya, cengkeraman di lengan Om Farhat makin erat, tubuhn
iar dan menggairahkan, sungguh tak kalah liar dengan mamanya. Tubuh Jeslyn perlahan mulai mele
gi ya, Yah, aku juga ingin merasakan kontol ayah muncrat dalam meme
yang masih tegang siap untuk masuk ke vaginanya. Rupanya Heny tak pernah melupakan pengamannya, dia memberiku
a. Untuk kesekian kalinya penis Om Farhat menguak celah sempit di antara kaki Heny, sungguh se
ukup lama sebelum akhirnya Om Farhat bisa menggenjotnya dengan normal. Se
erdengar. Dia meraih buah dadanya yang menggantung dan kuremas sambil tetap mengocoknya. Om Farhat merasakan ad
meremas, teriakan orgasme Heny mengagetkan, apalagi diiringi dengan denyutan dan remasan kuat dari va
rmanya dalam vagina teman anak tirinya. Kembali Heny menjerit merasakan denyut kenikmatan penis Om
tang dalam kenangan dan kenikmatan indah. Om Farhat telentang di
ta dengan anak tirinya, adalah Jenny, kakaknya Jeslyn yang sudah menikah. Jenny jauh lebih nakal dan berani menggoda di belakang Mama dan
jelang pagi. Lampu kamar diredupkan, menyisakan cahay
tu. Heny dan Jeslyn masih mengenakan pakaian sa
slyn menjadi anak tiri manja yang pandai menyembunyikan rasa, Heny tetap dengan g
*