s tiba-tiba lang
tanya Hani sembari melihat-lihat kearah lapa
b Ayla singkat dengan fo
a yang kinclong hehe," ujar Hani mengajak Ayla u
ah ah kita ke kelas a
di acaranya, jadi jam selanjutnya pasti bakal t
ya kan Pak Doni, pasti
ni langsung menarik tangan Ayla kearah pagar tembok untu
ah-tengah lapang dengan barisan yang rapih dan tertib. Saat sedang mengamati acaranya, sang pembawa acara memanggil seorang siswa agar
banget tahu," ujar Hani membicarakn
emiliki suara yang sangat merdu. Ayla tidak tahu kalau orang yang sedang dibicara
a Hani sedikit kesal karena Ayla
Han." Tak henti-hentinya mata Ayla
kan orang yang ak
sung menatap Han
ulurkan tangannya dan m
nasarannya, kini Ayla mendapati o
a," ujar A
en banget deh jadi pacarnya, uda
n jadi pacarnya aja," sambar Ayla dengan ju
emenjak putus sama mantan kam
kelakuan si brengsek itu," A
ngerti kok." Hani ber
aran ataupun menjalin hubungan lagi dengan orang yang tidak pasti karena menurutnya hal itu hanya akan membuat dirinya
laki-laki yang serius dan bersedia meminangnya langsung. Sungguh pilihan yang sangat mulia, ti
ahagiakan keluarganya terutama kedua orang tuanya. Ayla sangat sayang seka
ah kelasnya dan ternyata Pak Doni sedang berjalan menuju kelas. Deng
Hani yang belum sadar keberadaan Pak Doni
, ada Pa
ni langsung berlari me
i sehingga kedatangan keduanya terlihat oleh Bapak guru berkacama
, hm?" tanya Pak Doni m
cengengesan. "Lho kok Bapak gak ik
a gak ikutan?" Pak Don
a Bapak tuh ikutan,
bagai guru sudah dibagi
dong Pak." Hani ma
ntan Hani menganggukan kepalanya cepat, sedangkan Ayla hanya terdiam m
kelas 1 lagi, hm?
ak, bukan gitu," jaw
ak Doni, tetapi ia malah membalikan badannya
entikan langkah Pak Doni. "Ba
elas,"jawab Pa
Pak," ujar Hani menun
gan nada sedikit tinggi sembari bali
pun saling menyenggol satu sama lain sembari
merdu itu. Dan suaranya pun terus terngiang-ngiang di telinganya. Sampai-sampai pertanyaan Pak Doni
ak Doni yang wajahnya tepat
Bapak ada di depan s
ya, kamu kenapa dari tadi Bapa
karena tak mungkin ia menjawab yang sebenarnya bahwa ia
u cuci muka dulu. Setelah
la pun segera
nggosok-gosoknya dengan kuat. Ia pun melihat dirinya di depa
t. 'Gak, gak boleh Ay, kamu harus fokus!' sambungnya yang berusaha menghilangkan pikiran-pikiran itu de