img Ibu kos  /  Bab 3 3 | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 3

Jumlah Kata:1539    |    Dirilis Pada: 19/05/2025

erlihatkan tubuhnya yang berotot dengan perut kotak-kotak yang membuat Maya te

ya yang penasaran menurunkan tangannya ke bawah, meraih sesuatu yang ia duga milik Roni. D

ali?" tanpa berpikir panjang, M

nya Roni sambil mena

takut ini nggak muat," balas

ya," Roni membisikkan permi

a. Saat Roni mulai mencoba masuk, Maya merasakan perih yang sangat tajam. Ia bahkan

mpit seperti ini?" tanya Roni keheranan karena

Mbak dulu nggak seperti ini," jawab Maya juj

tadi menahan napas. Meski awalnya menyakitkan, perlahan Maya merasakan kenikmatan yang belum pernah i

al dari kisah mereka yang baru. Setelah semuanya selesai, me

okan

mun, Maya sudah tidak ada di sampingnya. Ia melihat bercak darah di atas s

tu mempesona. Maaf ya, Mbak, kalau aku

a cumbuan semalam. Setelah selesai, ia bersiap untuk pergi k

iapkan oleh Maya. Sambil tersenyum, Roni merasa sangat berterima kasih atas

ampu

g, mengingat kejadian semalam. Senyuman kecil terlukis di wajahnya. Ia t

h begini..." Maya meringis ke

at. Ia tersenyum, meski pakaian yang ia kenakan sedikit lusuh

ya di mana ruang pendaftaran?" tanya R

rahkan formulir, dan resmi menjadi mahasiswa di kampus tersebut. I

erapa mahasiswa wanita memperhatikan Roni dari kej

aru. Tapi, kenapa bajunya lusuh be

nilaian orang. Saat melewati sebuah tangga, Roni tanpa sen

aja," kata Roni sambil sege

apan terpukau. Ia tidak memperhatikan pakaian seder

an. Namun, Roni sudah berlalu,

angan

a bermain sepak bola di lapangan

ya boleh ikut berma

ah satu pemain yang lelah memp

kan aku," kata seora

liannya dalam bermain bola. Gaya dan kel

a? Giringannya luar bia

k, salah satu pemain dari tim la

darimu," ujar Ari, teman Jac

Jack kesal, menatap

rhatian banyak orang, baik teman maupun musuh. Namun, ia tetap menjal

k guna menghilangkan keringat setelah bermain bola. Setelah beristirahat, ia ke

uk pulang. Namun, saat tiba di gerbang keluar, sebuah

uda itu yang ternyata Bobi, teman

lak, "Tidak usah, saya

bagai perkenalan. Kami juga nggak langsung pulang, ini mau ke

tu belakang mobil, tetapi terlihat bingung karena tidak tahu c

menatap gadis itu, yang ternyata adalah Miya, adi

iya, adik perempuanku," kata Bobi mem

ar Roni ramah. Miya yang duduk di sebelah Roni hanya tersen

, sementara Miya lebih banyak diam, hanya sesekali tersenyum. Sel

di pantai. Kamu mau ikut? Kita mau nginap beb

kan? Soalnya, saya nggak biasa ya

ggap saja sebagai acara bareng sahabat. Mulai sekarang, kamu sahab

gkan. Dia tidak menyangka Bobi bukan h

tinggal di mana,

i sekitar sini

bareng aku? Kebetulan di ruma

habat kamu saja itu sudah lebih dari cukup. Kala

ingat, kalau ada apa-apa, bil

empat menoleh ke Miya yang masih diam. "

kalau sudah akrab, dia nggak akan beg

usnya malu tuh saya," gurau Roni. Miya ha

ai sudut kota hingga akhirnya berhenti di sebuah restoran. Di restoran itu, Roni terlihat begitu kikuk-tidak tahu makanan apa yang harus dipesan atau

hina dia, sama saja menghina aku," ucap

angnya. Ia tahu bahwa Roni bukan orang sembarangan. Dengan kecerdasan d

klah bergaul sama Roni. Dia pasti bisa menjagamu. Aku nggak suka

"Kenapa, Bob? Bukannya banyak tem

ngkah. Dia satu-satunya adik perempuanku. Sepertinya kalian

alaupun masih belum sepe

empat tinggalnya. Namun, ketika Roni memintanya masuk,

hati, ya," ucap Roni

aptop di sofa. Mbak Maya, yang sekarang sudah tidak malu-malu lagi mengen

a pulang,"

Kamu tinggal ke dapur saja,"

jadi nggak enak. Lagi pula, tadi saya su

sudah bilang, anggap saja rumah ini

kenyang. Nanti saja kalau lapar, ya,"

ikir kamu di rumah. Nanti temui dia, y

dia sekarang," balas Roni, la

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY