edang menghabiskan waktu bersama seperti biasa. Ya, itu adalah Roni dan Ayu, yang sedang menikmati saat-saat terakhir mereka di kampung
aku besok?" tanya Ayu, ingin memastikan apakah Roni benar
elah aku mendapatkan semuanya, aku pasti kembali dan menikahimu. Di kota, kita bisa mendapatkan banyak ilmu dan
Untuk malam ini, aku ingin menginap di rumahmu. Anggap saja ini perpisahan sementara kita," ujar Ayu, matanya mulai berkac
juga, Ayu," kata Roni, meme
tidak peduli dengan orang tuanya yang mungkin sedang menunggunya pulang di rumah. Saat itu, yang penting b
pa lagi, selain Ayu yang selalu setia mendampinginya. Beberapa bulan lalu, orang tuanya meninggal, dan kini Roni harus hidup sebata
idak ada Ayu yang bisa merawat kamu," pesan Ayu dengan air mata yang perlahan menetes.
Aku pasti kembali. Tunggu aku," jawab Roni dengan penuh keyakinan,
g penuh kenangan ini. Namun, ia sadar bahwa sebagai seseorang yang sebatang kara, ia tak punya banyak pilihan. Tak ada warisan yang diti
iba di kota besar. Turun di stasiun kereta api, ia segera membuka sele
ya lebih dekat," gumamnya. Tak ada pilihan lain,
mpirinya. "Tuan, mau ke ma
ersebut. "Saya mau ke alamat ini, Pak. Saya tidak t
di kampus ini ya? Kebetulan anak saya juga sekolah di sana. Tap
ndiri dan rencananya akan mencari kos
i sini mahal-mahal loh, Nak,
k. Kalau harus jauh sedikit dari kamp
nya, sementara sopir itu membagikan beberapa tips agar berhati-hati di k
Kalau kurang, nanti saya lunasi,"
ya. Kota ini beda dengan kampung. Hati-hati,
cari kos-kosan terlebih dahulu sebelum mendaftar. Beberapa jam ia berkelilin
sa makan," gumamnya kecewa. Ia melanjutkan perjal
u dengan sekelompok pemuda jalanan. Saat ia hendak
yo ke sini gabung," pangg
saya salah jalan," jawab Ron
ang kampung, ya? Di sini ada uang perkenalan. B
Saya tidak punya banyak uang. Ini saja
san. Cepat keluarkan uang
melarikan diri. "Berhenti, sialan! Kej
mengenal wilayah itu, ia malah tersesat. Dengan napas terengah-eng
a seram juga," gumamnya
ya. "Hei, apa yang kamu lakukan di sini? Jan
ya berusaha menghindari preman yang mengejar saya
ketakutan, lalu bertanya. "Kamu buka
ak. Kok Mbak ta
wab wanita itu samb
edang mencari kos-kosan, tapi belum dapat yang sesuai.
ari kos-kosan, ya? Kebetulan di sini juga kos-kosan, tap
ari tempat lain. Hari sudah hampi
mu bisa tinggal sementara di rumah saya. Ada kamar kosong untuk sement
Tidak apa-apa?"
Ayo, ikut saya,"
a. "Ini rumah pribadi saya, dan di belakang adalah kos-kosan milik
i apa suami Mbak tidak keberatan kal
ah lama menjanda, Roni. Jadi te
a kasih. "Baik, Mbak Maya.