halus di antara degup jantung mereka. Dada Karina naik turun, mengikuti irama napas Abraham yang kini begitu dekat. Jemari mereka
n karena dingin, tapi karena gemuruh yang tak bisa lagi ia redam. Jemari Abraham dengan penuh kesabaran mu
lama ini mereka sembunyikan. Dada Karina terbuka, bentuknya indah dan menggoda dalam cahaya remang. Abraham terpaku sejenak, Dada itu terliha
an lekuk dada yang penuh dan menggoda. Gerakan dadanya yang naik-turun mengikuti napas yang terburu, justru memp
pengen aku mainkan," kata Abraham sambil meremas
han kecil terlepas dari tenggo
anya, membuat desahan Karina sem
erti ini," bisik Abraha
as panjang, "Ah...
iupnya dengan lembut, lalu mengisapnya penuh kelembutan. Tangannya tak berhenti b
lam ke dadanya, seolah ingin merasakan setiap sentuhan dan kehadirannya dengan lebih intens. Desahan Karina yang kian d
satu puting yang membuncah. Dengan lembut ia menggigitnya, memberikan sentakan nikmat yang membuat Kar
tar, campuran antara rintihan dan pe
n menggoda, meremas dan mengusap, membuat desahan Karina berubah menjadi erangan penuh gairah. Tubuhnya b
mbil melepaskan tubuh Karina, lalu mula
kit lebih baik dari yang ia bayangkan. Namun yang benar-benar membuat hati Karina berdebar adalah benda keras yang menggantung di bawah sana, nyata, cukup
Abraham dalam, penuh perin
ke posisi nungging yang memamerkan lekuk pantatnya dengan sempurna.
, membelai setiap inci kulitnya yang mulus seolah sedang menikmati karya seni terindah
asrat ke dalam milik Karina. Sekali hentakan tajam, tubuh mereka bersat
aget namun segera berubah menjadi gelombang
li ke dalam Karina. Setiap hentakan menembus jauh, membuat keduanya semakin tenggelam dalam gairah ya
mpat tidur, merasakan setiap sensasi membara yang menjalar dari pusat kenikmatan. Tubuhnya
n penuh cinta, napasnya memburu, mengiringi hentakan yang semakin
uhnya nyaris meledak saat dorongan-dorongan Abraham sema
yang kamu suka, tetap sensual d
-
mpat tidur, masih dengan napas yang berat dan penuh gairah. Tangannya kuat membuka kaki Karina, m
kuat dan penuh nafsu, menyedot setiap titik kehangatan yang me
ulit dan hatinya sekaligus. "Ahaj...," suara gemetar yang keluar dari bibirnya tak mam
uat menahan pinggulnya, menuntut kedekatan yang lebih dalam. Hentakan dari sisi sampin
ka berpacu seiring desahan yang saling menyatu, me