img Selngkuh dengan Paman Tunangan  /  Bab 2 Dua | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Dua

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 24/05/2025

dalam keheningan. Lalu bibirnya merunduk, mengecup bibir Rania-pela

n. Ketika pria itu mengecup pelipis Rania, ia melakukannya seperti sese

kalinya untukk

menatapnya dengan ekspre

agiku," ujarnya, tulus. "Ak

saat sebelum tubuh hangat pria itu menaunginya. Di bawah bayang tubuh kekar itu, Rania tak merasa

s dari bibir Rania. Dan saat pria itu menyatu dengannya, Rania memejamkan mata. Tidak ada rasa hina,

=

gat di dinding kamar. Rania mengerjapkan mata perlahan, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan asing yang

oleh ke sisi ranjan

h kamar mandi memecah keheningan, m

ebelum akhirnya berdiri dan meraih pakaian yang tercecer di lantai. Tak ada ras

itu tanpa kata atau pesan, lalu memang

entuh kulitnya, membantu menyapu sisa malam yang masih menggantung di ujung pikiran. Ia berdiri la

telan kantor berwarna krem elegan, nada der

va

nyut oleh gelombang emosi yang belum benar-benar reda-amarah, jijik, dan luka yang masih segar. Namun,

Y

a Devan terdengar lembut, hampir terdengar seperti kekasih ideal-seandai

a itu belum selesai, dan ia pun tak akan kala

engatur nada bicara a

ang baru pulang dari luar negeri. Dia bakal gantikan papa

pis. "Oke. Aku aka

ayangannya di cermin. Matanya tajam, bibir

calon istrimu. Aku datang sebagai wanita y

nyambar ponselnya, d

=

k keluarga Devan, Rania disambut oleh seorang asisten rumah tan

. Pria tua itu duduk di kepala meja, mengenakan batik santai dan menyesap teh

an, menyalami beliau dan duduk di s

mani pamannya menjengguk ayahnya. Jadi kamu temani Opa du

ekspansi LUX Studio ke luar negeri. Rania berusaha bersikap setenang mung

am sekejap saat langkah kaki berat ter

ara refle

meja makan. Rambutnya sedikit berantakan dengan gaya alami, tapi

mene

th

rdiri tak jauh darinya. Kali ini bukan dengan kemeja gulung dan

irim Kak Surya menjalani perawatan di luar negri ," ujar Nathan santai pad

han tak berubah, hanya ada sedikit senyu

ngannya gemetar kecil saat h

an duduk santai, masih memandang R

pamannya Devan. Dia baru saja kembali ke Indonesia dan akan me

ah pria itu, berusaha sekuat t

emu dengan A

t dan sedikit terlalu lama. Matanya menatap lurus ke dalam

m Nathan pelan de

k wajah agar tidak memerah. Perutnya bergejolak tak karuan. Du

Devan muncul dengan kemeja putih rapi dan celana panjang bi

nia, membuat wanita itu nyaris menggeliat. Jika saja Bra

Paman Nathan?" tanya D

tipis. "Sudah,"

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY