img Kehilangan Untuk Bersama  /  Bab 3 Suara Merdu | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Suara Merdu

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 03/06/2025

s tiba-tiba lang

tanya Hani sembari melihat-lihat kearah lapa

b Ayla singkat dengan fo

a yang kinclong hehe," ujar Hani mengajak Ayla u

ah ah kita ke kelas a

di acaranya, jadi jam selanjutnya pasti bakal t

ya kan Pak Doni, pasti

ni langsung menarik tangan Ayla kearah pagar tembok untu

ah-tengah lapang dengan barisan yang rapih dan tertib. Saat sedang mengamati acaranya, sang pembawa acara memanggil seorang siswa agar

banget tahu," ujar Hani membicarakn

emiliki suara yang sangat merdu. Ayla tidak tahu kalau orang yang sedang dibicara

a Hani sedikit kesal karena Ayla

Han." Tak henti-hentinya mata Ayla

kan orang yang ak

sung menatap Han

ulurkan tangannya dan m

nasarannya, kini Ayla mendapati o

a," ujar A

en banget deh jadi pacarnya, uda

n jadi pacarnya aja," sambar Ayla dengan ju

emenjak putus sama mantan kam

kelakuan si brengsek itu," A

ngerti kok." Hani ber

aran ataupun menjalin hubungan lagi dengan orang yang tidak pasti karena menurutnya hal itu hanya akan membuat dirinya

laki-laki yang serius dan bersedia meminangnya langsung. Sungguh pilihan yang sangat mulia, ti

ahagiakan keluarganya terutama kedua orang tuanya. Ayla sangat sayang seka

ah kelasnya dan ternyata Pak Doni sedang berjalan menuju kelas. Deng

Hani yang belum sadar keberadaan Pak Doni

, ada Pa

ni langsung berlari me

i sehingga kedatangan keduanya terlihat oleh Bapak guru berkacama

, hm?" tanya Pak Doni m

cengengesan. "Lho kok Bapak gak ik

a gak ikutan?" Pak Don

a Bapak tuh ikutan,

bagai guru sudah dibagi

dong Pak." Hani ma

ntan Hani menganggukan kepalanya cepat, sedangkan Ayla hanya terdiam m

kelas 1 lagi, hm?

ak, bukan gitu," jaw

ak Doni, tetapi ia malah membalikan badannya

entikan langkah Pak Doni. "Ba

elas,"jawab Pa

Pak," ujar Hani menun

gan nada sedikit tinggi sembari bali

pun saling menyenggol satu sama lain sembari

merdu itu. Dan suaranya pun terus terngiang-ngiang di telinganya. Sampai-sampai pertanyaan Pak Doni

ak Doni yang wajahnya tepat

Bapak ada di depan s

ya, kamu kenapa dari tadi Bapa

karena tak mungkin ia menjawab yang sebenarnya bahwa ia

u cuci muka dulu. Setelah

la pun segera

nggosok-gosoknya dengan kuat. Ia pun melihat dirinya di depa

t. 'Gak, gak boleh Ay, kamu harus fokus!' sambungnya yang berusaha menghilangkan pikiran-pikiran itu de

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY