at ponakannya itu masuk, Nathan tetap bersikap tenang,
man, maaf sebelumnya, tapi... kenapa tiba-tiba Paman ingin mengadakan castin
lalu mengangkat wajah, menatap Devan dengan tatapan datar. "Bukannya semua suda
tap
bih berat, disertai tatapan menyelidik. "Apa kamu ke
seperti tamparan keras. Ia tah
. Kami sudah bahas dan kami sudah sepakat. Kenapa tiba-tiba s
investor, ada reputasi studio ini yang harus dijaga. Dan Alissya-" Nathan mencondongkan tubuh sedikit ke depan, suaranya rendah tapi tegas. "Dia bukan yang terbai
antah, tapi kata-kata Nathan terlalu sulit disangkal. Di
"Kalau kamu nggak terima, kamu boleh cari studio lain
angguk pelan. "Baik,
. Genggaman tangannya mengepal erat di sisi tubuh, dan saat pintu itu te
asam. Beberapa staf yang berpapasan dengannya memilih me
sambil melangkah menuju ruang kerjanya. "Setelah aku meni
=
ngkir dari posisi pemeran utama, digantikan oleh aktris pilihan Rania - seorang artis lama yang namanya ku
g terkejut, ada yang senang, dan tentu saja... ada yang marah. Na
putusan akhir dari tim produksi. Tangannya meremas lembut kertas itu, seakan ingi
hir
a profesional, sementara hatinya terus mengingat luka tentang perselingku
memenuhi dadanya. Pahit kemarin belum sepenuhnya hi
k ulang konsep promo film. Tatapannya kembali fokus - bukan lagi dipenuhi amarah atau rasa kecewa, tapi gairah dan ambisi untuk m
okumen di pelukannya, tiba-tiba sebuah tangan menarik lengannya kuat. Tubu
membungkam mulutnya. Tubuhnya didesak ke dinding. Matanya me
emukul dada pria itu. Bukan pukula
parfum mahalnya menyeruak di hidung Rania. "Sep
mbunyikan. Tangannya naik, dengan santai memainkan dasi Nathan, menggulung ujungn
pu di dinding, di samping kepala Rania, sementara tangan lainnya tetap menggenggam pinggang wanit
perangkap dalam permainan itu. Tatapannya tajam, seakan men
ang membuat gadis itu tak mampu menahan tawa kecilnya. Ia pun mendorong
nnya di atas tembok wastafel. Tangannya merengkuh pinggang gadis itu, lalu tanpa banyak jeda, bibi
ng saling menuntut, hingga akhirnya Rania menarik diri pe
yang harus aku selesaikan," ucapnya, b
"Nanti pulang kerja ikut aku ke apart
enak, seolah m
k Nathan, mendeka
ta, senyum menggoda
u rindu padaku?"
"Sejak malam itu... aku ngga
ga Nathan, berbisik dengan nada menggoda, "Tapi jangan
u Rania, menatap
peduli," uc
yumnya. "Kamu gil
enyum tipis, sudut
a... kar
pala. "Oke, Paman. Aku pergi dulu, s
"Ingat janjimu. Nant
turun. Namun bibirnya tersenyum menggoda, membuat
lalu berbalik meninggalkannya. Nathan hanya bisa memandangi punggung