erlihatkan tubuhnya yang berotot dengan perut kotak-kotak yang membuat Maya te
ya yang penasaran menurunkan tangannya ke bawah, meraih sesuatu yang ia duga milik Roni. D
ali?" tanpa berpikir panjang, M
nya Roni sambil mena
takut ini nggak muat," balas
ya," Roni membisikkan permi
a. Saat Roni mulai mencoba masuk, Maya merasakan perih yang sangat tajam. Ia bahkan
mpit seperti ini?" tanya Roni keheranan karena
Mbak dulu nggak seperti ini," jawab Maya juj
tadi menahan napas. Meski awalnya menyakitkan, perlahan Maya merasakan kenikmatan yang belum pernah i
al dari kisah mereka yang baru. Setelah semuanya selesai, me
okan
mun, Maya sudah tidak ada di sampingnya. Ia melihat bercak darah di atas s
tu mempesona. Maaf ya, Mbak, kalau aku
a cumbuan semalam. Setelah selesai, ia bersiap untuk pergi k
iapkan oleh Maya. Sambil tersenyum, Roni merasa sangat berterima kasih atas
ampu
g, mengingat kejadian semalam. Senyuman kecil terlukis di wajahnya. Ia t
h begini..." Maya meringis ke
at. Ia tersenyum, meski pakaian yang ia kenakan sedikit lusuh
ya di mana ruang pendaftaran?" tanya R
rahkan formulir, dan resmi menjadi mahasiswa di kampus tersebut. I
erapa mahasiswa wanita memperhatikan Roni dari kej
aru. Tapi, kenapa bajunya lusuh be
nilaian orang. Saat melewati sebuah tangga, Roni tanpa sen
aja," kata Roni sambil sege
apan terpukau. Ia tidak memperhatikan pakaian seder
an. Namun, Roni sudah berlalu,
angan
a bermain sepak bola di lapangan
ya boleh ikut berma
ah satu pemain yang lelah memp
kan aku," kata seora
liannya dalam bermain bola. Gaya dan kel
a? Giringannya luar bia
k, salah satu pemain dari tim la
darimu," ujar Ari, teman Jac
Jack kesal, menatap
rhatian banyak orang, baik teman maupun musuh. Namun, ia tetap menjal
k guna menghilangkan keringat setelah bermain bola. Setelah beristirahat, ia ke
uk pulang. Namun, saat tiba di gerbang keluar, sebuah
uda itu yang ternyata Bobi, teman
lak, "Tidak usah, saya
bagai perkenalan. Kami juga nggak langsung pulang, ini mau ke
tu belakang mobil, tetapi terlihat bingung karena tidak tahu c
menatap gadis itu, yang ternyata adalah Miya, adi
iya, adik perempuanku," kata Bobi mem
ar Roni ramah. Miya yang duduk di sebelah Roni hanya tersen
, sementara Miya lebih banyak diam, hanya sesekali tersenyum. Sel
di pantai. Kamu mau ikut? Kita mau nginap beb
kan? Soalnya, saya nggak biasa ya
ggap saja sebagai acara bareng sahabat. Mulai sekarang, kamu sahab
gkan. Dia tidak menyangka Bobi bukan h
tinggal di mana,
i sekitar sini
bareng aku? Kebetulan di ruma
habat kamu saja itu sudah lebih dari cukup. Kala
ingat, kalau ada apa-apa, bil
empat menoleh ke Miya yang masih diam. "
kalau sudah akrab, dia nggak akan beg
usnya malu tuh saya," gurau Roni. Miya ha
ai sudut kota hingga akhirnya berhenti di sebuah restoran. Di restoran itu, Roni terlihat begitu kikuk-tidak tahu makanan apa yang harus dipesan atau
hina dia, sama saja menghina aku," ucap
angnya. Ia tahu bahwa Roni bukan orang sembarangan. Dengan kecerdasan d
klah bergaul sama Roni. Dia pasti bisa menjagamu. Aku nggak suka
"Kenapa, Bob? Bukannya banyak tem
ngkah. Dia satu-satunya adik perempuanku. Sepertinya kalian
alaupun masih belum sepe
empat tinggalnya. Namun, ketika Roni memintanya masuk,
hati, ya," ucap Roni
aptop di sofa. Mbak Maya, yang sekarang sudah tidak malu-malu lagi mengen
a pulang,"
Kamu tinggal ke dapur saja,"
jadi nggak enak. Lagi pula, tadi saya su
sudah bilang, anggap saja rumah ini
kenyang. Nanti saja kalau lapar, ya,"
ikir kamu di rumah. Nanti temui dia, y
dia sekarang," balas Roni, la