img Selngkuh dengan Paman Tunangan  /  Bab 5 Lima | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Lima

Jumlah Kata:1067    |    Dirilis Pada: 24/05/2025

at ponakannya itu masuk, Nathan tetap bersikap tenang,

man, maaf sebelumnya, tapi... kenapa tiba-tiba Paman ingin mengadakan castin

lalu mengangkat wajah, menatap Devan dengan tatapan datar. "Bukannya semua suda

tap

bih berat, disertai tatapan menyelidik. "Apa kamu ke

seperti tamparan keras. Ia tah

. Kami sudah bahas dan kami sudah sepakat. Kenapa tiba-tiba s

investor, ada reputasi studio ini yang harus dijaga. Dan Alissya-" Nathan mencondongkan tubuh sedikit ke depan, suaranya rendah tapi tegas. "Dia bukan yang terbai

antah, tapi kata-kata Nathan terlalu sulit disangkal. Di

"Kalau kamu nggak terima, kamu boleh cari studio lain

angguk pelan. "Baik,

. Genggaman tangannya mengepal erat di sisi tubuh, dan saat pintu itu te

asam. Beberapa staf yang berpapasan dengannya memilih me

sambil melangkah menuju ruang kerjanya. "Setelah aku meni

=

ngkir dari posisi pemeran utama, digantikan oleh aktris pilihan Rania - seorang artis lama yang namanya ku

g terkejut, ada yang senang, dan tentu saja... ada yang marah. Na

putusan akhir dari tim produksi. Tangannya meremas lembut kertas itu, seakan ingi

hir

a profesional, sementara hatinya terus mengingat luka tentang perselingku

memenuhi dadanya. Pahit kemarin belum sepenuhnya hi

k ulang konsep promo film. Tatapannya kembali fokus - bukan lagi dipenuhi amarah atau rasa kecewa, tapi gairah dan ambisi untuk m

okumen di pelukannya, tiba-tiba sebuah tangan menarik lengannya kuat. Tubu

membungkam mulutnya. Tubuhnya didesak ke dinding. Matanya me

emukul dada pria itu. Bukan pukula

parfum mahalnya menyeruak di hidung Rania. "Sep

mbunyikan. Tangannya naik, dengan santai memainkan dasi Nathan, menggulung ujungn

pu di dinding, di samping kepala Rania, sementara tangan lainnya tetap menggenggam pinggang wanit

perangkap dalam permainan itu. Tatapannya tajam, seakan men

ang membuat gadis itu tak mampu menahan tawa kecilnya. Ia pun mendorong

nnya di atas tembok wastafel. Tangannya merengkuh pinggang gadis itu, lalu tanpa banyak jeda, bibi

ng saling menuntut, hingga akhirnya Rania menarik diri pe

yang harus aku selesaikan," ucapnya, b

"Nanti pulang kerja ikut aku ke apart

enak, seolah m

k Nathan, mendeka

ta, senyum menggoda

u rindu padaku?"

"Sejak malam itu... aku ngga

ga Nathan, berbisik dengan nada menggoda, "Tapi jangan

u Rania, menatap

peduli," uc

yumnya. "Kamu gil

enyum tipis, sudut

a... kar

pala. "Oke, Paman. Aku pergi dulu, s

"Ingat janjimu. Nant

turun. Namun bibirnya tersenyum menggoda, membuat

lalu berbalik meninggalkannya. Nathan hanya bisa memandangi punggung

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY