img Ego  /  Bab 4 Menembus Pertahanan: Memasuki Sarang Ular | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Menembus Pertahanan: Memasuki Sarang Ular

Jumlah Kata:5933    |    Dirilis Pada: 26/05/2025

i dalam. Vivian telah memberinya daftar bangsawan di Oakhaven yang memiliki koneksi kuat dengan keluarga Vortigern. Dari daftar itu, Rowan memilih Kediaman Bangsawan B

nunjukkan tanda-tanda pengalaman di medan laga. Kage-Tsurugi ia sembunyikan dengan hati-hati, menggantinya dengan pedang standar yang tampak terawat namun tidak istimewa. Penampilannya dib

. Bukan dengan menyelinap, melainkan dengan ketukan percaya diri

tanya penjaga itu, tangan

-orang yang bisa diandalkan. Aku seorang petualang bebas, aku punya pengalaman bertahun-tahun di hutan belantara dan di medan pertempuran ke

ng kepala hingga kaki, lalu menga

ruang tunggu sederhana. Setelah beberapa saat, ia dibawa ke hadapan Kepala Keamanan,

kau ingin melamar sebagai pengawal? Keterampilan apa

an dan hutan yang penuh bahaya. Aku tidak mencari kemuliaan, hanya pekerjaan yang layak. Dan aku bisa menjamin keamanan orang yang aku lindungi." I

i depannya. Ada kekuatan laten yang terpancar, meskipun ia tidak bisa

untuk menjadi pengawal terbaik, melainkan untuk menjadi mata-mata tak terlihat di balik dinding yang kokoh. Informasi yang ia bu

a berbulu gelap menggeram, matanya merah menyala. Namun, ini bukan serigala biasa. Aura sihir samar menyelimuti tubuhnya, membuat otot-ototnya tampak lebih besar dan

i. Masuklah ke dalam kandang. Jika kau bisa menaklukkannya-hidup atau mati-kau akan kami pertimbangkan." Ada seri

itu, membuatnya lebih kuat dan agresif. Ini adalah tantangan yang menarik, dan kesempata

tar. Ia melepas pedang standarnya dan meletakkanny

kan kecepatan dan kelincahan yang ia pelajari dari Silas. Ia menghindari terkamannya, berputar di belakang serigala, dan dengan gera

lah. Dengan gerakan yang lebih cepat dari yang bisa dilihat mata telanjang, ia menekan titik-titik vital lain di tubuh serigala, melemahkan pergerakannya, mengganggu aliran sihir

takjub. "Kau... kau melum

Rowan, senyum tipis kembali ke wajahnya. "Dan aku tidak ingi

anya sedikit melunak digantikan oleh rasa ho

asil. Dia kini berada di dalam Kediaman Blackwo

Rumah: Lord A

yang dihiasi permadani tebal dan lukisan-lukisan kuno, meskipun terlihat sedikit usang dan tidak terawat sempurna,

r, mengetuknya dua kali. "Lord Alaric, saya membaw

bosan terdengar dari d

an dokumen yang tidak teratur. Di balik meja kayu yang besar, duduk seorang pria paruh baya dengan perut buncit dan wajah kemerahan. Ia adalah Lord Alari

h tak acuh. "Jadi, ini dia 'petualang' baru yang dibicarakan Gareth?" Nada suaranya menunjukkan ia leb

serigala penjaga tanpa senjata, Lord A

etail pertempuran, hanya pada harga. Bagi Alaric, segalanya bisa diukur dengan uang. Dia adalah bangsawan yang hanya mengandalkan warisan dan koneksi lam

erjebak dalam kemewahan yang memudar, dan kemungkinan besar mengandalkan Vortigern untuk mempertahankan statusnya. Ini berarti dia mungk

stabil, seperti yang kukatakan pada Kepala Keamanan. Aku akan menerima bayaran standar untuk pengawal, dan aku aka

rang sepertimu hanya memikirkan emas." Ia tersenyum tipis, senyum yang lebih mirip seringai lelah. "Baiklah, Nak. Kau diteri

"Tentu, Lord Alaric. A

mi menjadi bagian dari Kediaman Blackwood, s

laman dan Tat

rutinitas harian, menjalankan tugas-tugas patroli dan pengamanan dengan efisien. Namun, di balik semua itu, matanya se

il dari pelatihan keras bersama Silas di hutan. Keringat membasahi kulitnya saat ia melakukan serangkaian gerakan pedang dasar dengan pedang standar yang ia gunakan untuk

istri Lord Alaric. Usianya mungkin sekitar 30-an akhir atau awal 40-an, namun ia masih terlihat sangat cantik. Rambutnya yang pirang keemasan tergerai di bahu, d

ingin tahunya terusik. Saat ia melihat Rowan berlatih, matanya tak bisa lepas dari setiap gerakan otot pemuda itu. Ada sesuatu yang mentah

owan. Kehidupan di Kediaman Blackwood terasa membosankan dan hambar baginya. Suaminya terlalu sibuk dengan koin dan koneksi politiknya

rakannya, menambahkan sedikit kecepatan dan kekuatan yang lebih tersembunyi dalam setiap ayunan pedangnya, seolah sengaja memamerkan kekuatannya

lam dan Perm

longgar namun tetap menonjolkan bentuk tubuhnya, rambutnya terurai bebas di bahu. Ia tampak seperti baru saja keluar dari kamar tidurnya, mungkin u

ya lembut namun penuh percaya diri. Ia tidak terdenga

nya menjalankan tugas, Lady Seraphina.

rak mereka cukup dekat untuk Rowan mencium aroma parfumnya yang mewah. "Dedikasi yang patut diacungi jempol. Jarang sekali aku melihat pengawal yang

memang membutuhkan semangat lebih, Lady Seraphina. Terutama di malam hari

Pengawal? Apakah ada bahaya tersembunyi yang hanya bisa kau tangani dengan 'semangat' itu?" Ia melang

terlihat, Lady Seraphina. Hal-hal yang tersembunyi di balik tirai kemewahan, atau di balik senyum yang paling indah." Matanya mena

kan permainan. "Aku suka caramu berbicara, Tuan Pengawal. Penuh misteri. Penuh... janji." Ia akhirnya meletakkan tangannya di len

mendekat ke telinga wanita itu. "Dan seberapa jauh Anda bersedia pergi untuk memuaskan rasa ingin tahu itu.

erkilat dengan hasrat yang terpendam. "Suamiku... dia terlalu sibuk dengan koin dan ambisinya. Dia sudah lama melupakan apa arti 'kesenangan' yang sebenarnya. Aku haus, Tuan Pengawal. Haus akan sesuatu yang baru, sesuatu yang hidup, sesuatu yang

dy Seraphina," bisik Rowan, suaranya serak dan penuh pujian yang berlebihan, "Anda adalah permata yang jauh lebih indah dari yang kuduga. Rambut Anda seperti sungai emas yang mengalir, mata Anda adalah s

a. Jika kita ingin 'berjalan lebih intim', Anda harus memastikan keadaan benar-benar aman. Tidak ada pelayan yang menguping, tidak ada penjaga yang berpatroli terlalu dekat, dan

kan permainan, menempatkan bola di tangan Seraphina. Ia tidak hanya menawarkan kesenangan, tetapi juga menuntut jaminan kea

bagaimana cara menguji kesabaranku." Ia lalu mencondongkan tubuhnya lebih dekat, bisikannya nyaris tak terdengar. "Kau beruntung, Tuan Pengawal. Besok, suamiku, Lord Alaric, Gareth, dan beber

takan kau terlalu berharga untuk tugas berburu yang kasar. Dia tidak akan curiga, dia terlalu malas untuk memikirkan detailnya." Ia mengelus lembut lengan Rowan. "Jadi, Tuan Pe

tidak sabar." Ia tahu ini adalah kesempatan emas. Dengan Lord Alaric dan Gareth pergi, rumah bangsawan akan menjadi lebih mudah u

engan perlahan, tatapannya masih mengunci mata wanita itu. Ciuman itu bukan sekadar

engan gerakan halus, ia sedikit menarik gaun tidurnya ke bawah, memperlihatkan sedikit belahan dadanya ya

rak dan penuh janji. Ia berbalik, melangkah anggun kembali ke kam

di wajahnya semakin lebar. Malam itu, ia tidak hanya mendapatkan informasi berharga

ngkatan: Dr

eringkik tidak sabar, dan para pengawal serta pelayan mondar-mandir membawa perbekalan. Lord Alaric, dengan wajah mengantuk dan sedikit kesal,

keberadaan Lady Seraphina. Tidak lama kemudian, wanita itu muncul dari pintu utama, mengenakan gaun perjalanan yang eleg

ng, aku tidak suka kau pergi terlalu lama," kata Seraphina, nadanya terdengar manja namun juga s

engawal di sini. Dan Gareth akan meninggalkan beberapa orang terba

ic. Kami akan meninggalkan pengawal yang p

ti pada Rowan. Senyum tipis, penuh makna, terukir di bibirnya. I

nya mengunci tatapan Rowan dengan godaan yang tersembunyi. "Aku ingin kau yang menjagaku. Kau a

? Tapi, Seraphina, dia masih baru. Gareth but

tu tanpa senjata, bukan? Itu menunjukkan dia punya bakat yang unik. Dan aku merasa... nyaman dengannya. Aku ingin dia di sini. Aku tidak ingin merasa sendiri

sudah menginginkan sesuatu, terutama jika itu melibatkan kenyamanan pribadinya. "Baiklah, baiklah," katanya,

ur aduk antara rasa hormat dan sedikit kec

encana Seraphina berjalan sempurna. Ia kini memiliki kediaman yang rela

rahasia yang hanya mereka berdua pahami. "Jaga dirimu baik-baik, Alaric," katanya pada suaminya, lal

diaman Blackwood dalam keheningan yang aneh. Rowan berdiri di gerbang, mengamati hingga rombongan itu benar-benar

Ketegangan y

ggi yang menerangi. Suara angin berdesir pelan di balik tirai sutra, menciptakan melodi sunyi yang menambah keheningan. Rowan, yang sed

yan wanita terdengar dari luar, nadanya sedikit terengah. "Lady Seraphina me

a. Alasan yang terlalu jelas, namun sempurna. Ia mengang

an lavender yang biasanya samar kini terasa lebih kuat saat ia mendekati kamar Lady Seraphina.

" panggil Rowan,

enuh aroma bunga. Rowan melihat Lady Seraphina duduk di tepi ranjang berkanopi yang besar, punggungnya menghadap pintu. Gaun tidur sutra transparan berwarna gelap yan

isyarat agar Rowan masuk dan menutup pintu. "Kau datang, Tuan Pengawal

matanya menyapu ruangan, mencatat setiap detail, namun pandangannya tak bisa lepas dari siluet Seraphina. "Anda

Pengawal. Sesuatu yang terasa... dekat. Sesuatu yang membuatku merasa... rentan." Ia mencondongkan tubuh sedikit, belahan dadanya semakin terlihat jelas di

a langkah dari ranjang. "Dan Anda percaya say

phina, nadanya penuh godaan. Ia mengulurkan tangannya, mengundang. "Mendekatlah, Tuan Pengawal. Aku ingi

an yang lebih besar dari sekadar informasi. Sisi 'mesum' yang diajarkan Silas berdenyut, na

"Dengan senang hati, Lady Seraphina. Aku akan memastikan tidak a

nya yang tersarung. "Kau selalu membawa senjata... Apakah kau juga berbahaya di temp

ing yang dingin. Tubuh mereka kini sangat dekat, hanya terhalang oleh kain tipis gaun tidur Seraphina. "Itu tergantung seberap

ergeser dan memperlihatkan lebih banyak kulitnya yang putih mulus. Sebuah desahan kecil lolos dari bibirnya.

ekuk tubuhnya, lalu dengan sengaja dan kuat, ia mencengkeram pantatnya yang penuh dan bulat, menarik tubuh Seraphina lebih rapat ke ara

ahu Rowan. "Kau... kau benar-benar berbahaya,

n terukir di bibirnya. "Aku sudah memperi

aroma parfum bunga dan lilin ha

Gerakan itu lambat, provokatif, sebuah undangan yang tak terbantahkan. "Masih ragu, Pengawal? Atau kau hanya... pemalu?" Suaranya penuh tantangan, serak dengan hasrat, matanya berkilat nakal, menatap Rowan dengan hasrat yang membara. Ada nada putus asa yang samar di baliknya, sebuah kerinduan akan sesuatu yang telah lama hilang. Rowan menunduk, bibirnya menyentuh leher Seraphina, merasakan kehangatan kulitnya yang lembut. Ia menyesap sisa anggur yang menempel di kulitnya, membiarkan sensasi dingin anggur dan panas tubuh Seraphina bercampur. Tatapannya tak lepas dari mata Seraphina, sebuah permainan kekuasaan yang tak terucapkan, di mana setiap sentuhan adalah pernyataan. "Tidak ada yang kuragu, Nyonya... kecuali ketahanan Anda. Dan aku tida

seolah ia sedang menyerahkan dirinya pada arus yang tak bisa ia lawan. "Tunjukkan padaku, Pengawal. Tunjukkan padaku seberapa berbahayanya dirimu." Ia mengulurkan tangannya, jarinya menyentuh kemeja Rowan yang terbuka, perlahan menelusuri otot-otot dadanya, merasakan denyut jantungnya

payudara penuh dan puting yang sudah mengeras. Cahaya lilin menari di kulitnya yang putih, menyoroti setiap lekuk yang mengg

riknya kasar, hingga celananya tersingkap, memperlihatkan gairah yang sudah tak terbendung di balik kain tipis. Ia

liur bercampur anggur memenuhi mulut mereka, menambah intensitas sensasi. Rowan menciumnya dengan dominasi, menuntu

uh tubuh wanita itu. Seraphina melengkungkan punggungnya, sebuah lengkungan yang penuh gairah, mendesah keras saat sensasi itu

ah memegang kendali penuh. Namun, di balik semua itu, ia juga merasakan kepuasan yang aneh, sebuah koneksi yang lebih dala

yang membanjiri dirinya, sekaligus upaya untuk menahan diri dari dorongan untuk menarik Rowan lebih dalam. Suaranya adalah campuran antara protes yang lemah dan desahan yang penuh hasrat, sebuah pengakuan bahwa ia telah kalah dalam permainan ini. Rowan memasukkan dua jari ke dalam, gerakan yang halus namun tegas, mencari dan melengkungkan mereka untuk menemukan titik G-nya, sebuah area yang sangat sensitif. Pada saat yang sama, ia terus menghisap klitoris dengan lidahnya, menciptakan dua sumber kenikmatan yang memba

ti dari wanita ini, memecah setiap pertahanan yang ia miliki. Rasa kemenangan membanjiri dirinya, bukan hanya karena kesenangan yang ia berikan, t

rd Alaric... dia punya banyak koneksi dengan keluarga Vortigern, bukan?" Ia sengaja menyebutkan nama itu, melihat reaksi Seraphina. Seraphina mengernyitkan dahi, gairah di matanya sedikit meredup digantikan oleh kebingungan dan sedikit kewaspadaan. "Vortigern? Apa... apa hubungannya dengan ini?" Suaranya masih lemah, terpengaruh oleh kenikmatan yang baru saja ia alami. Rowan tersenyum dingin. "Semuanya, Nyonya. Semuanya saling berhubungan. Anda ingin saya memuaskan dahaga Anda, bukan? Saya bisa melakukannya. Lebih dari yang pernah Anda bayangkan. Tapi saya juga haus, Lady Seraphina. Haus akan informasi. Informasi tentang Vortigern. Tentang apa yang mereka rencanakan. Tentang setiap detail kecil yang mungkin Anda dengar dari suami Anda, atau dari tamu-tamu mereka." Ia kembali menunduk,

s sepenuhnya. Ia menatap mata Seraphina, memastikan wanita itu melihat setiap niatnya, se

rlahan, membiarkan wanita itu merasakan setiap inci dominasinya. Kemudian, tanpa peringatan, ia bergerak cepat d

anda keputusasaan yang penuh gairah. Namun, Rowan tersenyum sadis, senyum yang menunjukkan ia menikmati setiap perl

rak dan gelap, bibirnya menyentuh telinga Seraphina. "Dan setiap jerit

at Rowan terus mendominasi. Tubuhnya melengkung, matanya terpejam, dan ia mencengker

ebuah jeritan panjang dan penuh gairah lolos dari bibir Seraphina, memenuhi kamar. Tubuhnya

kini terbaring lemah. Senyum puas masih terukir di

a-kaca menatap langit-langit, lalu perlahan beralih ke Rowan, ada campuran kekalahan, kekaguman,

u... aku akan memberitahumu apa pun. Tapi... jangan berhenti." Ada nada memohon dalam suar

ranya rendah dan penuh otoritas. "Aku ingin tahu tentang pertemuan-pertemuan rahasia Lord Alaric. Siapa yang dia temui d

enikmatan. "Alaric... dia sering bertemu dengan Lord Valerius di ruang kerja pribadinya

owan, mencondongkan tubuh

kirim ke kastil Vortigern. Untuk ritual mereka. Alaric menyebutnya 'persembahan untuk Jantung Dunia yang Tertidur'." Ia menggigil. "Dia juga sering menerima

kumen itu?" tanya R

ragu. "Dia pikir tidak ada yang tahu. Kunci brankasnya... dia selalu me

harga daripada yang ia duga. "Dan 'Jantung Dunia yan

kuno yang bisa menghancurkan dunia. Dia bilang Vortigern ingin menggunakannya untuk menguasai segalanya. Dia juga menyebutkan tentang 'penjaga' yang meli

yut. Darah bangsawan. Keluarg

sak Rowan, sua

u tentang jaringan mata-mata Vortigern di kota ini. Tentang kelemahan-kelemahan mereka. Tapi... aku butuh lebih." Ia mengulurkan tangannya

memberikan kesenangan yang Seraphina inginkan, dan sebagai gan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY