mu. Tidak apa-apa, pakai saja untuk sementara. Itu kamar mandi s
a. Saya benar-benar merepotkan
ndiri. Omong-omong, tujuan kamu ke kota ini apa
dapatkan beasiswa di kampus besar di sini. Selain itu, saya juga ingin
hal yang mungkin tidak kamu ketahui di sini, apalagi kalau
rang baik seperti Mbak, jadi saya merasa le
suara ketukan di p
a nanti mereka berpikiran aneh kalau melih
itu salah satu penghuni kos. Saya akan bukakan
Mbak, ada masalah di kamar saya. Atapnya bocor, air hu
, saya akan meminta Pak Hasim u
warkan diri. "Maaf, Mbak, tadi saya dengar ada
perbaiki atap?
rbaiki atap sendiri kalau rusak. Saya bi
kamu baru sampai di kota. Istirahat saja, biar nanti
sinya. Ayo, Bayu, tunjukkan di mana ata
ksa kerusakannya. Dia menemukan beberapa genteng pecah dan segera menggantin
lahkan suara hujan di atap," gumam Roni sambil meng
tidak akan bocor lagi,
pertama kali melihat Anda. Apa Anda or
tempat tinggal di kota, tapi karena di sini belum ada kamar ko
g kampung. Syukurlah. Jujur saja, saya sering terganggu s
tu, teringat suara serupa
di sini soal bawa pasangan
tidak ribut, tidak ada yang mel
a nggak ajak pacar biar nggak cu
Bang. Belum mikir buat pac
ke rumah Maya. "Saya mau mandi dulu, Bayu. Badan saya
pa main ke sini lagi,
manggilnya. "Roni, ayo makan bersama.
Tidak perlu, saya bisa beli makanan d
anyak bicara, makan saja,"
aja tertuju pada tubuh Maya yang mengenakan pakaian santa
a tersenyum kecil. Khem! Dia berdehem
i, Maya meminta bantuan Ro
nya ke dapur. Saya mau
matanya lagi-lagi tertuju pada tubuh Maya yang
dari belakang. Tangan Roni menyrah, dia malah tersenyum tipis. "Roni..
i hanya bisa berbisik, "Maaf, Mba
an di antara mereka, dan malam itu mem
dengan keindahan tubuh Anda," ucap Roni dengan suara serak, tak lagi peduli pa
nya tadi di kamar mandi kamu sudah menuntaskannya sendi
, suaranya sedikit panik, namun tangannya per
ya? Sampai nggak sadar ada orang lain," jawab Maya santai. Namun, Roni sudah tidak peduli l
ang kamu mau," ucap Maya sambil mendesah. Namun, Roni semakin tak bisa menahan diri, menur
lagi. Anda terlalu menggoda,
alu melumat bibir Roni dengan penuh gairah. "Lakukanlah sepuasmu, Ron
Dia membalas ciuman Maya dengan penuh semangat, sem
ng terjatuh dari meja dapur dan pecah di
dukkannya di atas meja dapur. Dia turun ke bawah, membuka celana pendek y
lama sejak dirinya merasakan hal seperti ini. Setelah perceraiannya dengan mantan suaminya, Maya seol
sa," ucap Maya dengan suara bergetar. Namun, Roni tida
emaksanya untuk melihatnya. "Roni, ayo
. Begitu sampai, Roni meletakkan tubuh Maya di atas ranjang yang empuk. Hujan yang semula rintik kin